20

4.5K 602 94
                                    


Bani masih tersenyum sambil bertopang dagu untuk menatapi ekspresi Kynara saat ini. "Muka kamu lucu banget kalau lagi cemburu buta gitu."

Sedangkan Kynara tetap pada ekspresi datarnya, ia melipat kedua tangan di depan dada dan ikut duduk di meja makan. "Saya cuma bertanya Mas."

"Tadi itu sempat ziarah ke makam Almarhum, jadi beli bunga."

"Almarhum Papa kamu?"

"Bukan, temen." Bani melanjutkan menghabiskan sisa nasi gorengnya yang sudah jadi dingin dan menenggak segelas air yang Kynara tuangkan ke gelasnya. "Makasih ya sayang, enak nasi gorengnya. Gak salah emang aku pilih istri."

Kynara beranjak berdiri, "taruh situ aja piringnya Mas, saya mau nerusin cuci baju dulu."

Tapi tidak seperti apa yang isterinya itu suruh, Bani justru beranjak untuk mencuci piringnya sendiri berikut peralatan makan lainnya yang menumpuk di westafel. Kynara juga terkejut ketika berbalik dan mendapati Bani masih berkutat di sana dengan sarung tangan karet.

"Kan cari uangnya berdua, jadi berberes rumahnya juga berdua. Gimana?"

"Gimana apanya Mas?"

"Gimana perasaan kamu bisa punya suami sepengertian aku, seneng gak?"

"Hmm."

"Bahagia?"

"Hmm."

"Rasa ingin pamer ke tetangga, ada?"

"Ada."

"Ada uneg-uneg yang mau disampein mungkin, untuk sang suami?"

Kenapa rasanya jadi seperti sedang main telekuis di tv? Tapi kali ini Kynara tetap terdiam untuk berpikir sebelum ia menjawab pertanyaan Bani, "ada."

"Apa tuh kalau boleh tau?"

"Jangan selalu berusaha untuk jadi suami yang sempurna, Mas."

"...."

"Saya bisa nerima semua yang ada di diri kamu, jadi jangan takut buat nunjukin kelemahan."

"Emangnya kamu yakin bisa nerima?"

Kynara mengangguk dan segera mendapat sebuah usapan di kepala oleh Bani. Ia tidak tahu siapa yang lebih dulu memulai, tapi ciuman mereka setelahnya terasa begitu hangat dan menenangkan.

"Mamaaa! Mama di manaaaa?!"

Dan seperti tersengat listrik, Bani cepat-cepat melepaskan segala jamahannya pada Kynara sebelum bocah itu muncul di pintu dapur. "Kenapa? Anak Papa udah ngantuk?"

Arka menggeleng pada pertanyaan Bani barusan. "Kok Papa sama Mama tinggalin Arka sendirian sih?"

"Mama lagi cuci baju dulu sayang, terus Papa baru selesai makan."

Kynara sedikit terkejut ketika Bani terlihat berjongkok di hadapan Arka untuk bertanya, "Arka mau punya adek bayi gak?"

Dan bocah itu sempat terdiam sebelum bertanya dengan raut bingung, "gimana caranya Pa?"

"Caranya Arka gak boleh telat bobo setiap malem. Sekarang yuk ke kamar Arka, Papa temenin bobonya."

***

"Ra, aku berangkat ke studio Bintaro yaa!"

"Gak sarapan dulu aja Mas?"

"Gak usah deh, pagi ini ada janji meeting sama orang label, palingan nanti sekalian nyari sarapan bareng." Bani selesai mengikat tali sepatunya dan berdiri untuk memberikan kecupan singkat di puncak kepala isterinya. "Anak kita? Masih belum bangun?"

Kamu dan PanaseaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang