Sekali lagi. Hari ini Adely berangkat pagi. Entah apa yang dirasuki Adely. Sekarang dia hanya mau berangkat pagi. Sebelum itu ia juga tak lupa menyapa tetangganya dan juga orang tuanya yang sekarang berada di Indonesia.
Adely menghembuskan nafas pelan, ia merindukan orang tuanya. Sesekali Adely ingin berkunjung tapi tidak bisa karena ujian beberapa bulan lagi.
Adely selalu ingat apa yang dikatakan orang tuanya saat dia pergi dati Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya.
Adely pergi melangkah keluar dari rumah. Adely mengunci pintu dan berjalan menuju halte. Di sana Adely bertemu dengan Heesung. Mungkin Evan tidak menyadari kehadiran Adely tapi Adely sadar. Dan juga seketika mood-nya hilang untuk pagi ini.
Heesung yang menyadari Adely ada di halte itu menghampirinya dan tentu saja menyapanya.
"Hai, Adely" ucap Heesung melambaikan tangan dan duduk di samping Adely.Adely tentu tidak mau jika Heesung duduk di sampingnya. Jadi Adely memilih untuk diam dan tidak membalas sapaan dari Heesung. Adely tau itu tidak sopan.
Diam-diam Heesing berpikir untuk lebih dekat dengan Adely agar Adely bisa menjadi miliknya walaupun Heesung tau jika itu susah dan Adely tidak mau. Jadi Heesung harus berjuang terus.
Tin...Tin...
Suara klakson mobil yang melaju mendekat ke arah halte. Adely tidak mempedulikan suara klakson itu karena Adely tau jika tidak ada yang menjemputnya dan juga bisa jadi itu orang lain yang akan di jemput bukan Adely.
Tin...Tin..
Suara klakson mobil itu terdengar lagi dan sekarang dilakukan berulang kali. Semua orang yang ada di halte terlihat terganggu dengan suara klakson mobil itu. Adely juga.
Dengan berani, Adely berjalan mendekat ke arah mobil itu. Sebelum itu Heesung juga terlihat bingung kenapa Adely menghampiri mobil itu.
Tiba-tiba satu kaca mobil turun dan menampakkan seorang laki-laki dengan masker dan topi yang menutupi wajahnya. Terlihat juga rambut berwarna kuning yang terlihat familiar untuk Adely dan Adely mengingat Yeonjun.
Adely merindukan lelaki itu untuk sekali lagi.
"Cepat masuk" ucap lelaki itu dan membuka pintu agar Adely bisa masuk. Adely tentu saja menggelengkan kepalanya karena ia tau jika ia tidak mungkin masuk ke sembarangan mobil orang. Apalagi ini orang asing.
Adely masih diam di tempat, tak berani masuk ke dalam mobil tersebut. Lelaki itu tampak risih terhadap Adely dan berakhir, lelaki itu keluar dari mobil dan berjalan mendekat ke arah Adely. Menarik tangan Adely dan menyuruhnya masuk.
Tentu saja Adely tidak mau jadi Adely berusaha untuk melepaskan pegangan itu tapi tidak bisa. Adely tidak mau menjadi sandera.
"Stop!" teriak Heesung dari belakang dan melepas pegangan dengan keras. Lalu menarik Adely ke arah belakang Evan. Adely tentu menurut saja karena ia tau jika Heesung ingin melindunginya.
Lelaki itu tersenyum miring sebelum akhirnya berbicara. "Adely, kau yakin tidak ingin?" ucap lelaki itu menatap tajam ke arah Evan.
Adely menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau. Memang siapa kau?"
"Aku?" tunjuk lelaki itu ke dirinya dan lelaki itu ingin melanjutkan perkataan tadi tapi tiba-tiba terdengar suara klakson bis yang akan datang. Itu membuat lelaki itu pergi dan meninggalkan mereka berdua. Masuk ke dalam mobil dan menancap gas dengan cepat sehingga mobil itu sudah tidak terlihat dati pandangan.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Heesung khawatir dan memegang kedua tangan Adely. Sebelum menjawab Adely melihat tangannya yang dipegang kemudian Adely melepas pegangan itu. "Aku tidak apa-apa dan terima kasih karena menyelamatkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
COME | Choi Yeonjun | [Revisi]
Fanfiction[Masa revisi] "Adely." "Ya?" "Aku minta maaf."