HappyReading!
Darren menegang saat melihat Vio mengeluarkan darah di hidungnya. Ia mengepalkan kedua tangannya melihat kejadian ini.
Ia memeluk Vio erat dan rela kemeja nya dibasahi oleh darah buatan Vio. Sedangkan Vio, ia hanya tersenyum miring melihat ini. Ia merasa berhasil menarik perhatian Darren.
Darren sedikit menyobek kemejanya dan langsung ia pelintir dan dimasukkan ke dalam hidung Vio. Setelah itu ia langsung berbalik menghadap Bella yang hanya bengong melihat kejadian ini.
"Lo apain Vio?" tanya Darren dingin yang masih memeluk Vio. Bella menggeleng untuk memberi jawaban tetapi tidak diperdulikan oleh Darren.
"Lo gk mau ngaku? Disini lo jangan menjadi korban karena wajah lo yang dirusakin begitu. Lo tau gk, gue ilang respect sama lo."
"Gue minta udahan sama lo."
Bella menegang dan langsung memegang lengan Darren "Kenapa?"
"Lo masih nanya kenapa sama gue? Lo aturan nanya sama diri lo kenapa gue minta udahan sama lo."
Darren melepaskan tangan Bella yang menempel di lengannya "Lo itu murahan Bel."
"Lo murahan!" teriak Darren kencang di telinga Bella. Bella yang mendengarnya langsung menitikan air matanya, ia disini menjadi bertanya tanya.
"Gk usah lo nangis begitu. Lo nangis pun tetep aja gue bakal mutusin lo. Lo itu udah selingkuh Bel, lo selingkuh dari gue!"
Bella langsung mendongakan kepalanya. Ia menatap tak percaya kearah Darren, kenapa ia menuduh dirinya kalau berselingkuh?
"Udah berapa banyak laki laki yang lo jadiin selingkuhan? Udah berapa kali hah?" teriaknya lagi.
"Gu...gue gk pernah selingkuh dari lo. Punya temen cowok aja nggak." jawab Bella jujur tetapi dengan suara lirih, ia sebenarnya takut dengan bentakan yang Darren lontarkan. Entah kenapa rasa sakit ini kebuka lagi setelah ia mau menutupnya.
Darren ingin melayangkan tamparannya di pipi Bella tapi dengan cepat Cindy tahan. Darren menoleh dan didapati gelengen oleh Cindy "Bella gk salah Ren."
"Lo kenapa bisa disini? Apa lo juga sama kaya Vio gini? Jawab Ndy, lo itu masih harus dirawat." Cindy menggeleng dan ingin buka suara tiba tiba saja Vio memotongnya.
"Iya, dia sama kaya gue." Bella melotot tak percaya dengan ucapan Vio. Dan tak lama..
Plak
Darren menarik nafas panjang dan memegang bahu Bella keras "Kalo sekalinya lo udah selingkuh, itu bakal keterusan dan sifat itu gk akan bisa diubah sampai kapan pun Bel!"
Bella yang sedari tadi dibentak Darren hanya bisa menangisi dirinya yang tidak salah.
"Lo kira perasaan gue ini bercanda? Gue jadiin lo cewe gue cepet itu karena gue suka sama lo, sayang sama lo, cinta sama lo dari pertama lo nanya pintu tata usaha Bel. Lo ngertiin perasaan gue nggak sih?!"
"Apa jangan jangan, yang nyakitin Cindy di toilet kemarin itu lo? Iyakan itu lo? Ngaku Bel?!"
Bella menggeleng dan terus mengeluarkan isak tangisnya walaupun tak didengar oleh Darren.
"Gue salah nembak cewek murahan kaya lo." ucapnya sambil mengangkat Vio dan mengajak Vio serta Cindy pergi "Kita pergi dari sini."
Setelah mereka pergi, tubuh Bella langsung merosot kebawah. Entah kenapa ia menjadi benci dengan perasaan ini. Disini Bella tidak salah lalu kenapa ia yang harus disalahkan? Ingin menjelaskan tapi perempuan ular itu selalu menuduhnya sampai sampai ia tak bisa menjelaskan kebenarannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Senior
Fiksi RemajaBella Anandia, cewek yang mempunyai masa lalu yang buruk. Masa lalu membuat dirinya berubah menjadi pribadi terbalik dari sebelumnya. Dirinya sudah tidak percaya dengan adanya cinta tapi kita tidak tahu apa yang terjadi saat dirinya bertemu dengan B...