7.

110 17 0
                                    

.
.
.
.
.

"LEPASKAN ADELY SEKARANG JUGA, LEE ANDY!"

DOR..

Satu tembakan berhasil mengenai kaki Lee Andy sehingga membuat ia terjatuh. Yeonjun beserta member dan polisi mendekat perlahan.

Hingga Andy mengeluarkan sebuah pisau lipat dari sakunya. Saat itu juga, ia menancapkan pisau lipat tepat di perut Adely hingga membuat darah segar keluar.

"TIDAK!!"

Yeonjun segera mendekat,  memegangi perut Adely yang bersumpah darah, ia menutup darah itu dengan tangannya agar Adely tidak kehilangan banyak darah.

Tak lama, petugas medis datang, melepas ikatan yang berada di tangan dan kakinya. Mengangkat tubuh Adely yang sudah lemas dengan darah yang terus menerus mengalir. Semua orang panik terutama Yeonjun.

Adely segera dibawakan ke rumah sakit terdekat. Sesampainya, ia dibawa ke dalam ruang IGD. Yeonjun merasa frustasi dan kesal, tak  seharusnya ia memberikan kunci mobilnya. Tapi ini semua telah terjadi. 

Sementara orang tua Adely tidak bisa datang karena pesawat yang mereka tumpangi sedang dalam masa perbaikan. Para member menenangkan Yeonjun, mengatakan bahwa itu bukan salahnya karena Yeonjun terus menerus menyalahkan dirinya.

"Tenang, hyung itu bukan salahmu," ucap Taehyun yang merasa sedih melihat hyung-nya yang terpuruk karena seorang gadis. Semua member mengganguk setuju.

Warna lampu telah berubah menjadi hijau, dokter dan suster telah keluar dari ruang tersebut.

"Keluarga pasien," panggil dokter dari depan ruangan. "Keluarganya tidak bisa datang dok, jadi saya penggantinya, saya temannya dok," jelas Yeonjun.

"Baik, pasien dalam kondisi baik dan untungnya pisau tersebut tidak mengenai organnya yang begitu penting. Pasien sedang tidak sadarkan diri, ia harus beristirahat yang cukup," jelas dokter. Yeonjun hanya mengganguk.

Adely segera dipindahkan ke ruang inap agar bisa di kunjungin. Mata mereka menatap ke satu objek yang sedang tidur tanpa gerak.

"Adely, maafin aku ya. Seharusnya aku tidak membiarkan kamu seperti ini. Seharusnya aku yang di tempat ini bukan kamu. Maafin aku, Adely." ucap Yeonjun yang meneteskan air mata sehingga pipinya menjadi basah.

"Hei, kau bicara apa Yeonjun. Kau tidak perlu meminta maaf, ini juga bukan salah kamu, ini salah aku seharusnya aku tidak langsung pergi," ucap Adely yang secara keajaiban bicara seperti itu.

Adely ternyata sudah membuka matanya dan mengusap air mata Yeonjun yang mengalir deras.

"Dokter, dokter," panggil Soobin yang terkejut melihat Adely yang sudah bangun. Dokter segera datang bersama dengan suster. Dokter segera mengecek detak jantung Adely dan alhasil benar.

"Ini sebuah keajaiban, pasien sudah sadar. Tetapi pasien harus tinggal beberapa hari disini," jelas dokter dan hanya dibalas anggukan.

"Adely, maafin aku," ucap Yeonjun sekali lagi. "Ya, kubilang jangan meminta maaf, kau tidak bersalah, akulah yang bersalah," balasku yang langsung mengusap air mata Yeonjun yang sedang keluar begitu deras.

Aku pun segera memeluk Yeonjun agar ia tidak menangis lagi sambil mengelus punggung Yeonjun perlahan.

"Aku yang akan membayar biayanya," ucap Yeonjun setelah melepaskan pelukan. "Tidak usah, Yeonjun-ssi. Kau tidak perlu, aku yang masuk disini, aku yang akan membayarnya."

"Tidak, kau disini karenaku jadi aku yang akan membayarnya," bela Yeonjun agar ia yang membayarnya. Adely hanya pasrah karena Yeonjun terus menerus memaksa ingin membayarnya.

"Kalian pulanglah biar aku yang menjaganya," ucap Yeonjun yang sedang menatap mereka untuk segera pergi. "Tidak, kami akan membantumu menjaga Adely. Kita bersama Yeonjun," balas Soobin yang juga disetuju oleh member lain.

"Baiklah. Terserah kalian"

Yeonjun segera pergi keluar dan membayar biaya pengobatan Adely.

--------

Idly segera pergi ke rumah sakit setelah mendengar Adely berada di rumah sakit. Ia khawatir terjadi pada Adely.

"Permisi suster, saya mau cari kamar nomor 116," tanya Idly yang sedang menanyakan kamar Adely. "Lantai dua, lurus terus maka akan mendapatkan kamar nomor 116," jelas suster yang menerangi.

Idly dengan bergegas pergi ke lantai dua. Dan akhirnya ia ketemu kamar nomor 116. Ia tampak terkejut melihat member TXT berada di dalam.

"Oh, annyeonghaseyo," sapa Beomgyu yang melihat kedatangan Idly. "Annyeong," balas Idly. Ia melihat Adely yang tergeletak di atas kasur. Idly pun menghampiri Adley.

"Kau tidak apa-apa. Ya! kau membuatku khawatir saja, apa yang terjadi?" tanya Idly terburu buru.

"Tidak apa-apa Idly."

"Hei, kau bilang tidak apa-apa? kau sedang di rumah sakit. Kau bilang tidak apa-apa?" celutus Idly.

"Maaf Idly, aku—," Perkataan Adely terpotong saat Yeonjun menyela mengatakan sesuatu. "Ini salahku, aku yang membiarkannya sendiri. Maaf," ucap Yeonjun merasa bersalah.

"Hei, tidak apa-apa." balas Idly yang entah merasa bersalah juga. Keheningan berlanjut.

"Aku belikan makanan terlebih dahulu," ucap Taehyun. Adely hanya mengganguk. Taehyun tidak sendiri membeli makanan, ia ditemani oleh Soobin.

--------

Soobin makin ganteng juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin makin ganteng juga. Enggak deh semuanya ganteng sama sama ter-best.

Ingat TXT comeback tanggal 18 Mei. Jangan lupa nonton ya.

COME | Choi Yeonjun | [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang