14.

79 10 2
                                    

.
.
.

[🍁]

Adely mencoba melupakan perkataan Heesung. Perkataan tadi sungguh membuat Adely berpikir sejenak.

"Hei, Adely. Tidak usah dipikir. Lagipula siapa yang berani merebutmu dari Yeonjun. Jika dia berhasil merebut darinya, mungkin kau tidak akan berpaling darinya" ucap Idly sangat bijak dengan perkataan. Perkataannya seakan-akan tumbuh rasa percaya dariku.

"Ya, Idly kau bijak sekali" ucapku sambil menepuk bahu kanannya.

"Iya dong. Siapa lagi kalau bukan Idly." Adely hanya bisa pasrah saja. Jika dilanjutkan nanti akan tambah parah.

"Adely" panggil seorang lelaki dari kejauhan. Senyum yang tadi mengembang kemudian memudar ketika melihat kedatangan lelaki yang sekarang ada di hadapannya.

"Apa?" jawab Adely malas.

Lelaki itu hanya tersenyum tipis mendengar Adely membalas ucapannya. Lalu lelaki itu menatap Adely dengan lama dan mengelus rambutnya. Tentu saja Adely tidak mau dan langsung menindas tangan yang hampir menyentuh puncak kepalanya.

Lagi-lagi lelaki itu dibuat tersenyum oleh Adely.

"Apa yang kau inginkan?"

"Aku ingin dirimu. Dan mau kau menjadi milikku selamanya dan aku berharap semoga kau jauhi Yeonjun."

"Au tidak akan pernah mau dengan dirimu. Walau kau menyentuhku sedikit."

Lelaki itu semakin tersenyum lebar, yang membuat Adely semakin ngeri dengan lelaki di hadapannya.

Idly yang tadi menonton tidak terima dengan perlakuan Heesung terhadap Adely. Sebenarnya emosinya sudah meningkat namun Idly tahan dan tidak mau membuat keributan walau sahabatnya harus hati-hati dengan lelaki ini.

"Mulai sekarang kau jadi pacarku. Mau kau menolak atau tidak. Aku tetap menggangapmu sebagai pacarku. Ingat tidak ada penolakan jika aku menyuruhmu atau jika tidak aku akan memberimu hukuman."

Setelah mengucapkan perkataan tadi, Heesung langsung pergi dari hadapan Adely. Tentu itu membuat Adely semakin pusing. Apa ia harus terima. Tapi perasaan Yeonjun tetap harus dijaga.

Adely menghembuskan nafas kasar. Idly paham betul dengan keadaannya. Idly melangkah ke depan Adely.

"Adely, tenang. Tidak usah dipikirkan. Ingat masih ada Yeonjun di hatimu. Kau kan sudah baikkan dengan Yeonjun. Tenang, dia pasti ada di sisimu" ucap Idly tambah bijak di depan Adely.

"Ayo, ke kelas. Bentar lagi bel masuk."

[🍁]

"Hyung, bagaimana perkembanganmu dengan Adely?" ucap seorang lelaki yang berjalan mendekat ke arah Yeonjun. Yeonjun mendongak kemudian menjawab.

"Seperti biasanya. Entahlah, menurutku ini semakin rumit untukku dan untuknya."

"Hyung bisa cerita ke aku. Aku bisa membantumu. Tapi ingat hyung, hati-hati mungkin sekarang ada yang sedang mengejarnya. Jadi selalu pastikan kau membuat hati Adely selalu luluh."

"Terima kasih Beomgyu. Kau sangat bijak."

"Terima kasih balik."

COME | Choi Yeonjun | [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang