"RENDIIIIII BALIKIN BUKU GUEEEE!!" teriak Mita yang berlari mengejar Rendi.
Rendi terus berlari di koridor, untung sekarang masih pukul 05.40 yang artinya sekolah masih sepi.
"RENDIIII KALO SIREN DATANG GUE LAPORIN NIH YAH!!! MAKANYA KALO ADA TUGAS DI KERJAIN! BUKAN ASIK TELFONAN SAMA SIREEEN!!"
Rendi yang sudah kelelahan akhirnya menyerah dan duduk di tengah lapangan.
Mita pun duduk di sebelah Rendi dengan cepat dia mengambil kembali buku miliknya.
"Bodo amat kalo kena hukum sama Bu Zelmi, tinggal bolos aja ke kantin" ucap Rendi.
Mita menoleh, "Heh! kalo tau Siren, mampus lo!" balas Mita.
Rendi hanya menatapnya malas, dan fokus memperhatikan seseorang yang baru saja memasuki pekarangan sekolah.
Rendi menepuk bahu Mita berkali-kali, "Eh Mit, Mit, coba noh lo lihat! Mit"
Mita menepis tangan Rendi, "Sakit njeng! lihat apaan?"
Rendi menunjuk dengan dagunya, "Tuh si Zalwa sama Reno datang berduaan?" Mita menatap dengan tajam yang ditunjuk oleh Rendi.
"Eh iya, tuh mereka berdua akur, tumben dah" jawab Mita yang masih menatap mereka berdua.
"Nanti kita tanya" ucap Rendi yang sudah berdiri sambil membersihkan celananya yang sedikit kotor terkena pasir di lapangan.
Mita mendongak menatap Rendi, "Kenapa ga sskarang aja?"
"Gue mau ngebucin! bye!" jawab Rendi dan segera berlari menuju Siren yang baru saja datang.
Aldo yang berada di sebelah Siren menatap Rendi dan Mita sedang duduk di lapangan sambil menatap siswa siswi didepan.
Siren menyenggol lengan Aldo, "Al, coba lo lihat noh di depan kita, ada Reno sama Zalwa, tumben amat tuh berdua akur" tunjuk Siren.
Aldo menatap tajam yang ditunjuk Siren, "Wah, gue rasa baru jadian kemaren, minta pj ntar"
"Oke dah! udah pasti itu mah" mereka berdua terkekeh.
"Hey sayang" celetuk Rendi yang baru saja datang dan mendorong Aldo agar dia bisa mendekat dengan Siren.
Aldo mencibir, "Bucin!"
Siren terkekeh dan Rendi menatap malas Aldo, "Noh! Mita duduk di tengah lapangan kayak gembel hahaha"
Siren dan Aldo menoleh ke arah Mita duduk di tengah lapangan yang sedang mengomel dengan abang kelas nyebelin, ya jelas itu abang kandungnya sendiri.
Aldo dan Rendi mengikuti Siren yang berjalan mendekati Mita, Zalwa dan Reno yang mendengar suara Mita pun juga berjalan menuju Mita.
"ABANG! gue ga ngemis uang disini yah! gue tuh capek! habis lari gara si Rendi ngambil buku tugas gue! nih ambil uang lo! cuma lima ribu doang lagi!" kesal Mita dengan suaranya yang seperti toa.
Abang Mita-Bryan tertawa bersama 2 temannya, "Hahaha habisnya lo duduk di tengah lapangan, sendirian lagi, jomblo sih"
Mita mendengus, "Heh! ntar jodoh gue dateng"
"Oalaaaah, lo ngapain kayak gembel di tengah lapangan? ngemis lo?" ledek Aldo.
Mita memasang tampang galaknya, "HEH! SEMBARANGAN LO!" Aldo tertawa begitu juga yang lainnya.
"Noh, gue bilang juga apa, kayak gembel lo hahaha" tawa mereka semua semakin pecah.
Mita berdiri sambil membersihkan rok nya yang sedikit kotor karena pasir dan menjambak rambut Bryan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LODKA [HIATUS]
Novela Juvenil"Gue bingung harus milih siapa, di satu sisi orang yang gue suka tapi seperti menghianati gue, dan di satu sisi orang yang suka sama gue dari dulu dan selalu ada disaat gue butuh tapi gue nganggap dia sahabat" ~Lodi Reggina Priscilia~ Azka Arthure M...