~15~

54 24 4
                                    

  Azka masih merebahkan tubuhnya diatas kasur king size kamar hotel itu, dengan mata yang terpejam dan tangan yang memegang kepalanya, antara mengantuk dan hal lain yang sedang berada dipikirannya.

Akhir-akhir ini dia merasa sakit dibagian kepalanya. Pikirannya tengah bergelut. Perasaannya kepada Lodi dan Gengsinya kepada Lodi, yang membuat cowok itu tetap ditempat. Ia ragu dengan perasaannya kepada Lodi ini benar adanya atau hanya perasaan sebagai teman saja.

Azka menghela nafas untuk kesekian kalinya. Aldo yang sedang memainkan HandPhonenya menatap Azka heran.

"Kenapa lo?" tanya Aldo dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Gue bingung" dan lagi, Azka menghela nafas.

"Bingung kenapa lo?"

"Perasaan gue ke Lodi" jawab Azka membuat Aldo segara mematikan HandPhonenya dan menatap Azka serius.

"Lo masih ragu tentang perasaan lo ke Lodi?" tanya Aldo. Azka sudah pernah cerita dengan teman-teman dia sebelumnya tentang keraguaannya terhadap perasaan dia ke Lodi.

Azka mengangguk, "Lagi pula gue rasa Lodi suka sama seseorang deh" Azka beranjak dan berjalan ke balkon.

"Dari mana lo tau?"

Azka tidak merespon, matanya menatap tajam dengan pandangannya yang tertuju pada seseorang.

Azka menoleh ke arah Aldo dengan alis yang berkerut, "Rendi ama Siren udah jadian?"

"Maksud lo?"

Azka mendengus, "Noh! lihat dibawah tuh!" ucap Azka sambil menunjuk kearah bawah dari balkon kamar mereka.

Aldo menatap yang ditunjuk oleh Azka, "Wah anjir dapet PJ nih kita uy" ucap Aldo dengan mata yang berbinar.

Azka memutar bola matanya malas, "Lo mah maunya gratisan aje! jadian sono lo sama Mita!" setelah mengucapkan itu Azka pergi memasuki kamar mandi.

"Hm, kapan yah gue jadian sama Kita? hari ini? ga deh! terlalu cepat kayaknya, terus kapan yah?" tanya Aldo kepada dirinya sendiri dengan pandangan yang tetap menatap Rendi dan Siren dibawah sana.

"Tunggu waktu yang tepat aja deh" setelah itu, Aldo pergi dari balkon kamar.

~~~~~

Semakin hari, jarak antara Rendi dan Siren kini semakin menipis, keduanya lebih terlihat akrab dan mereka sekarang sedang menghabiskan waktu berdua di kedai Ice Cream dekat penginapannya.

"Hm, Sir?" panggil Rendi yang terlihat gugup.

Cewek itu hanya menoleh.

"Gue mau ngomong jujur sama lo"

"Ngomong apa?" tanya Siren dengan alis yang dinaikkan sebelah.

"Gu-gue se-sebenarnya-"

"Sebenarnya apa sih? jangan bikin gue penasaran" potong Siren.

"Gue suka sama lo"

Siren terdiam sejenak. Pikirannya masih meyakinkan bahwa ini adalah kenyataan. Perasaannya yang selama ini ia rasakan, akhirnya terbalaskan tanpa ia duga sama sekali.

Siren sangat senang. Ia tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Rendi yang melihat itu langsung panik, "Eh..eh Sir, kalo lo ga mau juga ga apa apa kok, mungkin emang nasib gue jomblo, dan lo ga usah nangis gitu gue ga bakal balas dendan ke lo" cerocos Rendi panjang lebar.

LODKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang