~13~

69 25 3
                                    

Malam ini adalah malam pertama mereka (eak positif thinking dong:v) menginap di salah satu Hotel dekat pantai milik keluarga Reno yang berada di lokasi mereka berlibur, yaitu Bali.

Mereka berencana akan melakukan acara barbeque dipinggir pantai tersebut. Lodi yang merasakan nyeri di sekujur tubuhnya akibat tidak dapat beristirahat sama sekali, memutuskan untuk tidak ikut dengan teman-temannya. Namun, bukan sahabat namanya kalau tidak memaksa atau suka membuat temannya susah.

Mita dan Siren sejak tadi terus memaksa Lodi bangun untuk ikut dengan mereka. Namun bukan Lodi namanya kalau ingin beristirahat di suruh bangun langsung nurut.

"Heeeem, kalian aja, gue mau tidur" tolak Lodi untuk sekian kalinya. Ia menutup wajahnya dengan bantal.

"Ih, kita kan cuma mau happy, Lod! masa lo tiduran aja" kesal Siren.

"Kalau cuma mau tidur mah mendingan ga usah ke Bali, ngapain jauh jauh kesini cuma mau tidur doang" ucap Mita yang juga kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bodo ah! gue mau tidur! keluar sana gih" usir Lodi. Siren dan Mita keluar dari kamar dengan pasrah. Hingga mereka telah tiba ditempat dimana seluruh teman-temannya berkumpul.

"Mana Lodi?" tanya Reno seraya celingukan.

Kedua cewek yang ditanya itu hanya saling pandang dan menghela nafas lelah.

"Ga mau ikut" ucap Siren lelah.

"Loh, kenapa Kak Lodi ga mau?" tanya Anin.

"Sakit?" Zalwa ikut melimpali.

Mita menggelengkan kepalanya, "Cape kata Lodi"

"Yah, ga seru dong" ucap Rendi yang memasang ekspresi sedihnya.

Reno menatap Azka yang sedang duduk diam yang juga nendengarkan percakapan mereka tanpa komentar sedikit pun. Sesaat kemudian, Reno terpikir sebuah ide dikepalanya.

"Az?" panggil Reno.

"What?" tanya Azka dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Heleh, sok bahasa Inggris, bahasa Inggrisnya aja remed" Azka menatap tajam Rendi

Tuk!

Rendi mendapatkan jitakan dengan mulus di dahinya. Ia menatap sinis Azka.

"Itu mah elu yang remed" ucap Azka dengan malas.

"Lo hobi banget yah jitak pala gue?" Azka hanya mengangkat bahunya acuh. Rendi menghela nafas. Sabar Rendi! nanti kena azab juga dianya batin Rendi.

"Az?" panggil Reno sekali lagi, kini ia menatap wajah Azka.

"Apa?" tanya Azka lagi.

"Jemput sana" ucap Reno membuat Azka bingung.

"Siapa?" tanya Azka dengan alis yang naik sebelah.

"Lodi"

"Emang lo pikir gue ojek online" ucap Azka datar.

"Ayolah, Lodi pasti mau nurut kalau lo yang maksa" ucap Reno dengan tersenyum lebar.

"Males"

"Iya nih, Az! gue ga bisa kalau ga ada Lodi" ucap Zalwa yang juga menimpali.

"Harus gue? Kalian kan bisa sendiri" kesal Azka.

"Kita maunya lo" keukeuh Reno.

"Iya baaaang! cepet jemput sanaaaa!" Anin menarik tangan Azka sedangkan Azka menghela nafas kasar. Didalam hatinya ia sudah berkali-kali mengumpat.

LODKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang