Kata orang, Minhee itu matre, mata duitan, sok kecakepan, sok jual mahal dengan alasan pernah melihat si manis menolak orang yang mendekatinya dengan alasan tidak kaya. Nyatanya, Minhee tidak seperti itu dan alasan yang mereka berikan tidak mendasar sama sekali.
Baiklah, si manis memang sering menolak orang yang tengah mendekatinya. Alasannya tentu bukan karena tidak kaya. Karena ia jelas punya alasan lain yang lebih dari sekedar tentang harta. Tapi di suatu ketika, ada orang yang mengatakan bahwa penolakan itu karena harta—sebelum Minhee mengatakan alasannya—dari sebuah cerita yang didengarnya dari orang lain. Dari sana, orang-orang yang tidak tahu, jadi menelan informasi itu bulat-bulat dan membuat si manis dicap matre.
Kata orang, Minhee anti orang miskin. Nyatanya, itu tidak benar sama sekali. Orang yang mau pacaran dengannya minimal harus punya mobil? Pacarnya bahkan hanya punya motor. Ia bahkan tidak peduli jika hanya bisa diajak makan di angkringan tiga minggu sekali. Dan ia tidak pernah menuntut sang pacar untuk menuruti semua permintaannya—termasuk yang mendesak sekalipun.
Orang-orang itu tidak tahu. Mereka hanya membuat spekulasi mereka sendiri dari cerita yang tidak jelas bagaimana bisa dibentuk.
“Kemarin lo pulang sama siapa?”
Minhee mendengus kecil ketika ia baru mendudukan dirinya di sebelah Eunsang dan Dongpyo langsung menyerbunya dengan pertanyaan itu. Oh, jangan lupakan dengan nada penuh curiga yang anak bebek itu berikan pada pertanyaannya.
Tapi, si manis Kang itu tidak terlihat peduli. Ia lebih memilih untuk mengambil kerupuk dari piring Eunsang dan memakannya begitu saja.
“Jawab, Min!”
“Ck,” Minhee berdecak saat nada yang diberikan Dongpyo semakin terdengar menuntut, “gue rasa mata lo gak buta buat liat kemarin gue pulang sama siapa.”
Lalu, kalimat selanjutnya yang ia ucapkan sukses membuat si mungil itu menatapnya dengan wajah kaget penuh dramanya.
“Emang kemarin kamu pulang sama siapa, Min?” pertanyaan itu datang dari Eunsang, membuat Minhee menoleh ke arahnya, “terus mapnya udah dikasih ke kak Yunseong kan? Kemarin aku mau nyariin kamu ke Sekret, tapi ketemu sama kak Junghwan terus dibilangin kalo kamunya udah pulang. Sampe rumah aku malah lupa chat kamu karna....”
“KOK LO BISA PULANG SAMA KAK YUNSEONG SIH, SIALAN?!”
Eunsang belum menyelesaikan ucapannya, tapi Dongpyo sudah mengajukan pertanyaan lain dengan dibumbui dramanya yang jelas berlebihan. Membuat Eunsang tidak jadi melanjutkan ucapannya dan Minhee yang menatapnya malas.
“Minhee pulang sama kak Yunseong?”
Minhee berdecak ketika Eunsang juga ikut mengajukan pertanyaan yang sama. Pemilik marga Kang itu lalu memutar mata malas sebelum mengeluarkan ponselnya dan mulai sibuk dengan benda persegi itu.
“Emang kenapa kalo gue pulang sama kak Yunseong?”
“LO MASIH BERANI NANYA KENAPA?”
“Bacot sial, pelan aja bisa gak, sih? Telinga gue masih bagus.”
“Ya udah, jawab!”
Dih, sialan.
“Apaan?”
“Nanya lagi gue bacok lo, Min!” Dongpyo sudah emosi karena Minhee tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
“Terserah gue dong mau pulang sama kak Yunseong. Emang masalah buat lo?”
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE ALWAYS || HWANGMINI
Fanfiction"You're the prettiest when you smile. I'll always stand with you." A Collaboration Project By Hwangmini's Authors Oneshoot or twoshoots story. Enjoy! ❣️ ⚠️ bxb Dom! Yunseong Sub! Minhee