Setelah pulang sekolah, Dira, Ezra, Hana, dan Bagas langsung menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Bianca.
Hana meminta Bagas untuk ikut karena Hana kangen dengan Bagas yang sudah lama tidak bertemu.
Hana dan Dira sedang duduk di samping brankar milik Bianca sedangkan Ezra dan Bagas hanya fokus pada handphone nya.
"Sayang, kamu udah makan belum?"tanya bianca.
"Hehe, belum mah. Tapi Hana ga laper kok"ucap Hana
"Ish, kamu harus makan yahh. Kalo kamu sakit gimana? Mamah gak mau liat kamu sakit".
"Iya Hana, kamu makan dulu yaa"tambah Dira.
"Uumm"
"Hana mau makan ya? Yuk sama bang Ezra aja. Bang Ezra juga belum makan nih, kita ke kantin yuk"ajak Ezra.
"Tuh, sama bang Ezra gih. Biar kak Dira yang temani mamah Bianca disini"ucap Dira meyakinkan Hana dan Hana mengangguk setuju.
Setelah kepergian Hana dan Ezra ke kantin rumah sakit, kini ruang inap Bianca menjadi sunyi.
"Dira"panggil Bianca
"Iya,kenapa Tante? Tante butuh apa? Mau minum? Ada yang sakit?"tanya Dira menggebu-gebu membuat Bianca terkekeh.
"Kok ketawa sih Tante? Ada yang lucu ya?"tanya Dira heran.
"Haha, gapapa kok. Kamu ini perhatian banget yah, sama orang apalagi orang yang baru di kenal contoh nya Tante gini"ucap Bianca.
"Kan sesama manusia juga harus tolong menolong Tan, untuk apa manusia diciptakan kalau bukan untuk menolong sesama?"jelas Dira membuat Bianca dan Bagas tersenyum. Yups, daritadi Bagas mendengar semua obrolan mereka.
"Kamu itu udah cantik, baik, terus kamu itu lucu lagi. Pantes aja nak Bagas bisa suka sama kamu"kata Bianca yang membuat mata Dira dan Bagas bertemu.
"Ha?"
"Nak Bagas, sini"ucap Bianca pada Bagas dan Bagas langsung menghampiri Bianca.
"kenapa Tan?"
Bianca mengambil tangan Bagas dan tangan Dira, lalu Bianca menyatukan tangan mereka berdua, "Tante tau, kalo kalian itu udah tau tentang penyakitnya yang di alami tante. Tante minta tolong, kalian mau kan jagain Hana kalo Tante gak ada? Tante percaya ke kalian berdua kok kalo kalian bisa jaga Hana"jelas Bianca yang membuat Dira dan Bagas membeku.
"Engga Tan, Dira yakin Tante bisa kok sembuh. Gaada yang ga mungkin Tan"ucap Dira meyakinkan Bianca.
"Tante ini sudah mempunyai kanker otak dari satu tahun yang lalu, tapi Tante gak mau bikin Hana jadi sedih. Jadi Tante tutupin ini semua dari Hana"ucap Bianca menjeda omongannya,"Tante percaya kok kalian berdua bisa menjaga dan merawat Hana layaknya anak kalian sendiri"tambah Bianca.
"Iya tan, kita akan jaga Hana. Tante percaya smaa Bagas dan Dira, sekarang Tante fokus smaa kesembuhan Tante ya?"ucap Bagas disusul anggukan Bianca.
Ceklek
Pintu kamar terbuka menampilkan Ezra dan Hana. Hana yang sedang memegang lollipop di tangannya dan Ezra yang menggandeng tangan sebelah Hana.
"Loh kok jadi tegang gini sih?"ucap Ezra.
"Ekhem! Kita kan di rumah sakit ya han, bukan di pinggir jalan. Kok kayak ada yang mau nyebrang aja ya?"tanya Ezra pada Hana. Mata Hana langsung tertuju pada tangan Dira dan Bagas yang masih berpegang.
"Oiyaa kak! Duhh kak Dira smaa kak Bagas mau nyebrang ya? Segala gandengan tangan"ledek Hana membuat Dira dan Bagas langsung melepas genggaman tangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDIRA {END}
Teen FictionWARNING⚠️⚠️⚠️ BAHASA NO BAKU!!!! BANYAK KATA-KARA KASAR DI CERITA INI! ANINDIRA MIKHA ELINA gadis cantik yang sedikit nakal mungkin? yaa maklum, keturunan papahnya. Anindira biasa dipanggil dengan sebutan DIRA. Anindira bertemu dengan ketos tampan y...