Chapter 22

1.1K 61 39
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu berjam-jam akhirnya tenten dah yang lain sudah sampai di bandara Internasional Tokyo.

saat ini tenten sedang berjalan dibelakang dengan mengandeng tangan tenji dan harumi sedangkan rin, izumi berjalan di depan lalu obito dan itachi sedang mengendong anaknya yang tertidur.

masalah koper yang mereka bawa tenang aja koper nya di bawa oleh petugas.

sedari tadi tenten sibuk dengan pikirannya pasalnya izumi bilang mereka sudah menunggu yang tenten pikirkan apa mereka yang di maksud izumi itu teman temannya? pikiran tenten buyar saat harumi minta di gendong.

"mama, gendong aku cape berjalan" rengek harumi menarik ujung baju tenten.

"yasudah" ucap tenten langsung mengendong harumi.

sedangkan tenji yang melihat adiknya yang di gendong hanya tersenyum saja.

"tenji ayo" ujar tenten langsung mengandeng lengan tenji kembali.

"ayo ma" jawab tenji.

setelah sampai di ruang tunggu tenten langsung diam di tempat yang agak jauh pasalnya tenten melihat semua temannya yang tengah menatap nya dan ia melihat neji yang sedari tadi menatap nya.

"mereka" gumam tenten pelan.

"mama kenapa berhenti" tanya tenji mengangkat wajah nya ke arah tenten.

merasa tidak ada jawaban dari tenten membuat tenji dan harumi bingung.

"mama" ujar harumi menepuk pelan pipi tenten.

"eh ya kenapa?" tanya tenten bingung.

"kenapa berenti berjalan ma?ayo bibi izumi sudah memanggil mama dari tadi" ujar tenji.

tenten hanya menganguk dan berjalan pelan ke arah mereka yang tenten rasakan saat ini jantung nya berdegup kencang saat melihat neji yang masih menatap nya.

saat sudah di hadapan mereka tenten hanya terdiam tidak bicara.

"ka-kak" ujar matsuri lirih saat melihat tenten sudah di hadapan nya.

garra yang melihat istrinya ia langsung mengambil alih untuk mengendong shinki, setelah itu matsuri berjalan mendekati tenten sambil menatap nya lirih.

tenten yang melihat matsuri adik nya seperti itu langsung tersenyum dan seketika matsuri langsung memeluk tenten yang sedang mengendong harumi.

sedangkan di sisi lain, neji yang masih memerhatikan tenten yang sedang mengendong anak perempuan neji hanya tersenyum melihat itu lalu mata neji kini beralih menatap anak lelaki yang di sebelah tenten.

"anak itu benar benar mirip sekali dengan ku" batin neji.

tenji yang merasa dirinya sedang di perhatikan langsung menatap ke arah lurus dimana neji sedang menatap nya mata tenji yang berwarna lavender bertemu dengan mata neji yang berwarna lavender setelah tenji menatap mata yang sama dengan nya lalu ia tersenyum manis.

"pasti itu papa" batin tenji tersenyum.

Neji kaget saat anak lelaki itu menatap nya sepertinya neji ketahuan sedang menatap anak itu tapi tanpa neji duga anak yang bermata lavender sama dengannya malah tersenyum manis membuat neji membalas senyuman manis itu.

lalu mata neji kini beralih menatap seorang gadis yang tengah di gendong tenten ia melihat gadis kecil yang bermata coklat sedang menatap nya seperti menahan tangis.

sedangkan neji yang melihat gadis kecil itu langsung tersenyum sambil memberi kode untuk tidak menangis.

harumi yang melihat nya langsung menganguk dan tersenyum manis.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang