Chapter 2

1.1K 74 8
                                    

12MIPA

Kini Tenten dan Matrusi sudah sampai di kelas nya, tenten masuk lebih dulu dan di belakang nya ada Matrusi. saat baru saja sampai di kelas mata tenten tidak sengaja melihat lelaki yang di cintai selama ini sedang tertawa bersama sahabat nya.

pluk.

Matsuri menepuk pundak Tenten pelan. "jangan di lihat, ayo duduk di tempat biasa" ujar Matsuri.

Tenten mengangguk mengalihkan pandangan nya ke arah lain, lalu ia berjalan menuju tempat biasa ia duduki, sedangkan Matsuri sudah duduk dengan sang kekasih yaitu, Garra.

Tenten duduk dan langsung menengelamkan wajah ia mulai memejamkan mata nya perlahan.

tidak lama kemudian, suara yang ia kenali memanggil nama nya.

"tenten" panggil temari salah satu sahabat Tenten.

"ada apa tem?" tanya tenten sambil menatap temari.

"kenapa?" tanya temari sambil menatap tenten.

"memang nya aku kenapa?" tanya tenten sambil terkekeh pelan.

"cerita saja". ujar temari menatap dalam mata tenten.

yang di tatap menghembuskan napas pelan.

"sesek banget" ucap tenten menunjuk dada nya.

"udah aku bilang ten, jangan jatuh cinta sama dia! udah berapa kali aku bilang? itu cuma nyakitin diri kamu sendiri. denger ten, mencintai seseorang yang hati nya bukan untuk kita itu sakit" jelas Temari.

"Berhenti menyakiti diri sendiri ten" ucap temari pelan, namun masih bisa di dengar oleh tenten.

tenten hanya menatap temari sebentar, ia memikir kan apa yang Temari katakan barusan.

yang Temari katakan itu benar, mencintai seseorang yang tidak hati nya bukan untuk kita itu sakit.

tapi- Tenten terlanjur mencintai lelaki itu.

"butuh pelukan?" tawar temari tersenyum.

tenten memeluk temari kuat sambil menahan air mata nya agar tidak jatuh. "sial, kata kata yang kamu katakan barusan itu sangat menyebalkan" ujar Tenten.

"tapi, ucapan itu benar kan?" tanya Temari melepaskan pelukan nya.

"iya sih, udah lah. sana duduk di bangku asal bel masuk bentar lagi bunyi" ucap Tenten.

Dan benar saja suara Bell berbunyi dengan nyaring.

semua murid masuk ke dalam kelas dan duduk di meja masing masing. temari dengan hinata, ino dengan sakura, tenten dengan matsuri lalu shikamaru dengan garra, sai dengan naruto, neji dengan sasuke, choji dengan lee, kiba dengan shino.

pintu kelas terbuka menampilkan seorang pria tinggi dengan rambut perak dan wajah yang memakai masker sambil menenteng beberapa buku ditangan kanan ya siapa lagi kalau bukan guru kakashi.

Guru kakashi pun masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran nya.

🍑

tidak terasa Bell istirahat pun berbunyi membuat satu kelas bahagia sekali.

"baiklah materi berikut nya minggu depan kita lanjutkan, selamat beristirahat anak-anak " ucap guru kakashi sembari berjalan keluar kelas.

"IYA GURU KAKASHI" jawab murid serempak.

kakashi sudah pergi dari kelas,saat ya murid menuju kantin untuk jajan.

Skip kantin.

Disini lah tenten dan teman temannya sedang duduk di meja yang panjang. tenten duduk di dekat temari dan matsuri di sebelah nya, sedangkan ino hinata sakura duduk dekat sai naruto dan sasuke lalu neji dekat garra dan shikamaru.

Mereka selalu ke kantin bareng, karena di antara para gadis yaitu Temari, Hinata, Matsuri dan Ino memiliki kekasih yang tak lain, Shikamaru, Naruto, Garra dan sai. Sedangkan. Tenten dan Sakura tidak.

"mau pesan apa biar aku yang pesankan " tanya sakura.

"ramen sama air putih" ucap naruto

"aku sama dengan naruto sakura" jawab hinata.

"aku dan sai ramen juga, iyakan sai? tanya ino menatap sai.

"iya aku sama dengan ino" jawab sai mengiyakan nya.

"kalau gitu semua saja ramen, gimana? " tanya sakura sambil menatap mereka.

semua nya mengangguk, tanda setuju.

" oke tunggu sebentar aku pesan dulu" ucap sakura yang hendak memesan tiba tiba tangan ya ditahan oleh seseorang yaitu.

Neji.

"ayo aku temani biar kau tidak kesusahan saat membawa pesanan sakura" ucap neji tersenyum.

"ah baiklah neji ayo " jawab sakura membalas senyum neji.

akhirnya mereka memesan makanan yang dipesan teman ya. tidak ada yang bersuara setelah sakura dan neji pergi memesan makanan, sampai akhirnya matsuri menatap tenten lalu bertanya.

"ka ten" panggil matsuri sambil menatap ke arah tenten.

yang di panggil hanya menatap balik sambil menaikkan satu alis, yang artinya apa?.

" menangis jika ingin menangis, mungkin itu dapat membantu mengurangi rasa sakit. tetapi mungkin tidak membantu mengubah apa pun" ucap nya.

Tenten hanya menatap bingung sang adik nya, ia masih mencerna kata kata yang Matsuri ucapkan.

sampai sesaat kemudian, ia paham apa dimaksud dari kata kata tersebut.

Tenten hanya menanggapi hanya dengan senyuman.

"keren ya, senyuman itu menutupi segala rasa sakit" celetuk sai.

dasar mayat!

Tenten hanya menatap tajam kekasih teman nya itu. yang di tatap hanya mangangkat bahu nya acuh.

"ten, boleh aku bertanya?" tanya Ino tiba tiba.

Tenten mengangguk. "tentu" jawab nya.

"aku sahabat kamu bukan?" tanya Ino.

pertanyaan ino membuat semua yang ada di meja bingung.

"iya lah, kamu itu sahabat aku! dari jaman waktu kita kecil kan suka bermain bersama dengan yang-"

"sahabat ngga perlu menyembunyikan sesuatu satu sama lain, kan?" dengan cepat ino memotong ucapan Tenten barusan.

Tenten diam.

"jangan menyembunyikan apa pun, curang sekali hanya Temari dan Matsuri yang tau masalah kamu sedangkan aku dan yang lain tidak" ujar ino kesal.

Tenten menatap ino. "bukan masalah besar" ujar nya meyakinkan.

"bukan masalah besar? yakin?" celetuk sasuke.

pandangan Tenten beralih ke sasuke.

astaga apa lagi ini?! inner Tenten berteriak kesal.

"apa?!" ketus Tenten.

sasuke berdiri dan berjalan ke arah Tenten, lalu ia berdiri di belakang Tenten dan membisikan sesuatu yang membuat nya kesal.

"aku tau ten, masalah percintaan, bukan? pria yang kamu cintai malah mencintai sahabat nya, yang tidak lain, Sakura" bisik nya tepat di telinga kanan tenten.

oke, sasuke sudah tau ternyata.

tenten membeku lalu mata tajam nya menatap ke arah belakang. "jangan bilang siapa siapa! cukup Temari Matsuri dan kamu yang tahu!" ketus nya.

sasuke terkekeh pelan. "tenang, rahasia aman" ucap nya berjalan ke tempat duduk nya.

yang lain seperti, naruto, sai, Shikamaru dan Garra hanya memerhatikan sedari tadi karena mereka tidak tahu apa apa.

Sampai akhirnya Sakura membawa pesanan yang mereka pesan di bantu neji tentu nya.


wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang