7. Rencana Zio

409 47 5
                                    

"Berita dunia, Ritel Mode Forever 21 Inc mengajukan kebngkrutan pada minggu, 29 desember 2019. Perusahaan mengklaim kebangkrutan tedjadi karena tidak sanggup bersaing dengan e commerce, salah satunya ritel online Amazon,"Rizam membaca lantang berita yang tertera di layar tab nya.

"Dalam Negeri, PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan PT Maskapai perkebunan Indorub Sumber Wadung dinyatakan pailit. Perusahaan teh ini bangkrut lantaran terlilit hutang total 1,5 triliun kepada sejumlah bank. Perusahaan tersebut tidak bisa bayar hurang karena gagal saat investasi untuk meningkatkan produksi perkebunan,"Rizam melirik bos didepannya yang sedang serius menatap layar ponsel 6.1 inci ditangannya.

Tidak ada gerakan tangan untuk menyuruhnya berhenti. Berarti ia harus melanjutkan membaca berita kebangkrutan dari beberapa perusahaan pagi ini.

Rizam menghela nafas sebelum melanjutkan. Pekerjaan rutin setiap pagi yang sampai sekarang masih belum Rizam temukan faedahnya dimana.

"Berita selanjutnya, masih dari dalam Negri. Salah satu hotel di Ubud Bali mengajukan akan tutup karena sepinya pengunjung dengan rata - rata okupansi mencapai hampir berada di level 0%. Sebelumnya, hotel ini juga mengalami krisis operasional cukup panjang. Internal perhotelan terus digoyang oleh sengketa perbutan kekuasaan antarkeluarga. Pak, bapak dengerin semua berita yang saya baca tadi?"

"Lanjutkan."

"Masih mau dilanjut, Pak?"Rizam mengkeret begitu tatapan tajam bos nya seperti mengeluarkan kilatan petir menyambar dirinya.

Dia kenapa? Akhir - akhir ini dari matanya sering keluar kilatan petir gitu. Dari kepalanya juga kadang keluar tanduk. Bossnya itu tidak sedang bertransformasi menjadi Malaficent kan?

Rizam bergidik ngeri lalu kembali melanjutkan. "Masih dari dalam Negri. Anandita Project, perusahaan tekstil dan garmen Bandung terancam pailit. Perusahaan yang berdiri hampir empat puluh tahun ini …"

Rizam menjeda karena dering suara handphone. Nomer asing. Silence dan abaikan.

"… Perusahaan ini mengalami keridakstabilan modal dan hutang piutang yang terlalu besar. Akibatnya, keuntungan semakin minim. Bahkan me …"

Jeda lagi karena suara handphone. Dari nomer yang sama. Silence dan abai.

"… Bahkan mengalami kerugian secara terus menerus. Selain ketidakstabilan modal dan hutang piutang, ada faktor internal yang menyebutkan jik …"

Kembali terjeda Akibat suara handphone.

"Siapa?"

"Dari nomer asing pak,"jawab Rizam dan lagi mensilence panggilan tersebut.

"Kamu kasih nomer saya ke siapa saja?"

Rizam diam. Tampak sedang mengingat - ingat sesuatu."Gak ada pak. Mana berani saya kasih nomer bapak ke sembarang orang. Takut kualat."

Zio mendelik pada Rizam. "Blok saja nomernya. Pekerjaan kecil seperti itu saja masih harus menunggu perintah dari saya? Gak becus kamu."

"Siap bapak."

Zio menyender pada kursi kerjanya. Mengangkat handphone hampir sejajar dengan wajahnya. Lagi seru - serunya nih. Jangan sampai ia kalah. Bisa ambyar mood boosternya hari ini.

Sudah beberapa hari ini mood nya tidak bersahabat. Ia sering uring - uringan dan tidak bisa tidur. Hanya game ini satu - satunya cara untuk bisa memperbaiki moodnya.

"Kenapa diam?"Zio bertanya karena Rizam tidak bersuara."Lanjutkan."

Nasib kerja sama orang ya gini. Makan ati tiap hari. Dumel Rizam namun tetap melaksanakan perintah bos nya itu. Sampai mana ia tadi.
" … Ada faktor internal yang menyebutkan jika ada dugaan manipulasi dari laporan keuangan. Dalam jangka panjang, perusahaan akan benar - benar pailit dan menutup bisnisnya selamanya. Aset perusahaan yang …"

Lily (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang