Sudah 7 menit Minhee menatap kucing coklat lusuh didepan pagar rumahnya.
Pikirannya bimbang, membawa masuk apa tidak. "Ah bawa ajalah, nggak tega."
Kucing gembul itu mengeong pelan saat tubuhnya dipeluk. Minhee tak peduli jika bajunya ikut kotor, yang penting kucing ini selamat!
Masuk ke rumah langsung menuju dapur, Minhee merebus air setelah menaruh si kucing di meja makan.
"Nah, udah bersih jadi ganteeeng."
"Meooong..."
Minhee tertawa pelan, lalu menarik kalung dengan bandul kotak di leher buntalan coklat itu. Tertulis sebuah nama, Yunseong.
"Kucing aja namanya bagus begini. Yaudah bentar ya, giliran Mini yang mandi."
Si kucing menatap terus si pemuda manis sampai pintu kamar tertutup. Dengan hitungan detik, kucing gembul itu berubah menjadi sosok manusia yang tampan nan gagah.
Namun mempunyai ekor panjang yang tebal juga telinga kucing.
"Enak juga di mandiin orang cantik, hehe..."
Yunseong asik mengamati rumah Minhee sambil sesekali menjilat jarinya. Sampai tak sadar jika Minhee sudah keluar dari kamar, mengusak rambut dengan handuk kecil.
"Heh!!! Sape lo anjir!"
"Biasa aja!"
"Dih, kok lo yang nyolot bangsat?!"
Minhee mengernyit melihat Yunseong sedang menjilat jari telunjuknya.
"Jangan diemut! Nanti cacingan lo!" Minhee menghampiri untuk menarik tangan Yunseong. Membuat si tampan mendengus tidak terima.
"Mau susu!"
"Gila lo ya!! Mana Yunseong???"
"Gue Yunseong."
"Muke lo kek parutan kelapa! Mana Yunseong??"
"Gue yYunseong romlah! Lo liat nih! Nih!" Yunseong menunjuk kalung kucing yang melingkar di lengannya-lalu ke telinga, terakhir ke bagian pantatnya.
Minhee membuka mulutnya lebar, jadi macam ini bentuk hybrid yang sering ia tonton di anime. Tapi kok sifatnya ngeselin ya.
"Buatin susu."
Minhee hanya melongo membuatnya kesal, dengan gemas dicubitnya pipi si manis.
"Sakit!"
"Buatin susu! Gue jilatin jari karena haus."
Masih agak tak percaya, Minhee mengambilkan Yunseong stok susunya di kulkas, males buat.
Yunseong dengan tenang menyedot susu vanila dinginnya. Minhee di sampingnya masih memproses semua, menatapi telinga Yunseong yang bergerak membuka menutup. Ingin rasanya Minhee tarik sampe melar.
"Segarnya, makasih Mini."
Minhee hanya mengangguk, Yunseong menyadari hasrat pemuda lucu itu.
"Lo boleh pegang kok, tapi jangan ditarik."
Tanpa diduga, Minhee langsung melompat ke pangkuan Yunseong. Mengusapi telinga coklat milik pemuda tampan itu. Yunseong awalnya kaget namun merasa nyaman, apalagi Minhee sesekali mengusak rambutnya.
"Eum, boleh ekornya?"
Yunseong berdehem, salah tingkah karena wajah mereka sangat dekat.
Menahan nafas saat tangan Minhee masuk ke celana belakangnya untuk mengeluarkan ekor.
Makin ketar ketir saat Minhee mengusap ekornya naik turun.
"Lo buat gue panas, mana kamar mandi???"
Minhee mengernyit saat tubuhnya di turunkan, menunjuk kamar mandinya yang dekat dapur.
Saat Yunseong sudah masuk, barulah Minhee paham dengan apa yang terjadi dengan si Yunseong. Mukanya langsung memerah.
"YUNSEONG ANJING!!!"
"GUE KUCING, MINCE!"
.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE ALWAYS || HWANGMINI
Fanfiction"You're the prettiest when you smile. I'll always stand with you." A Collaboration Project By Hwangmini's Authors Oneshoot or twoshoots story. Enjoy! ❣️ ⚠️ bxb Dom! Yunseong Sub! Minhee