10

4.8K 654 72
                                    


"Loh memangnya Mbak gak tahu Adelia? Adelia Cantika loh Mbak! Penyanyi terkenal yang baru pulang dari luar negeri ituu. Aku kira Mbak Ara tau, soalnya gosipnya itu artis kan mantan pacarnya Mas Bani, suami Mbak."

"Saya jarang nonton TV, jadi jarang tahu tentang artis. Tapi wajahnya familiar, sepertinya sering banget muncul di mana-mana sampai saya yang jarang nonton TV aja merasa sering lihat wajahnya."

"Dia memang sering jadi model iklan juga sih Mbak. Kenapa nanyain soal tuh artis Mbak? Tiba-tiba kepengen kepoin mantan-mantannya Mas Bani yaaa?"

Apakah Ara harus memberitahu Intan kalau seharusnya ia bahkan tidak lagi berada di tingkat kepo jika seorang mantan kekasih dari suaminya tiba-tiba saja kembali datang dan tinggal tepat di depan apartemennya? Jarak pintu unit mereka bahkan tidak lebih dari dua meter.

Dan Untuk pertamakalinya, Kynara menyesal pada dirinya sendiri yang selama ini jarang menonton TV ataupun up to date dengan segala berita artis.

"Tapi Intan ikutan kepo loh Mbak, soalnya dulu terakhir kali di acara gosip itu mereka gak dikabarin putus atau apa-apa. Tiba-tiba aja si Adelianya udah lanjut S2 keluar negeri. Tapi karena Mas Baninya sekarang udah nikah sama Mbak Ara, rasa penasaran Intan udah terpuaskan Mbak. Pasti mereka berdua itu beneran sudah putus kan kalau Mas Bani aja sudah menikah dengan Mbak?"

Ara hanya terdiam, dalam situasi ini ia tidak tahu akan menjawab apa karena jujur ia pun tidak tahu apapun terkait masa lalu Bani.

"Kok langsung diem sih Mbak? jangan bilang..... Mbak cemburu ya sama tuh artis? Ya ampun Mbak Ara! Gak perlu cemburu Mbak, nih Intan bilangin ya Mbak, suami itu udah gak bakal lari kemana-mana kalau udah dikasih puas sama istrinya di atas ranjang! Jadi Mbak gak usah takut sama sekal—"

"Kamu itu kenapa cerewet sekali sih Tan?! Saya mau bikin jadwal piket jadi gak bisa fokus!"

"Loh Mbak... tadi kan Mbak Ara yang awalnya nanya ke Intan Adelia itu sia—"

"Ya sudah sekarang kamu diam. Saya sudah gak mau tau apa-apa lagi."

***

Ia sudah sampai di lantai tujuh, dan segera berjalan keluar dari dalam lift. Ara rasa, tubuhnya bisa saja remuk sebentar lagi kalau ia tidak cepat-cepat sampai dan beristirahat. 

"Loh Mbak Ara? Jam segini udah pulang?" Ara mendongak dan mendapati perempuan cantik itu baru saja keluar dari apartemen miliknya dan Bani. Dalam situasi ini, jelas saja ia merasa luar biasa terkejut.

"Adel barusan main-main ke studio mininya Bani yang di dalem Mbak. Sepertinya Adel mau mulai karir sebagai penyanyi lagi dengan merilis single."

Saya tidak ingin tahu!

"Mbak pasti keganggu karena aku tiba-tiba mampir ya Mbak? Maaf ya Mbak, hehe, soalnya dari dulu emang yang bikin semua lagu-lagu aku itu Bani."

Mana saya perduli!

"Kalau gitu Adel pamit dulu Mbak,  masih ada jadwal pemotretan majalah." Perempuan itu berakhir berjalan menuju lift di ujung lorong untuk turun ke lantai bawah.

Dan Ara tiba-tiba saja merasakan semua rasa sakit di tubuhnya setelah seharian berkerja seperti otomatis bertambah, terlebih saat ia membuka knop pintu dan mendapati Bani yang terduduk di sofa ruang tamu bersama Arka yang sedang sibuk menggambar.

"Loh kamu kenapa gak bilang mau pulang? Kan bisa aku jemput."

"Iya, tadi pesan ojek online." Ara meletakan tas nya di gantungan terdekat, ekor matanya melirik pada Bani yang masih menemani Arka mewarnai dengan krayon. "Mas, saya barusan ketemu Adelia di depan. Dia dari sini?"

Kamu dan PanaseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang