Heppy satnight ya😅
Minta vote dan komennya dooong,
Maksaah😆"Kamu?"
"Zio,"Zio menyebut namanya khawatir Lily tidak mengingatnya.
"Ngapain disini?"Lily menarik tangannya dari genggaman Zio.
"Jadi itu …"tunjuk Zio menggunakan dagu kearah Rafel. "… mantan pacar dan sekarang jadi adik ipar kamu?"pertanyaan bernada ejekan itu sengaja Zio lontarkan untuk melihat ekspresi wajah Lily.
Sayangnya, ekspresi wanita itu flat saja. Ejekannya tidak berhasil. Zio berdehem dengan gaya cool.
"Wah, kalian benar - benar kembar identik. Lily … Lara. Lara … Lily,"Zio memandang takjub pada Lily dan Lara secara bergantian.
"Ada perlu apa? Kenapa tiba - tiba ada disini?"
Zio menatap wanita cantik dihadapannya yang selalu bernada dingin jika sedang berbicara dengannya."Hanya khawatir,"Zio tersenyum. Menggandeng Lily dan membawa wanita itu pergi dari keramaian suasana.
"Mau kemana?"Lily kembali menarik tangannya ketika mereka sampai di barisan mobil yang berjejer terparkir diluar komplek rumahnya.
"Kerumah. Ketemu ibu. Aku tahu kamu gak nyaman disini."
"Dengar ya,"Lily menuding wajah Zio."Kita gak pernah punya hubungan apa - apa. Jadi jangan seenaknya menyentuh, menarik apalagi bersikap sok tahu tentangku."
"Aku tahu,"lagi - lagi Zio tersenyum. Senyum yang entah terasa menenangkan dimata Lily.
"Malam ini akan kubuat 'hubungan' itu ada diantara kita."
Dasar gila. "Jangan ngaco. Jelaskan dulu ada perlu apa sampai datang kesini mencariku?!"
"Kita akan bicara. Tapi tidak disini,"Zio melihat sekeliling."Kita cari tempat yang enak dulu untuk ngobrol."
"Dimana? Rumah kamu? Bertemu ibu kamu?"Lily bertanya sinis.
"Gak suka aku ajak ketemu Ibu? Padahal ibu sudah ingin sekali ketemu kamu."
Astagaaaa. Ada apa dengan lelaki ini? Kenapa dia tiba - tiba muncul dan malah semakin mengacaukan semuanya??
"Ayo kita bicara. Di tempat lain selain rumah kamu."
Zio langsung menjawab oke dengan sumringah. Menarik Lily menuju mobil Jaguar hitam yang terparkir bersama dengan mobil milik tamu lainnya.
Lily kembali dibuat tertegun ketika Zio, laki - laki gila yang sok kenal dan sok akrab dengannya itu membukakan pintu mobil untuknya. Menyuruhnya untuk masuk sambil meletakkan tangannya diatas kepala Lily. Mencoba melindungi kepala wanita itu agar tidak terantuk sisi atas bagian pintu mobil.
"Hati - hati,"pesannya tadi yang sukses membuat tangan Lily gemetar ketika memasang seatbelt.
***
Baiklah. Untuk malam ini Lily akan mencoba bersikap lunak pada Zio. Selain untuk berbicara kenapa ia bisa muncul di pesta pertunangan Lara, Lily juga harus mengorek info lebih dalam tentang sosok laki - laki yang sedari tiba di tempat karaoke hanya duduk dan memperhatikan Lily tanpa kedip.
Di meja, tersaji beberapa makanan dan minuman alkohol dengan dosis rendah. Awalnya Zio tidak setuju karena Lily memesan alkohol. Tapi, jika dilawan Lily pasti akan menjawab 'Memangnya kamu siapa? Kita punya hubungan apa? Jangan sok ngatur kehidupan orang lain. Urusi saja hidupmu.'
"Jangan terlalu banyak,"Zio memperingati."Aku memberi kamu ijin minum alkohol karena sepertinya kamu memang benar - benar sedang tertekan."
Lily memicingkan mata sebelum meneguk gelas kedelapan berisi minuman alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily (End)
De Todo"Apa yang dipersatukan Tuhan tidak akan bisa dipisahkan manusia" - Zio Akbar Syahputra - "Kamu tahu dengan siapa aku ingin menjalani sisa hidupku?" - Lily Anandita . A - "Cobalah bertanya pada takdir, siapa yang akan menjemputmu terlebih dulu? Jodoh...