18

4.1K 598 66
                                    

"Kamu hibur Kynara ya, tadi dia sepertinya down banget waktu dihadapin dengan pertanyaan begitu dari tante Raya."

"Jadi itu alasannya Mbak?"

"Iya, makanya pas kamu baru dateng dari toilet tadi, Mbak langsung suruh kalian cepat-cepat pulang."

"Emang tante Raya nanya apaan aja?"

"Mending kamu tanya langsung ke Kynara deh, tapi kamu jangan paksa kalau dia emang belum mau cerita ya Ban."

"Iya Mbak, gak bakal Bani paksa."

Bani menutup telepon dan berjalan keluar dari dalam studio mini. Tepat di saat yang sama, Kynara juga terlihat baru saja keluar dari kamar Arka.

"Arka udah bobo?"

Kynara mengangguk menjawab pertanyaan Bani, "Barusan Mas."

"Kalau kamu udah ngantuk belom?"

"Belum, emangnya kenapa?"

"Temenin aku mixing lagu yuk."

Kynara mendapati Bani menarik lengannya pelan untuk mengikuti langkahnya kembali masuk ke dalam studio mini. Pria itu kemudian menunjuk sofa panjang di sana sebagai tempat Kynara duduk.

Saat Kynara sudah terduduk, ia hanya bisa mengamati punggung Bani yang kembali sibuk dengan pekerjaannya. Rasanya memang lebih baik seperti ini dari pada ia harus menghabiskan waktu sendirian saja di kamar sampai Bani selesai berkerja.

Sudah sekitar tiga puluh menit berlalu, dan Kynara masih belum bosan memandangi suaminya. Tapi ia juga begitu ingin mendengar sedikit saja suara Bani setelah lama saling terdiam seperti saat ini. "Mas...."

Hanya dengan sepatah kata yang baru saja keluar dari mulutnya itu, sudah bisa membuat Bani langsung melepaskan headphone yang melekat di telinganya, juga mematikan monitor komputer di hadapannya dengan seketika. "Kenapa? Ada yang mau kamu omongin?"

Dan melihat Bani yang seperti ini membuat Kynara baru menyadari satu hal. Bahwa maksud suaminya itu mengajaknya ke ruangan ini sama sekali bukan untuk menemaninya berkerja.

Faktanya, Bani sedang memberinya kesempatan untuk mulai berani berbicara.

Kynara tidak sadar bahwa bibirnya membentuk senyum tipis dan nampaknya senyumannya itu cukup membuat Bani terkejut. "Kok malah senyum-senyum gitu sih? Kamu jangan bikin aku merinding tengah malem gini deh Ra."

Perempuan itu masih terdiam mengamati Bani sampai lelaki itu terlihat beranjak berdiri, "mau ke mana Mas?"

Bani tidak menjawab dan tetap beranjak keluar meninggalkan Kynara. Tidak lama kemudian lelaki itu kembali datang dan ikut duduk di sebelahnya setelah berucap, "aku barusan meriksa kamar kita, untung aja gak ada kamu di sana."

Dan perempuan itu langsung tertawa lepas sebelum membalas perkataannya, "jadi Mas kira saya ini hantu?"

"Abis dari tadi ditanyain malah senyum-senyum doang gitu, mana udah tengah malem, kan serem."

Kynara tahu Bani hanya sedang bercanda, tapi suaminya itu sukses merubah moodnya untuk saat ini. Ia bahkan hampir menangis karena tertawa. "Makasih Mas."

"Untuk?"

"Bikin saya ketawa tengah malem, kalau tetangga sampai denger mungkin mereka akan kira beneran ada hantu di sini."

"Ra...."

"Hmm?"

"Now we're back to the topic, kamu yakin gak mau cerita apa-apa ke aku?"

Kamu dan PanaseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang