Tidak cukup untuk masalah dengan Jessie dan Raja kemarin, bencana datang lagi. Baylor menjadi bual-bualan seantero sekolah karena pernyataan konyol Armella di lapangan utama tadi pagi. Ia masih tidak menyangka Armella akan berkata seperti itu.
Satu jam yang lalu....
Seorang perempuan berwajah lugu tengah berhadapan dengan lelaki dambaannya. Tangan perempuan itu menggengan sebatang cokelat lengkap dengan pita merah muda yang melingkarinya, menandakan lambang kasih sayang.
"Bay, kalau gue suka sama lo gimana?"
Baylor, tidak bisa berkutik. Ia memberi isyarat agar Armella berhenti melakukan ini sebab sudah ada puluhan pasang mata yang menonton mereka.
"Mella!" geram lelaki itu, wajahnya merah padam menahan malu.
Namun, geraman si Tuan tak menjadikan Puan yang satu ini jera. Malah semakin menjadi-jadi, ketika mulai menyodorkan cokelat yang dipersiapkan sejak tadi.
"Gue gak malu, Bay. Biar semua orang tahu kalau Armella suka Baylor."
"Lo gila apa gimana? Lo gak sadar gue udah punya Kirana?"
Para penonton berbisik-bisik, mengatakan yang tidak-tidak tentang ketiga anak itu. Drama mereka diacungi jempol terbalik, klise. Padahal mereka tidak tahu apa-apa. Baylor sendiri sang pemeran utama tidak tahu kalau bakal ada orang ketiga.
"Ya gue gak peduli, Bay. Kalau gue udah suka sama orang, urusannya bakal kayak begini." Perempuan itu masih kekeh atas perasaannya, Baylor tidak habis pikir. Terbuat dari apa otak Armella.
Ia menghela napas, "Ya gue juga gak peduli lo suka sama gue. Karena gue cuma suka sama Kirana, bukan Armella!" Penuh penekanan yang seketika meruntuhkan dinding pertahan yang Armella bangun.
Setelah berhasil membuat Armella terdiam, Baylor melenggang puas. Ia membiarkan Armella berdiri sendiri dikelilingi para penonton yang berubah dalam sekejap mata menjadi para pencemooh.
Flashback off.
Nata menepuk bahu Baylor pelan sembari melempar tatapan penuh makna. Ia menipiskan bibir, "Gak usah khawatir, Nat. Urusan beginian mah gampang."
Bohong, selama Baylor hidup tidak ada kata gampang yang benar-benar pada sifatnya dalam menyelesaikan masalah. Semua menjadi rumit seiring berjalannya waktu jika dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja.
Pandangan Baylor mengedar, "Sekarang dia di mana?" Dia yang Baylor tentu saja Armella yang dari jam pelajaran pertama sampai istirahat pertama tidak masuk ke kelas.
"UKS, dia gak berhenti nangis daritadi," sahut Nata.
Ia beranjak, bagaimana pun juga Baylor yang penjadi penyebab seseorang meneteskan air mata. Jiwa tanggungjawab Baylor memang tidak diragukan lagi.
Nata mengekori dari belakang sebagai pendamping sekaligus ingin menghampiri Jihan yang ada di sana. Sementara itu, yang lain katanya makan di kantin. Karena tidak tahan oleh Gery yang meraung-raung kelaparan.
Ceklek
Suara pintu terbuka itu berhasil membuat dua orang gadis di dalamnya menoleh. Tatapan mereka tertarik oleh pasangan masing-masing. Nata dan Jihan, sedangkan mau tidak mau Baylor dan Armella.
Dua laki-laki ini melangkahkan kaki untuk masuk tanpa diperintah atau diizinkan.
Jihan beranjak dari tempat duduknya. Gerakkan yang seolah-olah menyuruh Baylor untuk duduk di sebelah Armella. Ya, Baylor mengempaskan bokong di samping gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/223138193-288-k260712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baylor [Completed]
Roman pour AdolescentsBEST RANK : #3 literasiindonesia 21 Juni 2020 #1 literasiindonesia 6 Juli 2020 Baylor itu enggak bakal main-main kalau ada orang yang berani ngusik kehidupannya. Dia itu sosok yang susah ditebak, bahkan dirinya sendiri juga masih bingung. Sama bing...