20

469 28 3
                                    

HappyReading!


Selama perjalanan pulang Bella hanya diam saja saat ditanya oleh Darren. Dirinya benar benar kesal oleh Darren.


Pasalnya lusa besok, Papanya akan memberikan kabar tentang Mamanya tapi karena ponselnya rusak, Bella hanya bisa pasrah.

Ia menghela nafas berkali kali dan sesekali mengusap air matanya yang jatuh di pipinya. Ia tak bisa menahan ini.

"Gue minta maaf ya Bel. Gua tau gue salah tapi maafin gue ya." Bella hanya diam saja tanpa menjawab.

Dan tanpa Bella tau, Darren membawa kerumahnya. Saat motor berhenti, Bella langsung fokus dalam kesadarannya.

"Bukan rumah gue."

"Emang bukan rumah lo." ledek Darren. Bella langsung mengedarkan pandangannya dan langsung menatap Darren.

"Mau ikut masuk gk? Ada adik gue di dalem." Bella langsung saja melebarkan matanya. Pasalnya,ia tak pernah bermain kerumah cowok dan sepertinya ini first time di kehidupannya.

"Darren bawa gue kerumahnya? Mau ngapain ini? Please otak gue jangan nethink gini." gumamnya sambil memegang roknya erat.

"Tenang aja gue gk bakal ngapain ngapain lo kok."

"Jaminannya apa?" Darren terkekeh lalu ia merogoh sakunya "Nih hp gue sebagai jaminannya."

Bella menatap lama Darren lalu beralih ke ponsel Darren. Ia langsung menggeleng "Nggak,nggak usah. Gue percaya sama lo." ucapnya dan langsung turun dari motor Darren. Ia merapihkan sedikit seragamnya.

Darren yang melihatnya hanya tersenyum lalu mengaitkan tangannya dengan tangan Bella. Dan membawanya masuk kedalam sampai di dalam Darren langsung menyuruh Bella ke kamar adiknya. Tetapi Bella tak mau,Bella mau kalau bareng dengan Darren.

"Masuk aja gapapa, adik gue jam segini lagi main di kamarnya bareng bi Asri."

"G..gue mending nunggu lo deh."

Darren mengangguk lalu ia masuk ke kamarnya dan mengganti pakaiannya. Cukup 10 menit Darren ganti baju, ia langsung mengajak Bella ke kamar adiknya.

Klek..

Risa dan bi Asri langsung menengok kearah pintu kamar. Dan Risa melebarkan pandangannya.

"Bella kan? Pacar Bang Darren?" Darren yang mendengarnya langsung tertawa tetapi berbeda dengan Bella,ia malah mengerucutkan bibirnya.

Darren duduk di sisi ranjang Risa dan menyuruh bi Asri untuk membuatkan minum serta cemilan untuk Bella.

Setelah bi Asri pergi, Bella langsung mendekatkan diri ke Risa. Di luar dugaan, Risa langsung memeluknya erat.

"E..eh Ris." Darren melihatnya langsung tersenyum "Adek gue aja nyaman sama lo apalagi gue."

Risa langsung melepas pelukannya "Abang gue selama lo pergi uring uringan mulu." Darren dengan segera langsung menutup mulut Risa.

"Jangan lemes lo,ntr gue anter lagi lo ke rumah sakit." bisiknya agar tidak terdengar oleh Bella.

"Lo kenapa di rawat dirumah?"

"Gue gk betah disana." Bella memegang tangan Risa yang sudah mengecil. Ia menaruh sekalian memberi semangat untuknya.

"Lo bisa sembuh kalau lo yakin. Gue gk sengaja searching penyakit penyakit parah dan ternyata penyakit lo ini bisa disembuhkan tetapi cuma 1%."

Risa tertawa sumbang "Lo searching itu buat apa? Ada pelajaran yang menyangkut itu?" Bella menggeleng, ia langsung menceritakan semuanya kepada Darren dan Risa.

Me and My Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang