Chapter 25

1K 59 36
                                    

disisi lain hizashi dan hikari membawa tenji dan harumi ke rumah keluarga mitashi karena mereka ingin mempertemukan tenji dan harumi dengan kurenai dan asuma.

Saat hikari sudah memencet bel tidak lama kemudian kurenai membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

"selamat siang" ucap hikari saat melihat kurenai membuka pintu.

"selamat siang" jawab kurenai.

kemudian hikari mendekati kurenai dan membisikan sesuatu.

"kau lihat dua anak kecil yang di gandeng suami ku?" bisik hikari.

kemudian mata kurenai mengarahkan pada hizashi yang sedang mengandeng dua anak kecil.

"gadis kecil itu mirip tenten waktu kecil" batin kurenai.

"hm" gumam kurenai menganguk.

"dia anak tenten" bisik hikari.

"APA?!" teriak kurenai kaget.

teriakan kurenai membuat asuma yang ada di dalam rumah keluar dengan tergesah gesah.

"kau, kenapa berteriak?" tanya asuma sudah ada di sebelah kurenai.

"tidak apa apa" jawab kurenai terkekeh.

lalu asuma hanya mendengus kesal kemudian ia melihat hikari dan melihat hizashi sedang mengandeng dua anak kecil.

"hei, apa kau tidak menyuruh kami masuk? " tanya hizashi malas.

"eh iya ayo masuk"  ajak kurenai.

setelah itu mereka mereka masuk dan duduk di ruang tamu sedang asuma menatap kedua anak kecil yang duduk di hadapan nya.

"ada perlu apa kemari?" tanya asuma.

"hm" dehem hizashi.

"mereka anak tenten" sahut Hikari.

"tenten?anak?!" kaget asuma.

Hikari menganguk pelan.

"nah tenji, harumi kenalakan mereka kakek dan nenek mu juga" ujar Hikari.

"salam kenal, aku harumi" ucap harumi tersenyum manis.

"aku tenji" ujar tenji tersenyum tipis.

"kalian berdua anak tenten?" tanya asuma.

"tentu saja" jawab tenji.

"tenten mama ku dan neji papa ku" sahut harumi semangat.

sedangkan asuma dan kurenai masih tidak menyangka kalau tenten benar benar membesarkan anak yang dulu sempat mereka suruh gugurkan.

"kurenai, asuma apa kau tidak mau bertemu anak mu?" tanya hikari menatap kurenai dan asuma.

"tentu saja ingin, hanya saja aku takut tenten membenci ku karena masa lalu" ucap kurenai pelan.

"aku yakin tenten tidak membenci kedua orang tua nya" ujar hikari.

"baiklah, nanti aku akan bertemu dengan nya" ucap kurenai.

"kapan?" tanya Hikari.

"nanti, kalau waktu nya tepat"  jawab kurenai

"jangan di nanti, tenten pasti merindukan kalian" sahut hizashi.

kurenai dan asuma hanya menganguk pelan.

"nenek, aku lapar" sahut harumi.

kemudian mereka semua melihat ke arah harumi sedangkan harumi hanya terkekeh.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang