Chapter 14

874 50 18
                                    

sudah satu bulan tenten menjadi pendiam, satu bulan juga ia selalu menghindar ajakan teman nya untuk kumpul dan sudah satu bulan juga ia menjauhi neji.

hari ini tenten mau keluar rumah untuk pertama kalinya karena semenjak kejadian itu dia tidak pernah keluar rumah lagi.

"ibuu ayaah" panggil tenten dari arah tangga.

"iya sayang?" sahut kurenai langsung menghentikan kegiatan menonton tv nya.

"aku izin keluar sebentar" ucap tenten.

"akhirnya kau keluar rumah juga" ujar kurenai senang di balas senyum tipis dari tenten.

"boleh buu?" tanya tenten.

"tentu boleh, mau bawa mobil sendiri?" tawar kurenai.

"apa boleh?" tanya tenten.

"boleh, iyakan suami ku" ucap kurenai pada suaminya, asuma.

"boleh,pakai saja mobil mu" ucap asuma.

"baiklah, oh iya kemana matsuri dan ka izumi?" tanya tenten.

"matsuri keluar dan izumi sedang ke mengecek gedung pernikahan nya" jawab asuma.

"yasudah aku pergi dulu" pamit tenten.

"hati hati" ucap asuma.

sebelum pergi tenten berjalan mendekat ke arah orang tua nya lalu mencium kedua pipi mereka lalu di balas ciuman singkat di pipi tenten oleh kurenai sedangkan asuma hanya mengelus rambut tenten yang di urai itu.

setelah itu tenten pergi keluar rumah menuju garasi mobil dan menyalakan mesin mobil kemudian pergi menuju tempat yang ia ingin kunjungi.

saat di pertengahan jalan.

"semoga saja dugaan ku salah" ucap tenten pelan.

"ya semoga saja salah" gumam tenten.

saat sudah sampai di tempat tujuan ya, tenten langsung memakai topi dan hoodie, lalu ia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam apotek.

disini lah tenten sekarang berada di apotek ia, yaa tujuan tenten ke apotek ingin beli sesuatu.

"permisi mba" panggil tenten yang sudah berada di dalam apotek.

"iya ka,ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan apotek.

"anu.. aku ingin beli testpack" ucap tenten pelan.

"aku beli 3" sambung tenten.

"ah baiklah tunggu sebentar" jawab pelayan apotek.

selang beberapa waktu.

"ini ka" ucap pelayan apotek memberi bungkusan dengan kresek hitam.

"berapa semuanya?" tanya tenten yang sudah menerima bungkusan itu.

"150.000 ribu ka" ucap pelayan.

"ah ini, terimakasih" ucap tenten memberi uang dan langsung keluar dari apotek.

setelah keluar dari apotek tenten langsung masuk ke dalam mobil dan membuka topi ya.

Lalu tenten menyalakan mesin mobil dan pergi dari parkiran apotek menuju rumah nya.

saat di pertengahan perjalanan tenten melewati taman kota dan tidak sengaja ia melihat kedai es cream.

"huh jadi ingin es cream" pikir tenten.

Akhirnya tenten memutuskan untuk membeli es cream dulu sebelum pulang, ia memarkirkan mobil ya yang tidak jauh dari taman lalu ia keluar dari mobil berjalan ke arah kedai es cream itu.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang