Pagi datang dengan dinar matahari, menyapa seseorang yang sudah siap. Udara yang segar datang dan membuat mereka yang menghirup merasa nyaman.Adely bangun pagi datang dia juga sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Adely datang pagi karena kemauannya.
Adely melangkah menaiki bus, dan juga keadaan bus tidak terlihat ramai. Jadi Adely bisa lebih bersantai sebentar. Adely mengambil earphone dan memasangnya di kedua telinganya. Adely memilih lagu yang cocok untuk musim sekarang.
Sampai akhirnya bus berhenti di halte dekat sekolah. Adely menyeberang jalan karena sekolahnya ada di seberang halte.
Dengan langkah cepat Adely menyeberang jalan. Dan di sinilah Adely, sekolah. Masih terlihat sepi di sekolah.
Adely menyapa setiap teman atau kakak kelas atau adik kelas yang melewatinya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan temannya. Seketika Adely teringat kejadian kemarin. Seketika senyum yang terukir di wajah Adely menghilang.
Tentu saja Idly bingung dengan sikap Adely yang berubah drastis ketika bertemu dengannya. Idly berjalan ke arah Adely.
"Ya! Adely. Ada apa denganmu?"
Adely tidak menjawab apapun sampai akhirnya ia berbicara.
"Bisa berbicara di kelas saja?" tanya Adely dan dibalas anggukan oleh Idly. "Baiklah."
[🍁]
Adely menceritakan semua kejadian kemarin dan tentu saja Idly memberi saran kepada Adely. Idly tau maksud Adely dan tau keadaannya ketika Adely bercerita.
Adely memilih Idly karena Idly satu-satunya teman yang bisa ngerti keadaan Adely. Saat berita Adely dan Yeonjun itu juga banyak yang musuhin Adely dan Idly saja yang bisa ngerti keadaan Adely di saat itu.
Di saat-saat sekarang, Adely hanya bisa bercerita kepada Idly. Kenapa pikiran Adely dipenuhi dengan kejadian kemarin? Ayolah Adely jangan memikirkan.
"Ada apa denganku? Padahal Yeonjun- Ah....Kenapa aku memikirkannya?" batin Adely.
[🍁]
Adely berjalan mendekat ke arah halte, melangkahkan kaki untuk naik ke dalam bis. Mengeluarkan kartu bis yang ada di dalam tasnya. Dan memilih tempat yang paling nyaman.
Adely memakai earphonenya kembali. Dan juga terlihat beberapa orang yang masuk ke dalam bis. Ada yang selesai bekerja dan belajar. Tapi pandangan Adely tidak tertuju pada penumpang yang seperti itu melainkan seorang pria yang memakai pakaian serba hitam beserta topi dan masker yang mendekat ke arah Adely dan duduk di sampingnya.
Adely tidak peduli terhadap orang itu walaupun dilihat dari pakaian yang dipakai terlihat menyeramkan. Tapi untuk Adely walaupun takut tapi tentu saja dia tidak peduli sampai akhirnya bus berhenti di halte dekat rumahnya.
Adely ingin bangkit berdiri dari kursinya tapi tidak bisa karena tangan kanannya dipegang kuat oleh orang yang duduk di sebelahnya. Adely tentu terkejut dan pasti dia sangat hati-hati, bisa saja dia seorang penculik.
"LEPASKAN TANGANKU!!!"
Adely berteriak kencang sehingga membuatnya menjadi pusat perhatian. Bus sudah berhenti lama dan akhirnya bus pergi ke halte selanjutnya.
Adely tentu saja menjadi panik dan sedih karena uang yang dikasih terbuang sia-sia. Sudah lewat dari halte dekat rumahnya dan panik karena takut orang yang ada di sebelahnya ini penculik.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME | Choi Yeonjun | [Revisi]
Fanfiction[Masa revisi] "Adely." "Ya?" "Aku minta maaf."