Dan masih berkelanjutan, Adely masih berada di dorm bersama member TXT. Ya, mereka masih punya banyak waktu untuk bersama.
Tetapi itu berbeda untuk Adely, semua yang ia inginkan ternyata sia-sia, kelanjutannya pun tak begitu berbeda.
Adely menghembuskan nafasnya pelan. Tak tau harus melakukan apalagi.
[🍁]
Selama menonton film, genggaman Yeonjun tidak dilepas. Dan disitulah Adely dapat merasakan kehangatan. Tapi itu tak berlaku lama baginya.
Genggamannya mulai mengendur. Tatapannya ia fokuskan pada handphonenya. Muka Yeonjun seakan mengatakan jika dia tidak menyukainya.
Adely menatap sekilas ke arah Yeonjun, wajahnya tampak gelisah melihat pesan yang masuk. Adely tidak terlalu ingin tau isi pesan di handphone orang lain termasuk teman dan sahabatnya.
Tetapi ini membuatnya risih, entah kenapa Adely seakan ingin tau isi pesan itu. Adely takut itu akan membahayakan karier Yeonjun.
Yeonjun bangkit berdiri dari tempat duduknya, ia berjalan perlahan ke arah depan dan itupun menghalangi mereka yang sedang menonton.
"Hyung, ada apa?" tanya Beomgyu heran. Sedetik setelah itu Beomgyu melihat ke arah Adely yang juga menatap Yeonjun bingung.
Tetapi pandangan Adely tidak arah Yeonjun lagi tetapi ke arah Beomgyu yabg menanyakan. Tatapan Beomgyu seolah bertanya apa yang terjadi dan Adely hanya bisa menggelengkan kepalanya.
Member yang lain ikut menatap Adely dengan penuh tanya. Adely juga membalasnya dengan gelengan dan menatap ke arah bawah tepatnya ke arah celananya.
Adely masih memikirkan isi pesan itu, ia penasaran apa isi pesan itu sehingga membuat Yeonjun seperti terburu-buru. Tidak, Adely jangan berpikir negatif. Itu pasti tidak akan terjadi. Aku yakin itu.
"Aku izin sebentar, ada urusan sedikit di luar" ucap Yeonjun yang semakin membuat para member dan Adely semakin bingung.
"Oh baiklah" ucap Beomgyu pelan tetapi masih bisa terdengar. Setelah itu Yeonjun langsing pergi keluar.
Adely pergi keluar untuk mengikuti Yeonjun. Sebenarnya ini disuruh oleh Beomgyu untuk memastikan saja.
Sebelum itu dia sudah mendapat izin dari para member. Adely berada di depan pintu sekarang, sebelum Adely mengikuti Yeonjun, Adely memilih mendengar dari pintu karena setelah ia mendekat ke arah pintu, Adely mendengar sebuah suara dari luar.
"Aku tidak akan pernah melakukan itu."
"Oh, jadi gitu. Tapi itu tak berlangsung lama Yeonjun. Kau tidak tau apa yang terjadi sebenarnya? Tentu, pasti Adely belum memberimu sebuah kabar bahagia ya?"
"Aku percaya Adely dan kuharap kau tidak usah ikut campur. Karena kau tidak berarti baginya dan bagiku."
"Ouwh, sekarang sudah berani. Mau menantangku, huh? Kau belum tau arti sebenarnya."
Adely terus mendengar, ia tau suara Yeonjun tapi tak tau satu suara lagi milik siapa. Suara itu pernah di dengar Adely tapi dimana? Kenapa itu tak asing baginya?
"Adely, apa yang kau dengar."
"Hmm, seperti perdebatan tapi aku tidak tau itu. Aku juga belum tau pasti. Tapi suara mereka seperti ingin berkelahi." Setelah itu Adely kembali menempelkan telinganya di pintu.
"Jangan asal tuduh jika belum tau yang sebenarnya, Choi Yeonjun."
"Emang apa yang belum aku ketahui?"
"Jadi, kau tidak tau jika di sekolah aku dan Adely berpacaran. Dan kami sangat romantis. Dia baik dan perhatian. Lebih memilih aku dibanding kau. Bahkan kami dijadikan pasangan yang paling romantis di sekolah. Apa kau tidak tau?"
Brukk
"Jangan coba ngarang cerita. Adely tidak mungkin menerimamu. Dia sudah pernah bilang."
"Mungkin itu sebuah kebohongan, fakta ada di dalam hati Adely. Dan jika kau tidak percaya, kau bisa tanya sendiri ke Adely."
"Aku tidak perlu menanyakannya tapi kau yang harus menanyakannya karena dia pasti lebih memilihku."
"Eh, jangan sok ya. Jadi idol bukannya tidak boleh pacaran? Itukan aturan jika mau menjadi idol. Kenapa satu idol ini punya pacar? Melanggar aturan."
Brukk
Adely yang mendengar mereka berbicara seakan sesak di hati. Kenapa kebohongan itu ada? Siapa dia? Kenapa dia mencoba berbohong?
Tidak ada cara lain apa? Kenapa harus mengatakan berpacaran? Siapa dia?
Air mata Adely mulai menurun ke arah bawah mencoba untuk menghancurkan pertahanan air mata yang sejak tadi di tampung.
Adely mengusap air mata itu.
Tentu saja itu membuat para member bingung sekaligus terkejut. Mereka mengira pasti ada hal buruk sehingga membuat Adely menangis.
Beomgyu menghampiri Adely yang sedang menangis. Menanyakan apa yang terjadi di luar? Sekali lagi Adely hanya menjawab gelengan dan mulai menghapus jejak air mata yang sejak tadi menerobos.
Beomgyu menarik tubuh Adely ke pelukannya. Beomgyu tau apa yang terjadi dengan Adely. Tidak ada hal lain yang membuat Adely nangis selain itu menyangkut keluarganya, sahabatnya dan juga Yeonjun.
Adely menangis di pelukan Beomgyu. Tangan Adely masih mencoba menghapus air mata sedangkan Beomgyu, dia mengelus punggung Adely dan mencoba membiarkan Adely tenang.
Ya member lain juga ikut memeluk Adely. Mereka berempat seakan satu pemikiran. Mereka memeluk Adely dan berbicara agar Adely menjadi tenang dulu.
Adely paham keadaannya begitu juga Beomgyu. Adely mencoba untuk tenang, sesekali ia mengambil nafas dan membuangnya secara pelan. Itu ia lakukan berkali-kali agar ia bisa menjadi tenang.
[🍁]
Oh ya maaf ya kalau pendek aku lagi gak ada ide.
Aku janji nanti kalau up lagi bakal seru deh satu slide.
Oh bagi kalian yang belum tau arti MOA itu, ada tu fotonya. Jadi kalian bisa ngerti arti dari MOA.
SEKALI LAGI maaf ya kalau aku baru up. Aku lagi berusaha banget benar.
Semoga seru ceritanya. Vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME | Choi Yeonjun | [Revisi]
Fanfiction[Masa revisi] "Adely." "Ya?" "Aku minta maaf."