HappyReading!
"Lepasin gue, brengsek." Bella berontak sekuat tenaga agar bisa terlepas dari dua pria bertubuh besar ini. Bella tak mengenali siapa mereka karena wajah mereka ditutupi topeng hitam.
"Lepas atau gue bakal tendang satu satu!"
"Tendang saja sekuat tenaga lo." Bella menggertakan giginya dan mengambil ancang ancang. Saat ia sudah ingin menendang tiba tiba saja mulutnya dibekap dari belakang.
Bekapannya berupa kain yang berbau bau obat dan tak lama mata Bella semakin berat dan akhirnya ia memenjamkan kedua matanya.
"Bawa dia ketempat wanita pertama dikurung, nanti kita akan bermain sebentar."
Dua pria bertubuh besar itu mengangguk patuh "Gue mau kencan dulu sama seseorang, lo berdua urus dia jangan sampe lepas apalagi ngasih tau ke semua orang."
Lagi lagi dua orang itu mengangguk patuh. Sepeninggal boss mereka pergi, dua orang bertubuh besar itu memasukkan Bella kedalam mobil mewah.
Dua orang itu pergi, tak lama Arga datang sambil ngos ngosan karena ia berlari. Ia melihat motornya masih stay di tempat tapi kenapa tidak ada Bella.
"Bang liat perempuan disini?" tanya Arga pada pemilik warung yang ingin tutup tapi menunggu Arga datang dahulu, karena motornya ditinggal di warung tersebut.
"Tadi sih jalan tuh ke ujung."
"Loh dia kenapa gk nunggu disini aja?"
"Tadi saya mau tutup dan kursinya tuh baru aja dimasukkin. Dia bilang mau cari kursi buat duduk, cape nungguin situ." Arga menarik rambutnya gusar. Arga mengeluarkan kunci motornya dan pamit pada pemilik toko tersebut.
Arga mencari dari ujung sampai ujung tapi sama saja Bella tidak ditemukan. Arga melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 18.30.
"Lo kemana Bel? Jangan bikin gue khawatir gini." jawabnya lirih dengan keringat yang mengucur di dahinya.
Arga memang selalu membuat Bella kesal tapi sebenarnya ia sayang dengan Bella. Ia sudah menganggap Bella itu adik kandungnya.
Arga menepi di trotoar sebentar karena ada getaran dari sakunya. Ia membuka helm nya dan mengambil ponsel yang ia kantungi.
Ternyata Tante bawelnya yang menelponnya, Arga menarik rambutnya panik. Ia sudah tau pasti Tantenya ini akan bertanya kenapa belum pulang.
"Arghhhh Bel lo dimana?"
Arga menggeser tombol merah. Ia memutuskan panggilannya dan memasukkan lagi ke sakunya. Ia harus mencari Bella dan bawa Bella pulang.
🌵🌵🌵
"Vi, kira kira Bella marah gk ya gue jalan sama lo." ucap Darren sambil menaiki escalator mall mewah tersebut. Vio melirik dan tersenyum miring "Nggak lah, kan ini sebagai perminta maafan lo yang tadi siang."
Darren menggaruk alisnya "Lo lagi ngapain sih di tengah tengah lapangan, kuker banget."
"Gue mau kasih tau lo kalo ada anak mahasiswa masuk ke sekolah kita."
"Mahasiswa?" tanya Darren sambil berjalan ke arah restaurant yang dituju.
Vio lagi lagi tersenyum miring "Iya, lo tau kan yang tadi pagi nganterin Bella? Dia mahasiswa. Dan dia juga yang masuk ke sekolah kita."
Seketika mood Darren langsung berubah menjadi tidak baik. Ia sudah malas memesan makanan yang aslinya ia lapar. Entah kenapa ia merasa sedikit cemburu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Senior
Подростковая литератураBella Anandia, cewek yang mempunyai masa lalu yang buruk. Masa lalu membuat dirinya berubah menjadi pribadi terbalik dari sebelumnya. Dirinya sudah tidak percaya dengan adanya cinta tapi kita tidak tahu apa yang terjadi saat dirinya bertemu dengan B...