Yeonjun mendapat pesan dari Adely jika ia akan datang. Awalnya Yeonjun bingung ia datang untuk apa? Tapi setelah memikir lebih dalam lagi, mungkin Adely datang untuk merayakan kemenangan? Atau sekedar datang? Ah, bingung, kita lihat aja nanti.
Yeonjun juga pergi memberitahu yang lain. Yeonjun datang ke setiap kamar, kamar yang pertama ia datang adalah kamar Beomgyu dengannya.
Setelah memberitahu Beomgyu, Yeonjun berjalan beberapa langkah untuk sampai di kamar Taehyun dan Hueningkai. Dan Soobin, aku sudah memberitahunya tadi.
Kita semua sudah berjanji untuk tunggu di ruang latihan, tempat yang biasa mereka semua bertemu.
Mereka semua menunggu sekitar 1 jam tetapi masih saja belum ada tanda-tanda Adely datang, Yeonjun melirik ke arah tangan kirinya, ia melihat jam dan sekarang jam sekolah Adely sudah selesai.
"Hyung, apa kau bohong?" tanya Hueningkai sambil terkekeh walau kekehan itu terdengar seperti terpaksa.
Yeonjun menggelengkan kepalanya, ia menatap ponsel yang berada di genggamannya. Masih belum ada kabar dari Adely, pesan pun tidak ada yang masuk bahkan telepon.
Yeonjun mencoba menelepon Adely tapi hasilnya tidak bisa diangkat atu tidak aktif. Ia mencoba berulang kali hingga sepuluh kali tetapi hasilnya tetap sama.
"Hyung, kau sudah meneleponnya?" tanya Beomgyu khawatir. Sudah sekitar 1 jam 30 menit mereka semua menunggu, rasa khawatir menghuni ruangan tersebut bahkan dari mereka ada yang menelepon berkali-kali tapi tetap saja tak diangkat.
"Berengsek!" seru Yeonjun ketika mendapati pesan dari Adely. Ia segera mengambil jaket, topi dan maskernya. Ia juga menghiraukan pertanyaan dari teman-temannya yang bertanya. Ia sudah emosi sekali bahkan rasanya Yeonjun ingin menghajar orang tersebut sampai babak belur.
"Ya! Hyung! Ada apa?"
"Dia kenapa?"
"Kita ikuti saja. Ayo, Beomgyu, kamu ambil kuncinya" perintah Soobin yang masih melihat ke arah Yeonjun yang masih tidak jauh dari mereka berkumpul.
[🍁]
Yeonjun beserta yang lain segera memasuki area sekolah dan mereka tidak tau dia berada dimana. Tadi saat berada di gerbang pintu, mereka harus berhalangan dengan penjaga sekolah yang bertanya banyak kepada mereka.
Selama 30 menit mereka berbicara dengan penjaga sekolah akhirnya mereka diperbolehkan masuk.
Beomgyu melihat Yeonjun yang tergesa-gesa berlari masuk ke sekolah sementara Beomgyu, ia menyusulnya dan untuk yang lain mencari Adely di sekitar.
Sampai akhirnya Beomgyu menemukan letak Adely diculik, dan dengan segera Beomgyu memberitahu yang lain. Ia melihat Yeonjun yang datang sangat awal.
Awalnya Yeonjun memaksa ingin cepat masuk tapi Beomgyu melarangnya meminta untuk menunggu sebentar. Akan tetapi Yeonjun tidak bisa menunggu lebih lama dan terpaksa Beomgyu ikut ke dalam karena ia tidak ingin sesuatu terjadi.
Beomgyu terkejut ketika memasuki ruangan tersebut. Matanya terfokus pada salah satu perempuan Yangs sedang duduk di kursi dengan kondisi bibir pucat, mata merah dan kedua tangan dan kaki yang diikat di kursi.
Dan perempuan itu adalah Kim Adely.Yeonjun juga melihat kondisi Adely, ia terpaku di tempat. Di satu sisi, ia kasihan dengannya dan ingin segera membawanya kembali dan membuatnya menjadi lebih tenang tapi di satu sisi lagi ia harus memberi hukuman kepada lelaki yang sekarang berada tak jauh di depannya.
Yeonjun memilih yang kedua. Ia sudah tidak tahan lagi, ia berlari dan langsung memukul rahang Heesung. Terlihat juga darah yang mengalir di ujung bibirnya. Heesung juga terlihat sangat santai.
Yeonjun sudah geram dengan tingkah laku Heesung, ingin sekali ia memukul rahang sebelahnya tapi itu ia tahan karena para member yang menahan dari belakang dan dengan terpaksa, Yeonjun berhenti dan mengatur emosinya, berlari menuju mobilnya.
Ia melihat kondisi Adely yang sudah pasti sangat ketakutan dan Yeonjun langsung mengambil gerak cepat yaitu dengan memeluknya dan memberi segala kata-kata penenang sampai akhirnya ia tertidur dan kami membawanya ke rumahnya.
Terlihat sekali dari wajah dan suaranya bahwa Adely ternyata ketakutan saat ia diserang tadi. Hal itu membuat Yeonjun tak tega.
"Aku sangat tidak pantas" gumam Yeonjun. Kalimat yang diucapkan sudah berkali-kali ia katakan. Kadang saat ia melihat Adely yang terbaring lemah dan dia yang menangis karenanya.
Rasanya ingin sekali Yeonjun menghapus semua kesalahannya tetapi mau bagaimana lagi? Sudah terlewat dan saat inilah waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa perkataan itu harus terhenti.
Yeonjun sempat membeli makanan untuk Adely, takut nanti ia bangun dan kelaparan. Yeonjun dan yang lain juga memeriksa bahan makanan sebelum mereka membeli makanan.
Dan hanya makanan itu yang mereka dapatkan karena sudah larut dan hanya itu yang dekat dari sini.
Setelah menemani Adely selama 30 menit, mereka memutuskan untuk meninggalkan Adely dan membiarkan dia beristirahat dulu.
Yeonjun sempat mencium kening Adely lama. Dan juga ia mengatakan sepatah kata yang sangat indah.
"Tidur yang nyenyak, Adely. Maaf jika aku selalu membuatmu menangis dan menderita. Itu semua salahku. Aku ingin kita bahagia tapi ternyata itu diluar dugaan ku. Kita mendapat banyak masalah dan aku ingin kita lalui itu bersama. Aku tau kau ketakutan dan itu juga salahku membuatmu menjadi begini. Maaf jika aku terlalu lama. Aku mencintaimu dan tidur nyenyak, Adely."
Yeonjun mengatakan seperti itu menurut isi hatinya yang selalu berkata seperti itu setiap kali ia membuat kesalahan terhadapnya.
Dan rasa itu hilang sekejap saat ia menembus semua kesalahan itu.
[🍁]
Tu TXT tambah berkembang aja.Uhuru maaf yang ini part-nya pendek, part selanjutnya bakal seru kok. Sial siap ambil tissu kalau bisa ya.
Vote dan komen. Saya memantau kalian yang hanya membaca.
Dan oh ya aku lupa, pemeran tokoh evan aku ganti jadi Heesung aja ya soalnya di cerita ini kan konsep Korea dan masa iya cuman dia doang yang namanya kayak gitu.
Sebenarnya aku gk mau pakai nama itu ada alasan lain tapi aku gak mau kasih tau😂😎
KAMU SEDANG MEMBACA
COME | Choi Yeonjun | [Revisi]
Fanfiction[Masa revisi] "Adely." "Ya?" "Aku minta maaf."