Unhappy Birthday, But...

588 87 12
                                    


@yooamaria






Yunseong mendengus malas ketika membaca deretan pesan yang ada di grup chatnya bersama teman-temannya—yang kebanyakan mempertanyakan apa Minhee, pacar manisnya, sudah mengucapkan selamat ulang tahun untuknya atau belum.

Ya, hari ini Yunseong ulang tahun dan teman-temannya sudah mengucapkan selamat untuknya. Beberapa meminta traktiran dan mereka membahas topik seputar itu. Hingga sebuah pertanyaan datang dari salah satu temannya tentang ucapan dari si pacar, obrolan itu seketika berubah jadi ajang membully-nya.

Yunseong marah? Tidak.

Kesal? Tidak juga.

Semua sudah terlalu biasa. Entah itu teman-temannya yang selalu membully-nya terkait ia yang punya pacar tapi seakan tidak punya pacar. Atau sifat super cuek si pacar sendiri. Ia sudah biasa, terlalu biasa malah. Bahkan setelah tahun keempat berlalu, mereka masih baik-baik saja.

Teman-temannya bilang, Yunseong itu kelewat bucin pada Minhee. Bagaimana bisa ia bertahan lebih dari empat tahun dengan status pacaran tapi apa yang mereka lalui sama sekali tidak menunjukan orang pacaran? Ah, jangankan pacaran, terkadang Minee bertingkah seakan mereka tidak saling kenal.

Kata teman-temannya, kalau mereka jadi Yunseong, Minhee sudah pasti mereka putuskan. Pemilik marga Kang itu memang manis—indah sekali malah—juga pintar dan baik. Hanya saja, sifat cueknya sudah sangat tidak tertolong. Mereka tidak bisa, lebih baik cari pacar lain yang lebih bisa perhatian. Lagi pula, Yunseong tampan, banyak juga yang mengejarnya. Apa yang tidak bisa?

Tapi, kalau hati sudah memilih, Yunseong bisa apa? Masa bodoh kalau dibilang bucin, toh ia memang bucin Minhee. Selama si manis nyaman dengannya, ia akan baik-baik saja.

Bukankah cinta sesederhana itu?

Ah, nyatanya tidak.

Yunseong sudah tidak baik-baik saja.

Karena Minhee? Mungkin. Tapi, ucapan teman-temannya sedikit banyak yang membuatnya merasa tidak baik-baik saja. Salahkah jika ia terlalu mendengar mereka? Tapi, ia sama sekali tidak baik-baik saja ketika mereka terus menyudutkan posisi Minhee dan si manis tetap tidak peduli.

Hari ini ulang tahunnya dan mereka kembali membawa kata ‘Unhappy Birthday’ untuknya. Sebenarnya tidak apa-apa, tapi ia semakin malas ketika mereka terus mempertanyakan apa yang sudah Minhee berikan untuknya hari ini. Berakhir dengan ia yang mengabaikan pesan di grup chat laknat itu.

Hari ini hari jumad, ia tidak ada jadwal kuliah. Minhee juga, seingatnya begitu. Tapi, apa yang si manis lakukan saat ini? Biasanya, jika tidak ada jadwal kuliah, pemilik marga Kang itu akan mengerjakan tugas dan belajar setelah memberinya kabar. Ya, secuek-cueknya Minhee, Yunseong bersyukur kesayangannya itu masih ingat memberi kabar.

Tapi, apa hari ini?

Minhee sama sekali tidak memberi kabar untuknya?

Bahkan ketika sudah lewat jam makan siang seperti ini?

Sudah gila!

Mendengus malas, lelaki Hwang itu kembali meraih ponselnya, hendak menelpon si manis. Tapi, baru saja ia menekan tombol power, sebuah pesan masuk ke sana—ah, dari pacarnya ternyata.

Dear
Online

Seong, ke apartku, plis
Aku butuh bantuan

Tidak ada ucapan selamat? Tapi, nyatanya Yunseong terlalu bucin sehingga langsung mengiyakan permintaan si manis.

--

Yunseong mengerutkan keningnya saat ia memasuki apartemen Minhee tapi tidak menemukan si manis sama sekali. Biasanya, pemilik marga Kang itu duduk lesehan di lantai ruang tengah dengan setumpuk tugas dan kertas-kertas lainnya ketika ia datang. Lalu, ke mana si manis sekarang?

LIKE ALWAYS  || HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang