Bagi Aulia Gea Himeka terbangun di malam hari atau menjelang pagi sudah menjadi kebiasaannya, bukan karna Lia sebutan gadis itu ingin terbangun di jam jam seharusnya ia tertidur lelap dan nyenyak. Melainkan karena mimpi buruk yang selalu menghampiri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ohayoo Apa masih ada penghuninya ? Long time no update ? Happy reading . . . . . . . .
Lia kecil dengan gaun tidur berwarna putih menangis menggelengkan kepalanya saat seorang wanita yang Lia sendiri tak dapat melihat wajahnya dengan jelas menyodorkan sebuah pil kedalam mulut Lia "Ini yang terbaik buat kita sayang," Suara lembut itu makin membuat Lia kecil menangis histeris
"Engga bun," Ujar Lia terbata
Lia dapat melihat wanita yang di panggilnya 'bun' itu mempraktikan cara memakan pil dan mengatakan jika rasa pil nya manis sama seperti rasa permen yang Lia sukai. Namun Lia masih bersikeras tak ingin memakannya Lia mencoba menarik tangannya dari genggaman wanita itu.
"Ayo sayang kita akan hidup bahagia selamanya," Wanita itu memaksakan beberapa pil obat tersebut masuk kedalam mulut Lia, Lia menggelengkan kepalanya. Air matanya terus mengalir kala seorang pria yang juga tak dapat Lia lihat dengan jelas wajahnya datang menghampirinya.
Ia mengatakan pada wanita berambut panjang di hadapan Lia "Semuanya akan selesai jika kita minum pil ini," Ujarnya. Ia melakukan hal yang sama dengan sang wanita melahap pil berjumlah banyak.
Lia menahan pil tersebut di dalam mulutnya, ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi jika ia sampai menelannya. Tak lama kedua orang itu terkulai lemah hingga tak sadarkan diri, Lia mengeluarkan pil dalam mulutnya menggoyangkan wanita yang sudah tak sadarkan diri "Bunda kalo Bunda pergi Lia sama siapa,,,"
"Ayaah, Bundaaa,,,," Teriak Lia ketika tak mendapatkan sahutan sama sekali
Hingga tangan seseorang meraih pundaknya, membawa Lia keluar dari ruangan gelap itu "Kamu harus pergi sekarang," Ujar wanita dengan pakaian berantakan dan rambutnya juga berantakan
"Kamu siapa ?" Tanya Lia menghapus air matanya
Wanita itu menyelipkan sesuatu di tangan Lia "Kamu harus selamat, kamu harus temui anak saya dan berikan ini padanya,,,"
Setelah mengucapkannya wanita itu mendorong Lia dengan keras agar keluar dari rumah yang beberapa detik kemudian terjadi ledakan, yang lambat laun melahap rumah sederhana itu. Lia menjerit, ia berlari mencari pertolongan. Ia harus menyelamatkan ketiga orang yang terjebak di sana,, "Bundaa, Ayah,," Lirihnya sembari tetap berlari mencari seseorang yang bisa menolongnya
Lia terbangun dari tidurnya dengan keringat membasahi pelipisnya, ia melihat Kak Sean yang menyodorkan air minum untuk Lia "Lagi ? Mimpi yang sama ?" Tanyanya mengusap kepala Lia dengan lembut
Lia menganggukan kepalanya "Aku ganggu kakak tidur ya ?"
Sean menggelengkan kepalanya "Kakak belum tidur masih ada pekerjaan, terus lewat kamar kamu dan denger suara kamu,," Ia menarik Lia kedalam pelukannya