"Dari mana aja lo berdua?" tanya Aldo memicingkan matanya.
"Pacaran yah?" goda Anin.
"Cielah, kalo mau mojok bilang dulu nape" Siren juga ikut menggoda mereka berdua.
Lodi yang ingin mengeluarkan tatapan menghunus untuk sahabatnya. Mata Lodi memang bisa menatap tajam seperti itu, tapi semburat merah dikedua pipinya juga bisa muncul disaat dirinya tengah gugup dengan dada berdetak kencang seperti saat ini.
Entah debaran apa yang jantungnya berikan saat mendengar nama Azka. Ia hanya bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum, tetapi dirinya malah tersenyum. Sepertinya Lodi salah tingkah untuk saat ini.
Lodi tidak menjawab. Cewek itu berusaha duduk disamping Mita dengan gerakan tertatih karena luka ditelapak kakinya.
Atas tindakannya tersebut, sontak membuat mereka menoleh dan bertanya-tanya kepadanya. Sedangkan Azka sudah duduk disamping Reno dengan tatapannya yang masih melihat kearah Lodi.
"Kaki lo luka?" tanya Mita dengan mata yang melihat kearah kaki Lodi yang diperban.
Lodi menatap Mita sekilas lalu menatap kembali kakinya, "Iyaa"
"Wah, kita nyuruh lo ngejemput dia bukannya ngebegal, lo apain dia sampe luka begitu?" tanya Zalwa galak pada Azka.
Azka melototkan matanya, "Dih ogah gue apa in tuh anak, gue ga ada ngapa in dia"
"Terus kenapa bisa luka?" tanya Anin dengan menatap tajam abangnya.
Azka memutar bola matanya malas, "Ketusuk ranting"
"Kok bisa?" tanya Rendi bingung.
Azka mendengus, "Ga pake sendal" jawabnya.
Mereka yang berada disitu lagi-lagi melihat kearah Lodi dan memperhatikan penampilan gadis itu dari atas sampai bawah. Gadis itu hanya menggunakan setelan baju tidur berlengan panjang dan kakinya yang tanpa alas.
"Lo habis tidur atau ngegembel sih Lod?" tanya Reno.
"Habis kayang" jawab Lodi asal.
"Waaah lo bisa?!" tanya Rendi dengan kagum.
Lodi menjitak kepala Rendi, membuat Rendi mengaduh kesakitan.
"Kalian hobi bener yah ngejitak gue! heran gue sama kalian" kesal Rendi dan sedikit menjauh dari teman-temannya.
Mereka semua tertawa melihatnya, termasuk Azka dan Lodi.
"Ya udah kak, makan nih" ucap Anin dan menyodorkan jagung bakar dihadapan Lodi.
Mereka semua menikmati makanan dari acara barbeque yang mereka buat. Saat Lodi ingin mengambil minuman yang berada didepannya, seseorang juga ingin mengambil air minum tersebut dan keduanya sama-sama terkejut saat tangan mereka saling bersentuhan.
Lodi menatap pemilik tangan tersebut. Matanya langsung melihatan tatapan tajam dari pemilik tangan tersebut. Lodi mendengus dan merebut minuman itu dari Azka.
"Eeeh! punya gue" ucap Azka seraya berusaha merebut minuman tersebut dari tangan Lodi.
"Dih! ngalah dong ish!" ucap Lodi dengan tangan kanan yang menghalangi tubuh Azka yang ingin merebut minuman yang berada di tangan kiri Lodi.
Azka tetap berusaha merebut minuman tersebut, saat Azka sudah mendapatkan minuman tersebut dengan mata yang berbinar.
"Hahaha gue da--EH?!" Anin langsung merebut minuman dari tangan abangnya dan berjalan ketempat duduknya tadi, setelah duduk ia meminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LODKA [HIATUS]
Ficção Adolescente"Gue bingung harus milih siapa, di satu sisi orang yang gue suka tapi seperti menghianati gue, dan di satu sisi orang yang suka sama gue dari dulu dan selalu ada disaat gue butuh tapi gue nganggap dia sahabat" ~Lodi Reggina Priscilia~ Azka Arthure M...