•6

56 10 0
                                    

Selamat membaca
Minta tolong tandai yang typo boleh ?
.
.
.
.
.
.
.

Lia melihat punggung Leo berjalan di depannya, lalu tersenyum licik ia berlari kecil hingga akhirnya sampai di belakang tubuh tinggi itu. Lia sedikit melopat agar tangannya mampu menggapai leher Leo dan mengapitnya di tangannya.

Leo menundukan tubuhnya karena kepalanya yang di apit oleh tangan kiri Lia.

"Kena lo," Lia menggosok gosok tangannya di kepala Leo dengan keras kesal karna kemarin tidak di bangunkan untuk pergi ke sekolah.

Leo melepaskan tangan Lia dari pundaknya, "Kaki lo," ia menunjuk kaki Lia yang terbalut sepatu coverse hitam

Lia terkekeh "Luka nya ga terlalu dalem jadi ga akan sakit,"

Leo menganggukan kepalanya, lebih baik tidak lagi membahasnya Lia juga sudah tidak membahas mimpinya sekarang mungkin ia sudah jarang mendapatkan mimpi aneh.

"Hari ini mau makan siang apa ?" Lia membalikan tubuhnya menghadap Leo yang berjalan di belakangnya

"Belum juga masuk kelas udah mikirin makan siang aja lo," Leo memutar tubuh Lia agar menghap depan

Lia menghentikan langkahnya saat mengingat sesuatu "Eh bentar," Ia mengeluarkan ponsel dari saku roknya "Ooh ini yang namanya Sella," Ia sedikir bersorak saat mengatakan nama Sella

Leo menaikan alisnya "Apaan," Leo menarik ponsel milik Lia

Disana ada riwayat pesan dari Sella yang memberi kabar jika Leo sedang makan siang dengannya, Sella bahkan mengirimkan foto Leo yang tengah duduk di hadapannya.

"Oh iya gue ga usah makan siang sama lo deh hari ini, gue ga mau gangguin kalian,"

"Gangguin apaan," Leo memblokir nomor Sella sebelum mengembalikan ponsel pada Lia "Dia tuh temennya Aldo, ya gue cuma basa basi lagian gue ga makan kemarin gue ninggalin dia,"

"Loh kok bisa ?" Lia mengikuti langkah Leo berjalan beriringan

"Gue males sama cewek yang ngejar ngejar cowol kaya dia," Ujarnya, maksudnya

"Bukannya lo ya yang ngejar ngejar Sella,"

"Siapa yang bilang ?" Leo menoleh pada Lia

"Sella, dia bilang lo nanyain Sella terus ke Aldo dan akhirnya nerima lo,"

"Boong banget," Leo mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya memperlihatkan riwayat chat dari Sella yang terus mengiriminya pesan dan panggilan telpon. "Gue ga bales atau angkat satupun telpon dari dia," Jawabnya jujur

Lia tidak perduli, ia bahkan tidak mengambil ponsel Leo untuk melihat sebanyak apa riwayat chat dari Sella. Bukankah itu privasi Leo, jadi menurut Lia itu tidak begitu penting.

"Udah deh yo, jangan ngeles mulu Sella tuh cantik baik populer lagi," Tutur Lia "Oh iya dia juga,,"

Omongan Lia terputus saat Leo menarik tangannya hingga tubuhnya menabrak tubuh Leo, Lia dapat mencium aroma parfume yang di gunakan Leo yakni aroma mint yang menenangkan.

Leo melepaskan tangan Lia "Kalo jalan tuh liat depan," Ia berlalu meninggalkan Lia yang melihat motor menjauh. Lia hampir saja tertabrak jika Leo tidak menarik tangannya.

Mereka berdua sampai di gerbang sekolah Lia hendak membiarkan Leo pergi terlebih dahulu seperti biasa tapi Leo malah menarik tasnya.

"Malu banget ya lo kesekolah bareng gue ?"

Lia menggeleng lalu mengembangkan senyumnya, salah ya jika Lia merasa senang saat momen saat smp mereka berdua terulang kembali ? Harusnya salah ketika Lia tau ada siswi lain yang tengah dekat dengan Leo.

ShoelocesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang