Bule Perancis 2

1K 170 20
                                    

yooamaria


Yunseong tidak tahu pasti dari mana datangnya lelaki manis dengan senyum secerah matahari yang menyapanya tak jauh dari Tugu Peringatan Bom Bali di Legian, Kuta itu. Ia tidak tahu bagaimana pemilik wajah putih bersih nan indah itu datang dengan santai dan mengajukan sebuah pertanyaan yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Ia juga tidak tahu apa yang dipikirkan oleh pemilik marga Kang itu yang bisa dengan tanpa beban menyebutnya sebagai jodoh pemilik marga Kang itu setelah ia mengatakan bahwa sang mama memiliki darah Perancis.

Yunseong sama sekali tidak tahu.

Yang ia tahu hanyalah bahwa Kang Minhee itu aneh.

Ini serius.

Memangnya apa yang kalian pikirkan saat seseorang asing yang tak pernah kalian temui sebelumnya dengan santai menyapa kalian, bertanya sesuatu yang tidak penting dan menyebut kalian sebagai jodohnya?

Aneh bukan?

Tentu!

Yunseong juga berpikir bahwa Kang Minhee itu aneh.

Yang lebih aneh dan dirinya tidak tahu lagi adalah bagaimana ia dengan tanpa pertimbangkan memberikan kontaknya pada pemilik wajah manis itu.

Sungguh!

Yunseong sama sekali tidak tahu apa yang ada di otaknya saat ia dengan gampang memberikan kontaknya pada si manis Kang itu dan mengangguk saja saat lelaki manis itu mengatakan akan menemuinya hari ini.

Oh ya, setelah ia memberikan kontaknya pada bocah itu—yang dalam percakapan satu sisi mereka kemarin, ia tahu bahwa Minhee itu lebih muda dua tahun darinya—bocah itu sama sekali tidak menghubunginya. Kemarin, bocah itu terus mengekornya dengan semua cerita tentang dirinya—yang entah apa tujuannya—lalu pamit saat ia menerima telpon dari seseorang.

Baru tadi pagi-pagi sekali bocah itu menghubunginya dan bertanya di mana ia menginap. Bodohnya lagi, ia tetap mengirimkan lokasi penginapannya pada pemilik marga Kang itu juga memberikan informasi cuma-cuma jika hari ini ia berniat pergi ke Museum Bali. Lalu, saat pemilik wajah manis itu memintanya untuk menunggu dan menawarkan motornya untuk digunakan, ia mau-mau saja mengiyakannya.

Yunseong rasa, ia pasti sudah gila.

Bagaimana bisa ia semudah itu dengan Kang Minhee.

Padahal, mereka baru sekali bertemu.

Yunseong tiba-tiba tersentak kecil saat ponselnya yang terletak begitu saja di atas meja di depannya bergetar menandakan adanya pesan masuk. Lalu, saat ia melihat apa isi pesan itu, lelaki Hwang itu beranjak dari duduknya dan berjalan ke gerbang tempat penginapannya. Ia membuka pintu dan langsung dihadapkan pada sebuah motor matic dengan pengendaranya yang tengah tersenyum manis ke arahnya.

“Hai mas bule.”

Kang Minhee—pemilik senyum manis itu—menyapanya dengan manis. Tidak lupa dengan senyum manis yang masih sama. Dalam hati, Yunseong masih tidak habis pikir dengan Minhee yang terus memanggilnya ‘mas bule’. Padahal, ia sudah bilang bahwa dirinya bukan bule.

“Hai.”

“Berangkat langsung yuk, mas. Mau ke Museum Bali, kan?”

LIKE ALWAYS  || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang