Lodi baru saja keluar dari kamar mandi, cewek itu terlihat sudah siap dengan penampilannya. Hingga suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan pandangannya dari kaca dan berjalan menuju kearah pintu tersebut.
Zalwa datang dengan wajah malasnya. Cewek itu hanya menatap Lodi dengan datar.
"Lama amat sih, yang lain udah pada nunggin tuh dibawah" Lodi menaikkan sebelah alisnya.
"Lama?" tanya Lodi santai.
Zalwa mengangguk, "Iya!"
"Oh gue baru tau gue mandi terus ditambah gue udah selesai dengan penampilan dengan waktu 15 menit itu lama, lagian gue GA NYURUH NUNGGUIN!" kesal Lodi lalu berjalan mendahului Zalwa.
"Hehe Lodi mah baperan ih" gumam Zalwa dengan menatap punggung Lodi yang semakin lama mulai menghilang.
Beberapa menit kemudian, Lodi sudah sampai dicafe hotel tersebut. Dengan santai ia duduk dikursi tepat disamping kiri Azka. Satu hal yang membuatnha bingung, teman-temannya terlihat murung dengan keunikan raut wajahnya masing-masing. Mereka saling bungkam dan hanya memandangi makanannya.
"Lo pada kenapa?" tanya Lodi yang tidak mendapatkan satu jawaban dari mereka.
"Gue udah turun, kenapa masih belum dimakan?" tanya Lodi lagi.
Merasa tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, Lodi menoleh kearah Anin dan menatapnya seakan ia meminta penjelasan.
Sama dengan yang lainnya. Anin hanya bungkam. Bedanya, ia sempat menggidikkan bahunya pertanda kalau dia juga tidak tahu sama sekali.
"Gue sedih Lod" ucap Mita sambil mengaduk-aduk kuah sotonya.
"Besok udah mau balik, padahal gue masih mau disini" lanjutnya.
Lodi mengernyitkan dahinya, cewek itu juga baru menyadari bahwa kalau hari ini adalah hari terakhir mereka disini. Tapi entah mengapa, rasanya waktu berjalan dengan sangat cepat diibaratkan seperti kita mengedipkan mata dan mereka pun belum sempat membuat momment kenang-kenangan disini. Lagi pula ia baru bertemu dengan Jeje kemarin setelah setahun tidak bertemu.
"Ya udah, lain kali kita kesini lagi" ucap Lodi dengan menatap mereka satu per satu.
"Tapi ini pertama kalinya gue kesini" ucap Mita dengan wajah murungnya.
"Gue tau, ngelepasin sesuatu yang pertama kali kita miliki atau apapun yang pertama dihidup kita itu sulit, walaupun bisa kembali lagi, tapi itu semua pasti udah berbeda mommentnya, karena waktu terus berjalan tanpa henti" jelas Lodi.
Semua terdiam, bungkam dengan pikiran masing-masing. Begitupun dengan Azka, cowok itu mencerna ucapan Lodi.
Yeah, udah beda momment batin Azka dengan hati yang bergemuruh.
"Yaudah, makan dulu kuy! habis ini kita muter muter keliling disini sampe kita semua kecapean" timpal Zalwa yang berusaha mencairkan suasana tadi.
Semuanya mengangguk dan melahap makanannya masing-masing.
~~~~~
Kesembilan remaja itu akan menyusuri berbagai macam wisata yang terkenal di Pulau Dewata tersebut. Tujuan pertama mereka adalah menuju ke Desa Temukus untuk melihat hamparan permadani kuning. Apalagi suasana saat ini sedang sejuk, sangan mendukung keindahan tempat tersebut.
"Ya ampuuuun! indah banget njir sumpah kaga bohong ini mah!" teriak Mita sambil merentangkan kedua tangannya.
"Aaaaaa! cantik bangeeeet! boleh bawa pulang ga sih?!" teriak Anin sambil menyentuh bunga tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LODKA [HIATUS]
Teen Fiction"Gue bingung harus milih siapa, di satu sisi orang yang gue suka tapi seperti menghianati gue, dan di satu sisi orang yang suka sama gue dari dulu dan selalu ada disaat gue butuh tapi gue nganggap dia sahabat" ~Lodi Reggina Priscilia~ Azka Arthure M...