•12

35 9 0
                                    

Selamat membacaSudah mengalami banyak hal hari ini ?Cobalah menarik nafas sejenak lalu lebarkan senyumanmu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
Sudah mengalami banyak hal hari ini ?
Cobalah menarik nafas sejenak lalu lebarkan senyumanmu,
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kelas sebelas tiga sedang melakukan praktik di lab dengan pembagian kelompok yang sudah di tentukan guru, Lia melihat teman sekelompoknya ternyata Farel membuatnya menghembuskan napas dengan lega.

karena biasanya dia akan selalu satu kelompok dengan Leo karena nomor absen yang berdekatan. Lia duduk di samping Farel, sebelumnya dia melihat Sandra yang menganggukan kepalanya seolah tidak masalah jika Lia duduk dengan Farel.

Farel memang bukan kekasih Sandra hanya saja Lia tak ingin membuat Sandra salah paham lagi. Ibu Sinta guru kimia datang dengan kacamata yang bertengker di hidungnya, tatapan bu Sinta memang tak pernah santai jika sedang praktik seperti sekarang.

Lia memperhatian setiap ucapan yang bu Sinta lontarkan untuk melakukan praktik dengan bahan bahan kimia di hadapannya, tangan Lia juga sibuk mencatat apa saja yang di perlukannya.

Mata Lia melihat Farel yang kesulitan untuk menulis karena luka di tangan kanannya, Lia mendekatkan kursinya menyodorkan bukunya agar bisa di lihat Farel. Menulis sesuatu di sana.

'Nanti gue salin catatan punya gue buat lo hafal'

Farel menoleh, "Ga perlu," ucapnya

Lia membulatkan matanya karena Farel berbicara dengan suara keras membuat seisi kelas memperhatikannya juga termasuk bu Sinta yang sudah menghampiri mereka berdua.

"Ada masalah ?" Tanyanya

"Saya sulit untuk menulis bu, jadi saya minta Lia buat menyalin catatannya," Ujar Farel

Lia sudah bercerita bukan jika tidak akan ada guru yang bisa marah pada Farel, terbuktikan sekarang bu Sinta hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya kembali ke tempatnya menjelaskan pelajaran.

Lia bernafas lega lalu kembali menulis 'bisa ga sih kalo ngomong tuh jangan keras keras'

Farel kesulitan untuk menulis, dia memutuskan untuk mendekatkan tubuhnya pada Lia berbisik "Harus gini ?" Tanyanya membuat bulu kuduk Lia meremang

Lia mendorong pundak Farel dengan mata melotot "Ya ga gitu juga," dia kembali menjauhkan kursinya dari Farel, menarik buku catatannya tidak peduli Farel dapat melihat catatannya atau tidak.

Semua gerak gerik Farel dan Lia tidak lepas dari pandangan Leo yang bahkan mengabaikan teman satu kelompoknya, Leo baru tersadar ketika kedua objek yang tengah di lihatnya balik menatapnya.

"Leo kamu bisa jawab pertanyaan saya kedepan ?" Ujar bu Sinta

Leo menatap bu Sinta di depan, dia menggerakan tanggannya kepada teman satu kelompok untuk membantunya. Untungnya Doni teman satu kelompoknya baik menunjukan catatannya pada Leo membuatnya lolos dari ancaman Bu Sinta yang tidak segan segan menyuruhnya berdiri di depan kelas selama pelajaran berlangsung.

ShoelocesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang