Lodi dkk sedang berjalan dikoridor menuju ruang kepala sekolah, tepatnya adalah Om Lodi, yaitu Om Ardi. Bel pulang sudah berbunyi sejam 10 menit yang lalu tapi mereka lebih memilih dikelas sampai sekolah hampir sepi.
Azka dkk sejak tadi sudah pulang, sebelumnya mereka menanyakan tentang pertengkaran di kantin tadi. Tapi Lodi dkk hanya menjawab 'Nikmatin aja alurnya nanti' jadi mereka memilih untuk pulang.
Tok...Tok...Tok...
"Silahkan masuk" Lodi dkk memasuki ruang kepala sekolah.
"Om!" panggil Lodi. Kepala sekolah atau lebih tepatnya Omnya Lodi ini menatap mereka heran. Mereka sudah jarang memasuki ruang kepala sekolah semenjak ia kelas X semester genap.
"Tumben kalian kesini, ada masalah?" Lodi dkk mengangguk.
"Masalah apa? tumben ada masalah, terakhir Om ingat waktu Lodi bermasalah sama Kakak kelas yang udah alumni itu sampai mohon mohon minta maaf itu kan?" Lodi hanya mengangguk.
"Om sempat heran loh, kok dia sampai mohon gitu sama kamu?"
"Karena dia baru tau Lodi itu anak yang punya sekolah ini mungkin" ucap Zalwa yang sejak dari tadi duduk disamping Lodi.
"Lah? bukannya gara gara Lodi ngeluarin dia dari sekolah yah? karena dia suka ngebully?" tanya Mita bingung.
Zalwa cengengesan, "Hehe gue lupa, bodo amatlah udah lama juga kejadiannya"
"Iya, Om Ardi pakai acara Flasback segala" ucap Siren yang dari tadi sibuk menyimak.
Dan terjadilah perdebatan mereka berempat, kecuali dengan Lodi yang hanya menatap mereka datar.
Lodi menghela nafas panjang, Ini sebenarnya tujuan ke sini cuma mau berdebat doang?
"Permisi, saya ini hantu kah? apakah kalian tidak melihat saya?" mereka semua menoleh kearah Lodi dan cengengesan tidak jelas.
Lodi mendengus, "Jadi kedatangan kami kesini karena tadi saat istirahat, ada pertengkaran antara kami sama anak baru kelas X, namanya Jeslyn, jadi Lodi mau ngelihat data tentang Jeslyn anak baru kelas X itu Om" Om Ardi mengangguk.
"Tunggu sebentar yah" Lodi mengangguk.
"Duh, udah lama kita ga dapat masalah kayak gini lagi" ucap Siren sambil tersenyum senang.
Mita mengangguk, "Apalagi yang waktu Kakak kelas kita yang udah alumni itu ngeremehin kecerdasan Lodi, awalnya aja sombong eh pas tau labgsung bungkam, ga mau natap Lodi, ngakak gue lihat tampangnya"
"Kalo gue sih, yang Kakak kelas ngeremehin Lodi, sama kayak kejadian tadi, yang bilang keluarga kita gembel, pas acara pensi kan Ortu kita dateng eh langsung pucat mereka pas tau mereka Ortu kita, dihari itu juga mereka di keluarin Lodi dan sampai sekarang ga ada yang mau nerima mereka masuk ke sekolah mana pun" Mita dan Siren mengangguk.
"Kalo lo apa Lod?" Lodi menatap Siren datar.
"Gue suka kedamaian"
"Maksudnya?" tanya Mita bingung.
"Gue pengen hidup damai aja, ngapain buang buang tenaga buat orang ga jelas gitu, tapi yang gue keselnya itu yang punya masalah sama kita, nama bawa bawa ortu kita, itu yang bikin gue ga suka" jelas Lodi.
"Tapi dari cerita Siren dengan Zalwa, ada yang kurang, gue emang keluarin mereka dari sekolah ini, tapi semenjak gue ngelihat mereka udah nyesal, baru lah gue suruh salah satu sekolah buat nerima, lagian kalo kita diposisi itu, kita ga sekolah gitu, gimana? kalian ngerti kan?" mereka bertiga mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
LODKA [HIATUS]
Teen Fiction"Gue bingung harus milih siapa, di satu sisi orang yang gue suka tapi seperti menghianati gue, dan di satu sisi orang yang suka sama gue dari dulu dan selalu ada disaat gue butuh tapi gue nganggap dia sahabat" ~Lodi Reggina Priscilia~ Azka Arthure M...