Bel istirahat berbunyi dan anak2 segera menuju ke kantin untuk mengisi perutnya.
Kini Dira dkk sedang berjalan di koridor. Pasang mata melihat Dira dkk dengan tatapan ada yang kagum dan ada yang iri.
Ketika mereka sedang berjalan, ada gadis yang yang menghampiri mereka...ralat... Menghampiri Dira.
"Dir, di panggil sama kepala sekolah di ruangannya"ucapnya.
"Emang ada apa?"tanya Dira disusul gelengan gadis itu "gue gatau", ucapnya.
"Oohh, Yaudah nanti gue kesana. Thanks ya"ucap Dira dan gadis itu segera meninggalkan mereka.
"Wahh, punya masalah apa Lo! Sampe di panggil sama kepsek"tanya Tasya dengan nada menakut nakuti.
Dira pun menoyor kepala Tasya"heh curut! Mana gua tau! Kalo gue tau juga ngapain gue nanya Ama tuh orang tadi"ucap Dira dan Tasya hanya menyengir gajelas.
"Yaudah, kalian duluan aja nanti gue nyusul"kata Dira disusul anggukan sahabat2nya.
Dira pun segera menuju ke ruang kepsek dan langsung masuk tanpa permisi.
"Samlekom!! Yuhuu om rapi!! Princess datangg!! Dimana engkau?"teriak Dira.
"Berisik woi! Orang mah ketok pintu dulu baru masuk, ini mah nyelonong aja sih Lo"ucap Raffi.
"Yailah kayak sama siapa aja Lo ahh. Langsung to the poin aja nih, Lo manggil gue kesini ada apa? Kangen Lo ya Ama gua?"
"Idih, pede banget Lo! gue kangen Ama Lo? Gak level"
"Terus apaan? Cepetan, ga punya banyak waktu nih gue"
"Najis, sok sibuk. Nihh gue mau nanya, kemaren Lo apain tuu anak orang sampe mukanya bonyok gitu?"tanya Raffi menghampiri Dira yang sudah duduk di sofa nya.
"Ha? Kemaren? Siapa? Dimana? Yang mana?"ucap Dira
"Di kantin"kata Raffi.
"Oohh, si nenek lampir en the geng?"tanya Dira dan Raffi mengerutkan keningnya pertanda bahwa ia tidak tau.
"Putri"
"Ho'oh! Lo apain tuh anak orang?"tanya Raffi
"Gue tonjok. Lagian dia duluan yang mulai, Yaudah gue bales"
"Kan bisa di omongin baek²"
"Ogah! Ngomong sama dia kalo lembut gabakal kapok"
"Huh, untung ponakan gue lu! Kalo kagak udah gue tendang dari sini"ucap Raffi
"Lo mau keluarin gue dari sekolah, gue bilangin kakek bro lohh"ucap Dira. Kakek bro yang di maksud Dira adalah Tonny.
"Hhmm"
"Udah kan gaada yang ditanyain lagi? Aing mau ke kantin laper"kata Dira beranjak pergi keluar ruangan. Ketika pintu tertutup, Dira balik lagi masuk.
"Paan lagi?"tanya Raffi
Dira menyodorkan tangannya, dan Raffi mengerutkan keningnya.
"Minta duit dong, duit gue ketinggalan di rumah hehe".
"Ogah! Lo kira gue Mak bapak Lo"
"Pelit amat Lo Ama ponakan sendiri. Gue bilangin kakak Lo ya"
"Nganceman mainnya ya"kata Raffi mengeluarkan dompetnya dan memberikan Dira uang berwarna biru satu.
"Yang merah tuhh!! Tanggung amat sih"ucap Dira
"Udah di kasih gatau diri anjirr! Anak sapa sih Lo! Udahh Sono pergi, anak kecil gaboleh jajan banyak²"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDIRA {END}
Teen FictionWARNING⚠️⚠️⚠️ BAHASA NO BAKU!!!! BANYAK KATA-KARA KASAR DI CERITA INI! ANINDIRA MIKHA ELINA gadis cantik yang sedikit nakal mungkin? yaa maklum, keturunan papahnya. Anindira biasa dipanggil dengan sebutan DIRA. Anindira bertemu dengan ketos tampan y...