Chapter 30

798 45 37
                                    

Pagi menjelang siang tepatnya jam 10 neji dan tenten sudah bersiap untuk pergi fitting baju pernikahan mereka, tenten mendengus kesal saat ingin mengajak harumi dan tenji tapi mereka tidak mau.

saat ini neji dan tenten berada di dalam mobil menuju boutique yang di sarankan oleh ibu nya.

"neji, apa boleh aku ubah itu" ucap tenten.

"ingin mengubah apa?" tanya neji yang sibuk menyetir.

"aku ingin pernikahan ya di pantai" gumam tenten.

"pantai seperti kemarin aku melamar mu?" tanya neji.

"ya pokoknya outdoor di pantai yaaaa" rengek tenten.

"um bagaimana ya" ujar neji.

"kalau tidak boleh yasudah" ucap tenten pelan.

neji tidak menjawab ia langsung mengambil ponsel nya menelepon anak buahnya.

"Hallo, tolong persiapan pernikahan di tepi pantai untuk minggu depan" ucap neji di telpon.

"um tema nya putih saja, nanti aku transfer biaya nya, baiklah terimakasih" ujar neji kemudian mematikan sambungan telepon nya.

"sudah ku ubah menjadi di pantai sayang" ucap neji yang sedang menyetir.

"yeay terimakasih sayang" ucap tenten senang lalu mencium singkat pipi neji.

"apa pun untuk mu" ujar neji mengelus rambut tenten.

tidak lama kemudian neji sudah sampai di boutique yang ibunya sarankan lalu neji memarkirkan mobil nya.

"ayo" ujar neji mengandeng lengan tenten.

tenten menganguk kemudian ia berjalan memasuki boutique itu.

setelah masuk tenten disuruh memilih gaun pengantin yang ia inginkan sedangkan neji ia sudah menentukan tuxedo yang cocok.

"neji, bagaimana kalau yang ini?" tanya tenten memakai gaun berwarna putih yang model belakang nya terlihat.

"tidak" singkat neji.

"kenapa? ini kan bagus" ucap tenten.

"ganti" singkat neji.

tenten mendengus kesal lalu ia masuk kembali untuk memakai baju selanjutnya setelah itu ia keluar dan lagi lagi neji menyuruh nya ganti dengan alasan yang tidak masuk akal.

untuk ke tiga kali nya tenten memakai gaun pengantin yang menurut ya bagus lalu ia keluar dengan malas.

"ini?" tanya tenten malas.

"ganti!" ucap neji kesal.

"kenapa lagi?" geram tenten.

neji yang awalnya duduk kini beranjak mendekati tenten lalu menatap calon istrinya itu kesal.

"belahan dada mu terlihat bodoh" kesal neji.

lalu tenten menutupi kedua dada nya dengan tangan.

"kenapa tidak sekalian kau pakai bikini saja hah?!" kesal neji.

"BAIKLAH AKU AKAN PAKAI BIKINI DI PERNIKAHAN KITA! " teriak tenten kesal.

setelah berteriak tenten berbalik dan berjalan meninggalkan neji yang sedang melonggo karena teriakan tenten.

"mba, gaun ya yang mana?"  tanya pegawai.

"yang simple saja" jawab tenten.

"ini?" tanya pegawai itu.

"itu saja" jawab tenten saat melihat gaun yang menurut nya simple dan angun, ia tidak peduli dengan omelan neji.

"tidak mau dicoba?" tanya pegawai itu.

wish youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang