“Mark.” Yang dipanggil hanya menoleh, malas untuk bicara.
“Kau tahu?”
Mark mengangkat alisnya, tanda tak tahu.
Mayrine meletakkan kedua tangannya
di meja, menceritakan apa yang terjadi semalam.Mark menengadahkan kepalanya, kali ini kelas tengah kosong. Pikirannya menerawang, membayangkan apa yang terjadi semalam antara Renjun dan Mayrine.
“Oh jadi Renjun semalam tidur di rumahmu?” Suara Mark tidak bisa dikontrol.
Rasanya Mayrine ingin melempar Mark dengan kursi.
“Suaramu terlalu besar. Kalau ada yang dengar bagaimana?” Mayrine gemas, tangannya mencubit perut Mark.
Mark hanya tertawa, memegangi perutnya.
“Aku tidak melakukan apapun dengan Mayrine. Tak usah mencurigaiku.” Renjun muncul dari ambang pintu, melemparkan tatapan tidak suka kearah Mark.
“Santai saja. Tidak usah galak begitu tuan Renandra. Jika kau berani melakukan hal yang aneh-aneh kepada Mayrine maka aku tidak segan-segan menghajarmu.” Nada bicara Mark memang santai, terkesan bercanda. Namun, terselip keseriusan disana.
Renjun hanya tertawa hambar.
“Jika kau bisa, maka lakukan. Tapi aku bukan tipe laki-laki brengsek.”
Mark tersenyum, "Sepertinya aku harus meninggalkan kelas sebentar.”
“Baguslah jika kau sadar.”
Mayrine memijat pelipisnya pelan. Entah masalah apa yang terjadi diantara mereka berdua sehingga setiap bertemu pasti saja ada pertengkaran.
“Ya sudah kau pergi saja Mark. Kepalaku pusing mendengar kalian berdua, berisik.”
Mark tertawa “Iya-iya aku pergi sekarang.”
“Dasar pengganggu.” Renjun menggerutu.
•
Mark merebahkan tubuhnya di ranjang UKS. Malas untuk beristirahat di kelas. Jika di kelas maka ia akan melihat pemandangan Mayrine dan Renjun berduaan.
“Kudengar, Mayrine itu pacar kedua Renjun.”
“Iya, lalu siapa pacar pertamanya?”
“Rumor yang beredar bilang kalau pacar pertamanya ada di sekolah lain.”
Mendengar ini Mark yang tadinya ingin keluar dari UKS mengurungkan niatnya.
Apakah perkiraan Mark tentang Mayrine yang akan terluka itu benar adanya?
Rumor ini seakan menjadi peringatan untuk Mark. Ia tak mau melihat Mayrine terluka hanya karena Renjun.
Mark tidak peduli bagaimana nantinya respon perempuan penggosip yang ada di ruangan ini ketika melihatnya keluar dari ranjang UKS.
“Eh Mark," salah satu perempuan tersenyum kikuk ketika melihat Mark yang menatap mereka tidak suka.
“Hanya satu yang perlu kalian ingat. Jika nanti Mayrine mendengar hal ini maka hidup kalian tidak akan tenang. Bersiap-siap saja mengemasi barang-barangmu.”
Tentu saja mereka bergidik ngeri ketika Mark mengatakan itu. Satu hal yang harus kalian tahu, Mark adalah anak dari kepala yayasan sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴵⁿˢᵒᵐⁿⁱᵃ 1 Ft.Huang Renjun✓
Lobisomem𝐓𝐡𝐞 𝐟𝐮𝐭𝐮𝐫𝐞 𝐬𝐞𝐞𝐦𝐬 𝐭𝐨 𝐛𝐞 𝐰𝐨𝐫𝐬𝐞 𝐭𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐡𝐢𝐬, 𝐈 𝐧𝐞𝐞𝐝 𝐲𝐨𝐮 -𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 '𝐬 𝐚𝐮. 12 Mei-28 Mei 2020 [COMPLETED] Amazing cover by @Ilmayyaa