18. Bersamamu

497 48 6
                                    

Klik video diatas ya,
Bang Jio punya kerja sampingan selain jadi bucinnya Lily, doi juga penyanyi 😂 itu beneran suara babang Jio loh yaa🤭 serak² basah gimana gituh🥰

Selamat hari raya qurban🐄🐑🐪 mohon maaf lahir batin🙏

Belum pernah Lily merasakan perasaan berdebar menanti jam kerja usai. Sadar atau tidak, selama menangani pasien senyum ramah Lily tak pernah pudar menghiasi bibir. Perutnya bahkan tidak merasakan lapar walau hanya sempat diisi oleh roti lapis keju dan susu UHT pagi tadi.

Tidak seperti biasa, lima jam berdiri diruang operasi Lily lakukan dengan penuh semangat. Tidak ada keluhan kaki kesemutan dan tangan kebas karena berdiri selama itu melakukan prosedur bedah.

Beginikah rasanya jatuh cinta?

Lily tersipu malu. Memoles bibirnya dengan lipbalm berwarna cherry. Menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhnya. Lalu menutup pintu loker diruang ganti dan berlari riang menuju Zio yang sudah menunggunya didepan.

Ah, laki - laki itu beberapa hari ini selalu bisa membuat irama jantungnya abnormal. Plis Lily, tolong jaga sikap kamu. Jangan bertingkah seperti wanita murahan hanya karena ini adalah date pertamamu.

Lily melambatkan langkah. Berjalan dengan langkah elegant ala Lily. Menghampiri Zio yang ... langkah Lily terhenti. Disana, Zio tidak sendirian. Melainkan sedang bersama Shesil. Asik mengobrol dengan tangan Shesil sesekali memukul manja lengan Zio disertai tawa centil yang dibuat - buat.

"Ouh jadi udah sering kesana ya, Mas? Asik dong," Shesil cekikikan sendiri. "Disana pemandangannya bagus banget. Udah berasa kayak di Jepang gitu. Sayang akunya gak ada pasangan. Kalau kesana sendirian ngenes banget kan jadinya,"Shesil memasang wajah sedih.

"Belum ada pasangan beneran?"Zio bertanya untuk memastikan.

Shesil mengangguk sambil memilin rambutnya.

"Khem,"Lily berdiri diantara mereka. Bersidekap melihat Shesil dan Zio bergantian.

Shesil melengos pada Lily, lalu kembalu tersenyum manis pada Zio. "Kalau Mas sendiri, udah punya pasangan belum?"

Mas katanya? Lily tersenyum sinis melihat interaksi keduanya. Belum lagi gaya Zio yang sangat jelas bisa dibaca Lily kalau ia memang sengaja menggoda Shesil dihadapannya.

"Kalau punya kenapa, kalau belum juga kenapa?"

Lily mendelik. Malah diladenin.

"Yaa ... kalau belum punya siapa tau kita bisa saling cocok gitu,"Shesil tertawa malu - malu.

"Boleh,"Zio mengeluarkan hape dan memberikannya pada Shesil. "Boleh minta nomer kamu kan? Segala nomer dan akun aplikasi yang kamu pakai juga boleh sekalian kamu save."

Mata Shesil membulat bahagia. Belum sempat Shesil menerima hape Zio, Lily terlebih dulu merampas hape itu dan menarik Zio pergi.

"Dia tunangan aku,"desis Lily yang membuat Shesil langsung menghentakkan kaki sambil meneriaki nama Lily dengan suara melengking menahan sebal.

Lain Shesil lain pula Zio, laki - laki itu malah tertawa puas ketika Lily menghentak tangannya dan memelototinya.

"Jangan ketawa kamu. Gak lucu!"

Lily (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang