Chapter 4

762 54 4
                                    

"EH BAGAIMANA DIA BISA TAU?!" batin tenten.

"tenten itu benar ?" tanya hinata menatap lembut tenten.

"ayo ceritakan apa yang kamu sembunyikan ten " ucap ino menatap lembut tenten.

"aku tidak menyembunyikan apa apa sungg-" jawab tenten kemudian temari mencela ucapan nya.

"dia mencintai neji tetapi neji mencintai sakura, itu yang dia sembunyikan" sahut temari tiba tiba.

"temari" ucap tenten kesal menatap temari.

"ah dugaan ku ternyata benar " ucap ino sambil menghelangkan nafas.

"pantas saja, kak neji selalu bersama sakura saat disekolah" ucap hinata.

Tenten hanya menghelangkan nafas sambil menunduk.

"sasuke-" ucap tenten menggantungkan kalimat.

"sasuke? ada apa dengan dia?" jawab temari bingung.

"dia mencintai sakura ternyata" jawab tenten.

"APA?!!! " ucap temari ino hinata bareng.

akhirnya tenten menceritakan apa yang sasuke katakan saat di mobil. Setelah itu semua hening, sampai akhirnya ino memberi usul.

"Apa kita harus telfon sakura, kita tanyakan apa hubungannya dengan neji? Lalu kalau dia bilang tidak ada hubungan apa apa, kita tanyakan lagi apa dia menyukai pria lain" usul ino.

"aku setuju dengan usul ino" sahut hinata.

"tapi, kalau sakura punya hubungan dengan neji, apa kamu siap menerima kenyataan itu ten? " ucap temari menatap tenten.

"ntahlah, coba saja dulu" jawab tenten menatap temari.

"yasudah ino yang telfon loudspeaker jangan lupa".ucap hinata.

ino mengambil ponsel nya didalam tas lalu mencari kontak sakura, saat sudah ketemu kontak nya ia langsung memencet nomer ya dan yups tersambung.
ino langsung menunjukkan satu jari pada bibir yang artinya sttt jangan berisik.

via telfon.

"halo" jawab sakura di sebrang sana.

"ini aku ino" ucap ino.

"ah ino ada apa telfon? " tanya sakura heran.

"lagi ada dimana?" tanya ino alibi.

"dirumah, kenapa? " jawab sakura.

" tidak apa apa hanya bertanya saja" ucap ino.

"aneh sekali_-" jawab sakura malas.

"ohya sakura, boleh aku bertanya?" tanya ino.

"hm boleh" jawab sakura.

"apa kau.. mempunyai hubungan dengan neji? aku melihat akhir akhir ini kamu dekat dengan nya" tanya ino lagi.

hening.

sedangkan di kamar, tenten menundukan kepala nya berusaha untuk tidak menangis nanti bila ia mendengar kalau sakura punya hubungan dengan neji, jantung ia berdetak kencang, hinata yang melihat itu langsung memeluk tenten, tenten yang di peluk langsung kaget tapi ia membalas pelukan hinata. hinata pun mengelus pundak tenten lembut. Sedangkan temari yang melihat itu tersenyum.

"aku ngga punya hubungan apa apa dengan neji, ya sebenarnya saat neji mengajak pulang bereng barusan dia menyatakan cinta sih. tapi aku menolak ya karena aku ngga mencintai ya, aku mencintai pria lain tau" jawab sakura tiba tiba.

tenten yang mendengar itu tersenyum.

"ouh aku kira punya hubungan, lalu siapa pria yang kamu cintai itu?apa aku mengenal ya?" pancing ino pada saat bertanya.

"kamu mengenal ya bahkan sekelas" jawab sakura terkekeh.

"siapa jidat?!?" sahut ino pura pura kaget.

"sasuke, aku mencintai sasuke ino" jawab sakura

"benarkah?" ucap Ino.

"iya aku benar benar mencintai ya tau" sahut sakura gemas.

"lagipula aku rasa yang cocok dengan neji itu si tenten cepol menurut ku" sahut sakura tiba-tiba.

"ah kamu benar juga jidat, aku tutup ya telfon ya, dan semoga sasuke membalas cinta mu. bye  saku" jawab ino.

"ah semoga saja, bye pig" jawab sakura.

lalu ino mematikan telfon ya. Lalu ia menatap tenten tersenyum.

"terbukti kan sakura ngga punya hubungan apa apa dengan nejikan. malah dia seperti mendukung mu ten" ucap ino sambil memakan cemilan.

"kita sudah tau kalau sakura tidak punya hubungan apa apa, masalahnya hanya membuat neji jatuh cinta saja ke tenten, itu masalah ya menurut ku" sahut temari.

"kau benar temari, tapi bagaimana caranya" tanya hinata.

tenten berjalan ke arah luar jendela, angin menyapu muka ya yang putih itu lalu ia berkata.

"kalian ngga usah repot repot kaya gitu lah, biar aku berjuang sendiri aja. kalau perjuangan ku tidak membuahkan hasil, yasudah aku menyerah" ujar Tenten lembut.

"lagi pula hanya tinggal 1 bulan lagi kita bersekolah bukan? 2 minggu waktu yang akan aku manfaatkan untuk membuat dia mencintai ku, kalian tenang saja" sahut tenten membalikkan badan ya menatap mereka bertiga.

"yakin?" sahut temari.

"yakin, percaya deh " jawab tenten tersenyum.

"apa kalian lapar?aku lapar tau, ayo kita makan di luar" ajak ino tiba tiba.

"dasar gendut, makan terus " ledek hinata temari dan tenten.

"aku tidak gendut tau ih" jawab ino sambil mengerucut bibir ya.

"ayo ke dapur, tadi ibu ku bilang dia sudah masak" ajak tenten.

"AYO" ucap ino semangat ia berjalan dahulu meninggalkan tenten temari dan hinata yang sedang menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah teman nya itu.

mereka berempat berjalan ke luar kamar menuju ruang makan, saat di tangga terakhir tenten melihat seorang pria berambut merah sedang duduk di ruang tengah sambil menonton film dengan adik ya yaitu matsuri.

Pria itu adalah Sabaku no Garra adik lelaki temari dan err kekasih matsuri.

"hei merah!" teriak tenten.

Garra menoleh ke arah tangga. dengan senyum ia membalas teriakan itu.

"hei coklat, hei ungu, hei pirang, dan hei kuning, mengunjungi kekasih. kakak ipar" jawab garra santai pada tenten, hinata,ino, dan temari.

tenten, hinata, ino dan temari yang mendengar sapaan garra yang seperti itu langsung berteriak kesal.

"PANDA MERAH SIALAN " ucap mereka kompak.

garra yang mendengar teriak itu langsung menutup telinga ya kuat kuat.

"berisik sekali astaga" gumam garra.

"BERISIK" teriak matsuri yang sedari tadi diam.

tenten temari ino hinata yang mendengar matsuri berteriak hanya acuh lalu mereka berjalan menuju dapur untuk makan.

garra dan matsuri pun menatap malas mereka kemudian melanjutkan nonton film yang tadi ia tunda.

























wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang