"Ya ampun, panas amat njeng!" ucap Mita sambil menatap ke arah bendera merah putih.
"Diem ah lo! gue kesel nih nyet!" ucap Lodi yang melihat sekeliling sambil menghormat di depan tiang bendera.
"Mereka kenapa sih? pada nahan nahan ga jelas gitu"
"Bacot! udah yuk! cepat ke kantin, ga ada guru piket yang ngawas lagi" ucap Lodi dan berjalan menuju kantin sekolah.
•Flashback on•
"Lod! cepeeeeeet! 2 menit lagi loh!" ucap Siren sambil menatap ke arah Lodi yang sedang menyetir.
"Sabar elah! pegangan kalian! terserah mau pegangan dengan apaan, nih gue mau ngebut!" Lodi pun melajukan mobilnya.
"Akhirnya tepat waktu kita nyampe ke sekolah ges"
"Anjir, berantakan rambut gue, tapi ga papa yang penting nyampe tepat waktu"
"Yuk ke kelas sebelum ada guru piket" ajak Lodi.
Saat berjalan di dekat lapangan, mereka di cegah.
"Apaan sih kalian? main cegah-cegah segala"
"Ya ga ada, kalian belom boleh pergi ke kelas" ucap Aldo.
"Masih pagi ini loh, jangan buat kesal, bisa ga?" Mita menatap tajam Aldo. Namun yang di tatap hanya menghiraukannya.
"Ga, kenapa?" Tanya Reno.
"Kalian kenapa sih? kalian juga baru dateng ke sekolah, masih pake tas tuh! ke kelas aja! lagian udah jam tujuh lewat 2 menit nih!" ucap Siren yang mulai kesal dengan orang-orang yang menghadang mereka.
"Bentar aja napa si? ga sabaran amat" ucap Azka.
Lodi hanya menatap mereka datar "Jangan cari masalah"
Azka menatap Lodi dan tersenyum menjengkelkan bagi Lodi. "Pagi pagi kok mukanya datar sih? senyum dong cantik" ucap Azka sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Najis!"
"Udah woy! masuk kelas!" ucap Zalwa.
Mereka tetap menghiraukan. Mereka tetap mencegah tanpa memberitahukan apa maksudnya.
Setelah beberapa menit kemudian mereka berlari tergesa-gesa. Lodi yang merasa ada yang aneh, menatap ke belakang, dan di sana ada guru piket yang ingin menghukum murid yang terlambat.
"Anjir, guru piket cuk!" ucap Lodi yang panik, karena mereka masih menyandang tas.
"Anjir lari wuy! ucap Zalwa dan ingin berlari.
Saat mereka ingin berlari, malah terhenti karena kaget mendengar suara teriakan dari seseorang.
"KALIAN TERLAMBATKAN? JANGAN KABUR! SINI KALIAN!"
"Sialan!"
Mereka pun membalikan badan dan kaget lagi dengan suara teriakan dari orang yang sama.
"YA AMPUN! KALIAN LAGI DAN LAGI! INI JUGA LODI TERUS YANG IBU LIHAT!"
"Jangan di lihatlah Bu" ucap Lodi santai sambil menatap guru tersebut.
"Kamu nih yah! kenapa kalian terlambat?!"
"Kami udah datang tepat waktu Bu, cuma tadi kami di cegah sama anak laki laki Bu" jawab Mita.
"Mereka lari pas tau kalau Ibu udah mau ke sini, kami juga ga tau kenapa mereka cegah kami" sambung Zalwa.
"Jadi jangan di hukum kami yah Bu?" Lodi melihat muka Siren yang memohon itupun menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LODKA [HIATUS]
Roman pour Adolescents"Gue bingung harus milih siapa, di satu sisi orang yang gue suka tapi seperti menghianati gue, dan di satu sisi orang yang suka sama gue dari dulu dan selalu ada disaat gue butuh tapi gue nganggap dia sahabat" ~Lodi Reggina Priscilia~ Azka Arthure M...