Sambal Ati

542 98 17
                                    

@asoyley





Yunseong mengelap keringat di lehernya dengan handuk kecil yang tadinya tersampir di pundak. Masih pagi namun mataharinya sudah ganas.


Terbayang istrinya dengan perut besar di rumah, lagi ngapain si cantik itu.


Kewajibannya mengurus kebun teh pemberian bapak mertua membuatnya menghabiskan pagi hingga siang disini karena mengawasi para pekerjanya.


Memilih beristirahat di bangku bawah pohon besar sambil melihat orang desa yang lalu lalang dengan sepeda.


"Mas Yunseong."


Yunseong mengangguk ramah, "Pak Yongguk..baru pulang dari kota pak?"


"Iya hehe, anak mbarep lahiran."


"Selamat ya Pak, cucunya nambah."


"Makasih Mas, istrinya udah berapa bulan hamil?"


"Tujuh pak, syukurlah sehat-sehat saja"


"Syukurlah Mas, ya sudah saya mau pulang. Sapi belum dikasih makan."


Pak Yongguk pergi, begitupun penduduk lain akan lewat menyapanya. Apalagi gadis-gadis muda dengan rambut hitam terurai lurus atau dikepang dua akan senang sekali bertemu dengannya.


Lupa kalau suami orang.


Yunseong sendiri sebenarnya orang kota. Kebetulan ikut sang ayah perjalanan bisnis berakhir bertemu istrinya-Minhee yang dulunya bak primadona di desa ini.


Menikahi anak orang terkaya membuat Yunseong langsung terkenal, awal-awal nikah dulu sempat takut karena tatapan maut penduduk.


"Mas Yunseong!"


Jantungnya serasa copot karena terkejut mendengar teriakan cempreng Minhee. Melihat penampilan Minhee, cakep sekali walaupun belum mandi. Masih pakai piyama dan sandal bulu pink.


"Adek nih kok kesini sih."


Perut besar sang istri membuatnya takut sendiri.


"Kok gitu ih! Adek kan nganter sarapan buat mas." dengan kepayahan Minhee duduk di samping Yunseong, membuka rantang setelah menyerahkan tupperware berisi air minum.


Dengan senang hati menerima suapan demi suapan nasi plus sambal ati, apapun masakan Minhee pasti enak.


Pekerja yang melihat sang bos mesraan jadi salah tingkah sendiri.


Tangan besar Yunseong sesekali terulur untuk mengusap perut buncit sang istri. Membalas omelan Minhee walau hanya dengan deheman.


Selesai makan dan berberes, Minhee merapatkan tubuhnya ke sang suami. Membuat mereka bertatapan dengan jarak dekat. Yunseong tergagap sendiri melihat tatapan menggemaskan mata bulat Minhee.


"K-kenapa dek?"


"Adek pengen cium leher mas." ucapnya santai dengan tangan mengusap perutnya.


"Yaampun, nanti di rumah ya. Mas lagi keringetan nih."


"Gapapa, mas seksi. Jangan ngehindar!"


Telapak tangan minhee menapak di dada bidang Yunseong, mulai mendekatkan wajah. Nafas yunseong memberat ketika Minhee mengecup lehernya. Tak cuma sekali, kecupan Minhee meluas sampai ke bawah telinganya.


"Udah dek, dilihatin orang malu."


Minhee terkikik lalu menjauhkan wajahnya, beralih merangkul lengan kekar sang suami.


Raut wajahnya berubah.


"Mas adek pengen eek.."


"Yaudah...pulang?"


Minhee mengangguk dengan tatapan melas, "Tapi males jalaaan.."


Mampus Yunseong.




.

End

Stay safe and stay happy for u all♡♡

asoyley

LIKE ALWAYS  || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang