~12~

68 27 2
                                    

  Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore. Sesuai dengan pemberitahuan mereka, bahwa hari ini mereka akan jalan-jalan menyusuri pantai.

"Huwaaaaaaa! gue seneng banget gila!!!" teriak Zalwa sambil merentangkan kedua tangannya.

"Gue bahagiaaaa bangeeet" teriak Mita yang juga ikut merentangkan kedua tangannya.

"Bahagia kenapa lo?" tanya Lodi yang sedang berjalan mendekatinya.

"Karena gue bisa ke Bali" ucap Mita santai. Lodi mendelik lalu pindah tempat kesebelah Siren.

"Sini, Lod!" ucap Siren sambil mencipratkan air ke wajah Lodi.

"Perih kena mata Sir" kesal Lodi.

Mereka semua tertawa kecuali Lodi yang kesal.

Di sisi lain, Azka mendudukkan dirinya dipasir pantai yang sedikit jauh dari tempat Lodi dkk ditambah dengan adiknya-Anin yang sedang bermain air. Azka mengamati wajah cantik Lodi yang sedang menghindari dari serangan air yang Siren berikan.

Cewek itu masih sama, selalu menunjuk ekspresi tersenyum, melakukan hal apapun tetap tersenyum, Azka selalu merasa lega apabila melihat senyumnya, senyum yang membawa kehangatan.

"Liatin siapa lo?" tanya Rendi yang baru saja tiba dan duduk disebelahnya di susul oleh Reno dan Aldo.

Azka tidak membalas, cowok itu terus saja memandang cewek yang sedang kejar-kejaran di sana. Seakan pesona Lodi sudah membiusnya sehingga ia tidak bisa mendengarkan apa pun termasuk pertanyaan singkat yang Rendi berikan untuknya.

"WUY!!" teriak Aldo sambil menepuk pundak Azka. Membuat cowok itu terkejut dengan mata yang menatap tajam Aldo. Sedangkan yang di tatap hanya santai saja. Lagian yang salah bukan dia jadi untuk apa takut?:v

"Lagi liatin Lodi yah lo?" tanya Reno sambil memicingkan matanya.

"Gu-gue? ga-ga ada tu" gugup Azka.

"Masa? kok lo grogi gitu?" Rendi mendekatkan wajahnya ke Azka.

Tuk!

"Ngapain lo hah?! jangan deket-deket!" ucap Azka sambil menjauhkan dirinya.

Rendi mengusap dahinya pelan sambil menatap kesal ke Azka yang menjitaknya seenak pantat nenek gayung. Sementara Reno dan Aldo tertawa terbahak-bahak.

"Lo bisa ga sih? ga usah jitak seenaknya?! kalo gue Insomnia lo mau tanggung jawab hah?!" tanya Rendi dengan tidak santai.

"Lo kena Insomnia?" tanya Aldo sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Belum, kalo di jitak terus kan gue jadi kena Insomnia" ucap Rendi menatap sinis Azka.

"Tunggu! sebenarnya lo takut Insomnia ato lupa ingatan hah?" tanya Reno bingung.

"Bego! Insomnia ama lupa ingatan apa bedanya njer?!" tanya Rendi nyolot.

Tuk!

Sekali lagi, jitakan mendarat dengan mulus di dahi Rendi. Kali ini pelakunya bukan Azka. Melainkan Aldo yang sedang menatapnya dengan nyalang.

"Yang bego elu maemunah! Lupa ingatan itu Amnesiaaaa! bukan Insomniaaaa!" kesal Aldo.

"Tolol lu mah! udah SMA masih juga kayak begitu, punya salah apa gue bisa temenan ama lu" kesal Reno juga.

"Hehe maap, emang Insomnia apaan?" tanya Rendo dengan polos.

"SUSAH TIDUR!!" teriak Reno dan Aldo secara bersamaan tepat di depan wajah Rendi.

"Oh, hehehehe" Rendi cengengesan tidak jelas.

Kini pandangan mereka tertuju kepada anak perempuan yang sedang bermain-main dengan air disana.

LODKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang