21

465 29 1
                                    

HappyReading!


"Woi, bengong aje lo. Lagi ada masalah?" tanya Firhan yang mengagetkan Darren. Darren sedari tadi hanya bengong dan memikirkan ucapan tadi.

Darren menggeleng lalu duduk menghadap Firhan "Menurut lo, gue harus ganti hp Bella yang gue cuci kemaren?"

"Harus lah, wajib malah."

"Kok wajib?"

"Lo emang gk kasihan sama dia? Jaman sekarang orang orang gk bisa lepas dari hp bahkan sampe kaya nyawa mereka sendiri." Darren masih menatap Firhan yang berbicara. Dia jadi memiliki kesalahan yang banyak pada Bella.

"Emang kenapa sih lo? Abis di labrak Acha lo?"

"Acha tau?"

"Yaampun lo kemane aja tadi Ren, Acha marah marah di rooftop kita sampe acak acak pajangan yang lo taro. Akbar aja sampe kena imbasnya."

Darren menjadi semakin bersalah kepada Bella saat mendengar berita ini. Pasalnya karena dirinya, semua orang ikut kena imbasnya malah sampe temennya sendiri.

"Abis dari ruang BK muka lo langsung kasihan gini, emang abis ketemu orang tua siapa? Jangan bilang lo tawuran lagi sama sekolah Gang Wara."

Darren terkekeh "Yakali dah, lo tau kan disitu banyak pengawal bokap gue yang awasin gue. Bokap gue takut, kalo sampe gue bunuh anak orang lagi." Firhan hanya ikut terkekeh sambil memandang langit yang cerah ditambah dengan angin sepoi sepoi.

Ting...

Darren dan Firhan memandang satu sama lain. "Hp lo kali han." Firhan langsung mengambil ponselnya disaku celan abu abunya. Ia menyalan tombol on dan tidak ada satupun notifications. Firhan menggeleng "Hp lo kayaknya."

Darren langsung mengambil dan benar saja ada satu pesan dari nomor tidak dikenal.

unknow : ada sesuatu dikolong meja lo, diambil ya jangan lupa dimakan.

Darren mengerutkan dahinya ia langsung menyerahkan ponselnya ke Firhan.

"Siapa Ren?"

"Gk tau gue juga, kirain gue lo kenal."

"Paling fans lo."

"Fans fans gue gk ada yang tau nomor gue selain sosmed gue."

"Balas aja kali, siapa tau dia penggemar berat lo yang prihatin dengan lo." Darren terkekeh lalu mengambil ponselnya lagi. Ia membalas pesan itu cuma 'iya'.

"Dikit lagi masuk Ren, yok turun."

"Gk deh gue bolos." Firhan melotot tak percaya. Temennya yang satu ini sangat santai sekali padahal sebulan lagi mereka ujian nasional.

"Gila lo ya, dikit lagi kita ujian. Kita harus dapet materi yang lebih dalam lagi. Cukup kelas 10 11 aja kita nyantai sekarang mah jangan."

"Telatin 10 menit deh, ntr lo alesin gue kalo tadi gue dihukum sama Bu Ambar."

"10 menit gk dateng kelas, awas ya lo."

Darren berdecak "Iyaiya bawel banget lo kaya pacar gue aja."

"Emang lo punya?"

"Punya lah."

"Siapa?"

"Bella Anandia, murid baru yang cepet banget ngambil hati gue."

Firhan berdecak lalu menaruh ponselnya disaku "Mampus, omongan lo gue rekam disini. Siap siap aja yaa bakal dijadiin artikel sama anak buahnya Kemal."

Me and My Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang