Chapter 15

947 53 15
                                    

Pagi harinya tenten sudah rapih dengan pakaian ia selalu memakai hoodie akhir akhir ini, sekarang tenten, matsuri dan izumi sedang berada di perjalanan menuju butik.

"kenapa kau akhir akhir ini sering pakai hoodie?" tanya matsuri bingung.

"hanya ingin" asal tenten.

"kak apa masih lama sampai nya?" tanya tenten.

"sebentar lagi sampai" jawab izumi, sedangkan tenten hanya menganguk.

Akhirnya mereka sampai di butik itu lalu hanya izumi yang masuk ke dalam butik untuk mengambil pesanan keluarga nya sedangkan tenten dan matsuri hanya menunggu di dalam mobil.

Di dalam mobil hanya ada keheningan baik matsuri dan tenten tidak ada yang mulai pembicaraan sampai akhirnya matsuri yang tidak tahan dengan keheningan pun langsung bertanya.

"kak" panggil matsuri sambil melirik ke arah samping.

"hm" gumam tenten.

"kakak kenapa?" tanya matsuri.

"tidak apa apa" jawab tenten.

"sedang ada masalah?" tanya matsuri pelan.

"hm" gumam tenten.

"hm itu ya atau tidak" tanya matsuri bingung.

"iya" singkat tenten.

"kenapa tidak cerita pada ku?aku kan adik mu" tanya matsuri.

"nanti akan ku cerita kalau waktu ya tepat" ucap tenten tersenyum.

"kenapa tidak seka-"

"ayo kita pulang, kaa-san menyuruh cepat pulang" ucap izumi yang tiba tiba masuk ke dalam mobil dan memotong ucapan matsuri.

"pesanan baju ya mana?" tanya matsuri.

"sudah aku taruh di bagasi" jawab izumi.

akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, dan saat dalam perjalanan hati tenten terus gelisah.

"kenapa hati ku gelisah sekali ya"batin tenten.

hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di rumah, pada saat tenten sudah masuk ke dalam rumah ia terkejut karena ayah dan ibu sudah menunggu di sofa.

tenten heran kenapa ayah dan ibu nya menatap dirinya dengan tatapan dingin dan tajam.

"ibu, ada ap-"

Plak.

ucapan tenten terpotong karena kurenai tiba tiba saja menampar pipi kanan tenten.

tenten yang di tampar langsung memegang pipi ya sedangkan matsuri dan izumi yang melihat tenten di tampar terkejut.

"ibuu kenapa tenten di tampar" tanya izumi bingung.

bukannya menjawab kurenai malah menunjukkan benda yang ia pegang ke hadapan tenten.

"ini milik siapa?" tanya kurenai dingin.

tenten yang melihat benda itu langsung diam membisu.

"bagaimana testpack itu ada di tangan ibu" pikir tenten.

kurenai yang melihat putri kedua ya diam langsung berteriak.

"JAWAB TENTEN INI MILIK SIAPA" teriak kurenai marah sambil menunjukkan testpack ke muka tenten.

"itu... punya ku" ucap tenten pelan.

kurenai yang mendengar nya langsung lemas duduk di lantai.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang