Astagaaah, halo apa kabaar semua 🤭
Setelah satu bulan lebih akhirnya baru bisa up sekarang😬
Maaf ya🙏
Selamat membaca gais tersayang😍🥰"Jangan berubah, sayang. Apapun yang terjadi dia tetap Mama kamu."
"Dia bukan Mamaku, Pa. Mama Lily sudah pergi jauh."
"Sssshh, jangan bilang seperti itu. Mama Dini itu juga Mama kamu. Dia yang menyayangi dan membesarkan kamu."
"Sayang? Dia hanya menyayangi Lara, Pa. Bukan Lily. Semua orang juga tahu bagaimana sikap Mama Dini sama Lily."
Papa hanya bisa menghela nafas.
"Papa mencintainya? Apakah cinta Papa sama seperti cinta yang Papa berikan untuk Mama? Papa menikah bukan karena wasiat terakhir Mama kan? Juga bukan karena kasihan melihat Lily? Tolong Pa, jawab."
Usapan lembut di pucuk kepala Lily memunculkan persepsi tersendiri bagi Lily. Terlebih senyuman dan tatapan Papa yang menerawang seperti sedang menahan kesedihan yang begitu mendalam.
Menyembunyikan rahasia sebesar ini dari anakmu sendiri. Ada apa denganmu, Pa? Siapa yang ingin Papa lindungi dan jaga perasaannya?
Pasangan suami istri macam apa yang hidup bersama selama dua puluh tahun tanpa cinta?
"Mbak, sudah sampai."
Suara driver taksi online menyadarkan lamunan Lily. "Ah iya, terimakasih,"Lily beringsut keluar setelah memberikan bintang lima pada aplikasi ojek online langganannya.
Dan disinilah Lily sekarang, berdiri didepan sebuah butik ternama berlantai tiga yang keseluruhan bangunannya didominasi oleh kaca.
Lily menghela nafas berat. Mobil Lara terparkir diarea parkir. Berjejer dengan beberapa mobil mewah lainnya.
Lara benar ada disini. Haruskah ia masuk atau menunggu disini saja? Lily bimbing sesaat. Namun kebimbangan lain malah turut membuntuti.
Tepatkah keputusan yang sudah diambilanya sekarang? Haruskah memberitahu Lara tentang siapa ibu kandung mereka? Atau Lily simpan saja rahasia ini sampai mati.
Bagaimana reaksi Lara nanti setelah mengetahui kenyataan ini? Marahkah dia? Kecewakah dia karena sudah merasa tertipu? Atau malah tidak ada rekasi berlebih karena sejatinya Lara sudah mendapatkan kasih dan perlakuan seperti anak kandung sendiri dari Mama.
Lily menghela nafas lagi. Menendang batu kerikil dengan ujung sepatunya.
Intinya yang merasa marah, sakit hati, kecewa dan tertipu adalah dirinya sendiri. Lara tidak mungkin merasakan perasaan itu karena selama ini hidupnya selalu bahagia dan baik - baik saja.
Hey, jadi yang tidak baik - baik saja disini benar hanya dirinya sendiri? Lihat Papa, membeberkan rahasia sebesar ini hanya terlontar Maaf dan penyesalan dari mulutnya.
Memangnya apa yang kamu harapkan dari seorang Papa? Haruskah Papa berlutut sambil mengucap maaf dan menyesal karena selama ini sudah menempatkan Lily pada situasi yang tidak Lily inginkan?
Lily menghela nafas untuk yang ketiga kali . Lily berbalik pergi. Ia memutuskan untuk menyimpan kenyataan ini seorang diri. Tidak boleh ada yang tahu cerita keluarganya yang amburadul kecuali dirinya, Papa, Bi Sri dan Mama Dini.
Tapi bukankah semua orang disekelilingnya sudah tahu? Lalu ...
Lily memandang jauh kedalam butik. Pada pelayan yang sibuk melayani pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily (End)
Acak"Apa yang dipersatukan Tuhan tidak akan bisa dipisahkan manusia" - Zio Akbar Syahputra - "Kamu tahu dengan siapa aku ingin menjalani sisa hidupku?" - Lily Anandita . A - "Cobalah bertanya pada takdir, siapa yang akan menjemputmu terlebih dulu? Jodoh...