Lagi mood buat nulis😁
Votemennya yah kaka😘"Lily,"
"Hm?"
"Aku ingin bertanya pada takdir, siapa yang akan menjemputku lebih dulu? Jodoh? Atau ajal?"
"Kenapa harus bertanya seperti itu?"
"Karena aku ingin tahu jawabannya,"
"Jangan bertanya, tapi katakan pada takdir kalau kamu akan sembuh. Kamu akan hidup lama dengan umur yang panjang."
"Mungkinkah?"
"Kamu pasti sembuh."
"Benarkah?"
"Ya."
"Masih adakah jodoh yang tersisa untukku?"
"Ada. Seseorang yang benar - benar tulus menyayangi kamu pasti akan datang."
"Dengan Jantungku yang seperti ini mana ada laki - laki ..."
"Kita lakukan operasi."
"Jantungku sudah rusak, Ly. Untuk mendengar dia berdetak normal satu menit saja sudah sangat sulit."
"Kita akan operasi, Ra. Kita lakukan Bypass jantung. Kalau belum berhasil juga, kita lakukan transplantasi jantung. Aku akan cari donor buat kamu."
"Aku gak mau, Ly. Itu ... terlalu menakutkan,"Lara menggeleng diantara isak tangisnya."Gak segampang itu bisa dapat donor jantung, Ly. Aku udah pasrah. Aku ..."
"Jangan psimis. Kondisi kamu gak seburuk itu."
"Tapi aku udah capek hidup kayak gini terus. Aku capek sakit terus. Aku capek gak bisa hidup normal kayak yang lain. Aku capek, Ly."
"Sssshhh,"aku menarik Lara kedalam pelukan. Membiarkan perempuan itu menumpahkan tangisnya disana."Aku akan lakukan apapun supaya kamu bisa sembuh. Aku janji. Percaya sama aku."
"A ... aku ingin hidup normal seperti yang lain. Aku mau hidup ... aku ingin bahagia ..."suara Lara mulai terbata.
"Iya. Kamu akan hidup. Kamu akan bahagia. Aku akan pastikan itu terjadi."
Hening.
"Kalau ... bahagia itu ternyata didapat dengan merebut kebahagiaan orang lain ... apa aku masih pantas untuk hidup?"
Hening.
"Kalau ... aku bisa bahagia diatas rasa sakit orang lain ... apa aku masih tetap pantas untuk hidup, Ly?"
Hening cukup lama. Hingga yang terdengar hanya suara parau tangis Lara dan helaan nafas berat milikku.
"Lily! Yaelaaah malah bengong. Udah buruan ganti baju. Gue dah siap neh,"
Suara Debby membuyarkan kilasan balik pembicaranku dengan Lara tadi siang.
"Aku pakek baju ini aja, Debb."
"Dih apaan. Kita tuh lagi mau ke pesta. PESTA. Alias party you know, bukannya mau ngegembel,"delik Debby yang langsung kubalas dengan pelototan.
"Setelan kaos sama celana butut lo itu, duh bisa ambyar dunia perfeshion an gue. Udah cepet buruan ganti sana. Gue dah pilihin style yang cocok buat lo. Gak ribet tapi tetap elegant dong."
Mau tidak mau aku harus patuh pada mulut comel Debby ketika Debby menarik paksa menuju kamar ganti.
"Ck, aku gak usah di make up in gini ... Hatshii, ya ampun apa sih ini Debb, bikin gatel hidung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily (End)
Random"Apa yang dipersatukan Tuhan tidak akan bisa dipisahkan manusia" - Zio Akbar Syahputra - "Kamu tahu dengan siapa aku ingin menjalani sisa hidupku?" - Lily Anandita . A - "Cobalah bertanya pada takdir, siapa yang akan menjemputmu terlebih dulu? Jodoh...