💫tigaenam💫

5.6K 314 15
                                    

Sesampainya mereka di RS, mereka langsung menuju ke ruang UGD karna Galang sudah mengabarkan kalo ia berada di ruang UGD.

Dari kejauhan, mereka melihat pemuda sedang duduk di depan ruang UGD dengan kepala yang menunduk dan mata yang di pejamkan.

"Galang!"panggil Rasya membuat Galang menengok ke arah nya. Galang pun langsung berdiri dari duduknya.

"Lang kenapa? Siapa yang sakit?"tanya zidan.

bisa dilihat dari wajah Galang yang murung, "Tasya"ucap Galang lesu.

"Tasya? Dia kenapa?"

Galang menarik nafasnya, "dia tadi hampir celaka"kata Galang membuat mereka kaget.

"Hah?! Kok bisa sih?!"pekik Alex membuat mereka menatapnya dengan tatapan tajam karna sudah berisik.

Alex mengeluarkan dua jarinya yang berbentuk v sambil menyengir ga berdosa, "maap, aku kan refleks"ucapnya.

"Gue ga tau kejadian yang sebenarnya, jadi pas gue mau sampe rumah tiba² Tasya nelpon gue dengan nada yang takut. Pas gue tanya dia malah teriak 'hutan' nah gue langsung nyamperin dia ke hutan yang sering kita datengin buat tawuran kan. Pas gue sampe disana, gue ngeliat Tasya lagi di kejar² sama dua cowok yang tubuhnya besar detik kemudian dia jatoh dan kepalanya kebentur kayu disana. Setelah gue ngabisin tu dua cowok, gue langsung bawa Tasya ke sini"jelas Galang dengan nada yang sendu.

Arka yang melihat itu langsung mengusap punggung galang, "Lo ga boleh sedih gini. Gue yakin Tasya gak kenapa- kenapa"ucap arka.

"Thanks"

"Lo udah kabarin yang lainnya Lang?"tanya zidan membuat Galang menggeleng.

"Yaudah, gue kabarin mereka dulu"kata Rasya.

...

Kini di dalam satu ruangan ada beberapa anak muda dan dua orang paruh baya sedang menetap ke arah gadis yang terbaring lemah diatas brankar RS. Tasya. Yups, gadis itu yang sedang terbaring di atas brankar dan di dahinya terdapat perban.

Di detik berikutnya, Tasya mengerjapkan matanya sesuai dengan cahaya dan perlahan mata Tasya terbuka.

Hal pertama yang Tasya lihat adalah kedua orangtuanya yang setia memandangi wajah nya.

"Mi? Pi?"panggil Tasya dengan suara seraknya.

"Sayang, akhirnya kamu bangun juga. Gimana? Ada yang sakit?"tanya mami Tasya.

"Pusing mi"

"Yaudah, anaknya papi istirahat aja yaa"ucap papinya disusul anggukan Tasya.

"Kalian juga ada disini?"

"Iya, gue denger kabar dari kak Galang kalo lo itu hampir celaka"ucap cinta dengan nada sendunya. Tasya pun tersenyum kecil lalu matanya beralih ke arah Galang, mata mereka bertemu.

"Makasih ya kak, udah mau tolongin gue"ucap Tasya dengan senyum nya, Galang pun mengangguk "sama-sama tas"ucapnya.

"Ekhem! banyak banget yaa nyamuknya!"kata Rizky melirik ke arah Galang dan Tasya.

"Paansi gajelas Lo"ucap galang.

"Uluhuluh! Baperan kamu mah"ucap Rizky disusul tawaan mereka.

....

"Uum, kita pulang dulu ya tas. Udah malem soalnya"ucap zidan.

"Iyaa besok kan libur. Jadi, kita kesini lagi"sambung Fajri.

"Iyaa kak"

"Kalian? Pada mau pulang atau nginep disini?"tanya Ezra pada Dira dkk.

"Pulang aja deh kak, kasian tasya nya butuh istirahat. Kalo ada kita kan pasti dia ga istirahat dong"ucap cinta.

ANINDIRA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang