6

654 36 0
                                    


HappyReading.
.
.
.
.
.
.
.
.

Vio dan Bella sekarang sedang berjalan dikoridor kelas 10. Vio menceritakan tentang masa lalunya bersama Angga. Bella sedikit terkejud dengan ceritanya dalam hatinya ia kecewa tapi ya sudahlah itu sudah menjadi masa lalu.

"Gue kaget kalo lo yang rebut Angga." kekehnya. Bella tak menyindir Vio tapi omongan Bella di kategorikan menyindir Vio.

"Gue bener bener gk tau Bel, sumpah. Dia bilang ke gue kalo dia jomblo, seriusan Bel seriusan." ucapnya dramatis. Bella cuma terkekeh dengan ucapan Vio. Ia gemas sendiri melihat sahabatnya ketakutan seperti ini.

Bella menoleh "Gue gk marah sama lo, gue cuma kaget aja."

Vio masih tak percaya dengan ucapan Bella. Apakah Bella tidak marah dengan pengakuan dirinya? Kalau Vio yang begitu pasti ia akan marah.

"Beneran lo?"

"Iyalah, buat apa gue marah? Toh itu hanya masa lalu."

Bella langsung menoleh ke sahabatnya tentu saja sahabatnya tersenyum girang "Lo seriusan Bel? Aaaaaaaa makasihh cayang muach muach." ucapnya sembari peluk Bella dengan erat sampai sampai Bella tak bisa bernafas jangankan bernafas, bergerak aja susah.

"Gk usah gitu lo ah, geli gitu gue." sambil melepas pelukannya. "Ah lo, gk pernah banget diajak sayang."

"Pernah diajak sayang tapi ditinggalin." balasnya sambil tersenyum simpul.

"Gk usah bucin disini Bel...malu sama semut semut disini."

"Alay." dengan menepis bahu Vio lalu berlari kearah kelasnya.

"Bellaaaaaaa awas ya lo habis ini jalan pulang ke arah rumah lo gue tutup!" teriaknya.

"Gk takut, wleee." meletnya di tengah anak tangga lalu berlari.

🌵🌵🌵

Bella dan Vio tertawa di sepanjang koridor kelas 11. Sejak kejadian ledek ledekan tadi akhirnya Bella mengalah. Ia cape juga jika harus lari lari menghindar dari Vio.

"Gila Bel tuh cowo pake sepatu Bu Ambar." tawa Vio. Bella juga ikut tertawa bayangkan Bu Ambar yang selalu menggunakan sepatu high heels harus digunakan oleh siswa yang selalu menggunakan sepatu vans.

"Jangan jangan Bu Ambar pake sepatu dia lagi." tambah Bella dan membuat Vio tertawa kencang.

Saat sampai dikelas Vio dan Bella masih tertawa. Banyak sekali pasang mata yang menatapnya termasuk Darren.

Bella bingung bukankah tadi sudah bel masuk? Tapi kenapa kelasnya ramai dengan anak 12? Apalagi sekarang ada teman teman Darren dikelasnya.

Mereka semua sedang apa disini bukankah mereka beda kelas dengan dirinya?

"Nah ini dia degem-degem kita."seru Gian. Btw degem itu dede gemes ya kawan ku :)

"Kalian ngapain disini?Udah bel masuk kan?"tanyanya bingung dan menggeser bangkunya.

"Iya tapi guru-guru lagi rapat buat penyambutan guru baru."jawab Acha

"Vi lo duduk dibangku Bobby dulu ya bangkunya gue pinjem."lanjut Acha dan dibalas hanya deheman saja tapi Vio sedikit menggerutu.

Darren berubah tempat duduk dia jadi menghadap Bella. Bella bingung mengapa Darren pindah padahal dia sedang berbicara dengan sahabat-sahabatnya.

"Nanti jadi kan?"tanyanya dengan senyum genit.

"Ngapain?"tanya Bella polos. "Ya Allah kalo aja ni orang cowok bakal gue abisin detik ini juga.' batinnya.

"Pulang bareng."

"Terserah sih tapi gue mau uks nanti."

"Sekarang aja gimana?gue anterin?"tawarannya dan membuat teman-teman lainnya terkekeh. Darren kalau sudah jatuh cinta memang apa saja ia lakukan.

"Boleh. Kalo gitu ayo."sambil bangun dari tempat duduknya dan membuat teman-temannya bersiul-siul tak jelas.

"Semangat bos Darren."seru Firhan dan hanya dibalas cengiran yang tak berdosa.

🌵🌵🌵

"Udah Bel?"

"Udah. Makasih ya."sambil senyum gingsulnya dan pasti yang melihat itu akan terkesima dan jatuh cinta seperti Darren sekarang.

"Senyum lo jangan manis-manis dong ntar gue diabetes."ucapnya spontan. Itu membuat Bella terkekeh. Bella tak baper dengan kata itu karena menurut dia itu hanya pujian. Semua orang juga suka bilang begitu kalau senyumannya mengalahkan madu dan gula.

"Kata anak kelasan gue lo lagi ribut ya sama Acha sama Marvel?"tanyanya dengan menoleh.

"Nggak sih tapi mungkin dia berpikiran gue lagi ribut sama dia."jawabnya ikut menoleh.

"Memang kenapa?banyak yang tau ya?."tanyanya dengan wajah keponya.
Menurut Darren baru kali ini ada orang yang kepo tapi seimut Bella.

"Soal itu gue gk tau. Tapi kenapa lo ribut?". Saking asiknya mereka mengobrol tak terasa ia malah menyasar di halaman sekolah belakang mereka terhanyut dalam topik yang mereka bicarakan.

"Yang kemarin." Bella yang tersadar dia di halaman belakang sekolah langsung terkekeh dan itu membuat Darren heran. "Kenapa lo? ketawa-ketawa gk jelas gitu. Serem amat."tanyanya

"Lo gk sadar kita dimana?"tanyanya sambil terkekeh.

"Emang kita dimana?"tanyanya balik.

"Kita dihalaman belakang sekolah bodoh masa lo gk tau sih."jawabnya dan itu membuat Darren memutar-mutar badannya untuk melihat keadaan sekitar dan tak lama ia pun ikut tertawa karena ia juga baru sadar. "Eh iya baru sadar gue kalo kita disini. Oiya kalo sama lo kan gue gk pernah sadar."jawabnya dengan masih tertawa.

"Gk usah gitu deh lo."memukul lengan Darren dengan pelan sambil terkekeh.

Dari kejauhan ada beberapa orang yang memerhatikan. Mereka sengaja mengikuti jejak Darren dan Bella. Soalnya dikelas tadi mereka menunggu dua sejoli itu untuk pulang bareng tetapi malah lama. Siswa siswi Bima Sakti memang dipulangkan sangat cepat alasannya sudah tahu kan tadi?.

"Darren udah lupa dengan yang lalu kayaknya."ucap Leo. Dan dibalas anggukan oleh yang lain.

TBC.

Kira-kira Darren punya masa lalu apa ya?
Ada yang bisa bantu jawab?

Vote dulu yaa :)

Me and My Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang