29.

70 4 2
                                    

Adely sekarang sedang berangkat ke sekolahnya, ia juga sudah melupakan kejadian kemarin. Untuk hari ini, ia ingin agar tidak ada yang menggangunya lagi terutama Heesung.

Lelaki tersebut selalu menganggunya hingga seluruh mahasiswa bilang kepadanya jika ia kecentilan. Masalahnya dia sekolahnya, Heesung terkenal dengan ketampanan dan bad boy.

Menurut siswa siswi yang ada di sekolahnya, Heesung termasuk dalam cowok ganteng dan sikapnya yang disukai banyak orang bahkan ada juga yang berani menembak Heesung di lapangan.

Tetapi ditolak terus, ia beralasan karena ia menyukai seseorang. Sebenarnya banyak yang sudah tau setiap kali kenapa Heesung selalu menolak? Karena mereka tau orang yang disukai Heesung itu Adely jadi mau gak maupun mereka harus ikhlas.

Bahkan sahabat Heesung juga sudah pernah bilang ke Heesung kalau masih banyak cewek yang mau menerima dia ala adanya tapi karena Heesung terlalu keras kepala. Hasilnya masih tetap sama.

Walau semua di sekolah sudah tau jika Adely sudah memiliki pacar idol yang terkenal tetapi masih tetap aja keras kepala. Heesung sudah pernah bilang ke Adely jika ia akan berjuang walaupun tetap ditolak.

Entah apa yang ada di otak Heesung tapi Adely sama sekali tidak mempedulikannya.

Sekarang saatnya Adely untuk tidak mempedulikan soal itu lagi karena sekarang ia akan selalu bahagia bersama Yeonjun. Ia bisa jamin walupun tak sepenuhnya.

Adely berjalan menuju kelasnya. Dia sekarang berjalan menuju kelasnya. Ia langsung menghampiri Idly yang sedang mengerjakan tugas dan juga dia ditemani dengan earphones yang senang menyumbat telinga Idly.

Adely mencabut satu earphones yang terpasang agar ia bisa mendengar percakapan Adely.

"Oh! Adely! Bikin kaget aja. Ada apa?" tanya Idly sambil mengelus dadanya karena tadi dia sempat terkejut dan hampir mengumpat.

"Aha, maafkan aku. Aku ingin memberitahu sesuatu."

"Apa?" Idly merubah posisi duduknya menjadi menghadap Adely, ia juga meninggalkan sebagian tugasnya untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Adely.

"Hm... Sebenarnya aku merasa ragu dengan hubunganku dan Yeonjun. Aku merasa seperti akulah yang menyebabkan situasi menjadi sepyeti ini. Kau tau aku dan Yeonjun selalu mendapat masalah yang sangat bahaya bahkan waktu itu aku sempat ingin menyerah tetapi aku ingin mencoba terus dan—"

"Jangan membahas lebih lanjut. Kau tidak boleh berkata seperti itu. Itu namanya tantangan dari Tuhan untuk mengecek apakah kalian berdua sanggup menjalani ini. Dan jika salah satu dari kalian memutuskan untuk berakhir, maka tantangan itu akan hilang dan kalian kembali menjalani hidup mandiri sendiri."

"Wah! Kau sangat bijak, hanya saja... Aku merasa ragu, bisakah kau memberi saran atau.. kau bisa memberitahuku apa yang bisa aku lakukan?" kagum Adely tetapi setelah itu ia bertanya. Idly sempat memikirkan jawaban.

Sebenarnya tidak ada ide di dalam pikiran Idly tetapi karena sahabatnya sedang dalam kondisi sepeti ini. Ia tidak membiarkannya sepeti itu. Jadi Idly tetap berpikir.

Semakin memikir, semakin membuatnya terasa pusing. Mungkin ini bukan waktunya untuk berpikir.

"Ah, Adely, aku minta maaf, aku tidak bisa memikirkan apapun. Aku yakin kau bisa melewati semua ini Adely tanpa harus campur tangan orang lain" ucap Idly walau ia hanya mengungkap apa yang harus ia katakan untuk menyemangati sahabatnya ini.

Adely terharu, rasanya ia ingin sekali mempunyai sahabat sepertinya walau kadang ia sangat menyebalkan, polos, kadang berbicara aneh. Tetapi itu tidak bisa menghambat Adely untuk selalu berada di sisi Idly.

COME | Choi Yeonjun | [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang