Chapter 24

1K 60 77
                                    

pagi harinya tepat pukul 8 neji baru saja bangun dari tidurnya kemudian ia melihat ke samping tempat tidur tidak melihat tenten, harumi bahkan tenji lalu neji menyibakan selimut yang menutupi badannya dan segera ia turun ke bawah menuruni anak tangga dengan terburu buru.

saat sudah dibawah neji langsung menuju ke arah dapur karena ia mendengar suara seseorang sedang bersenandung.

neji berjalan pelan menuju dapur saat sudah sampai dapur neji melihat tenten sedang menata sarapan.

kemudian ia berjalan pelan dari arah belakang dan mendekati tenten yang sedang menata makanan di meja dan langsung memeluk nya dari belakang.

tenten yang sedang menata makanan sontak kaget saat merasakan ada sebuah tangan yang melingkarkan di pinggang nya.

"kyaaa!!" kaget tenten sambil menoleh ke belakang mendapati neji yang  tersenyum.

"kenapa hm" ucap neji berdehem.

"neji,kau membuat ku kaget!" kesal tenten.

"apa anak anak sudah pergi bersama ibu dan ayah?"tanya neji sambil menyembunyikan wajahnya di tengkuk leher tenten, membuat tenten malu dan wajahnya bersemu tipis.

"su-sudah" gugup tenten.

"pantas saja aku tidak melihat mereka"  ucap neji yang masih memeluk tenten.

"neji" ucap tenten pelan.

"hm" gumam neji.

"bisa kau lepaskan pelukan nya" tanya tenten.

neji hanya menggeleng di tengkuk leher tenten.

"aku mau menyiapkan sarapan dulu" ujar  tenten.

"yasudah siapkan saja" ucap neji santai.

"tapi, lepaskan dulu" kesal tenten.

neji lagi lagi menggeleng membuat tenten kesal.

"lepas atau aku tidak mau tinggal dengan mu" ucap tenten mengancam.

neji yang mendengar nya langsung melepaskan pelukan cepat.

"baiklah" pasrah neji langsung melepaskan pelukan nya.

"nah, sekarang kau duduk sana" usir tenten.

kemudian neji duduk di kursi meja makan lalu tenten yang sudah selesai menata makanan pun langsung duduk di hadapan neji kemudian mereka berdua makan dengan tenang.

setelah sarapan tenten langsung mencuci bekas sarapan nya sedangkan neji hanya memerhatikan tenten yang sedang mencuci piring.

"ten, apa kau sudah mandi?" tanya neji.

"sudah" jawab tenten yang sudah selesai mencuci piring.

"kau mandi sana" ucap tenten yang baru saja duduk di sebelah neji.

"ayo temani aku mandi" ujar neji yang sudah berdiri.

"te-temani?" tanya tenten bingung.

"ah maksudku kau tunggu aku selesai mandi" ucap neji terkekeh.

"aku tunggu di ruang tamu saja" ucap tenten.

"tidak" tolak neji.

"kau tunggu aku di kamar" ucap neji.

"kenapa harus di kamar" tanya tenten malas.

"aku takut kau pergi lagi" lirih neji menatap tenten.

"saat aku bangun tidur, aku tidak melihat mu di kamar lalu pikirkan ku kacau aku pikir kau pergi meninggalkan ku" ucap neji lirih.

"aku tidak pergi neji" ucap tenten lembut.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang