•16

48 9 0
                                    

*Gimana ? Leo itungan banget kan yaLoh hari apa ini ya ? Minta tolong tandai typo boleh ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Gimana ? Leo itungan banget kan ya
Loh hari apa ini ya ?
Minta tolong tandai typo boleh ?

.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat membaca

#


Lia terbangun di tengah malam seperti biasa mimpi yang sama selalu hadir tanpa adanya petunjuk, membuatnya semakin penasaran apa maksud dari mimpi itu. Kenapa itu selalu hadir di dalam mimpinya ?

Tangannya hendak menelpon seseorang namun tak di lakukannya, rasa enggan menghampirinya. Tidak seperti biasanya ia yang tanpa berfikir panjanh menelpon Leo setelah terbangun hingga akhirnya terlelap hanya dengan ocehan pria itu.

Kini sepertinya sudah tidak lagi, Lia hanya mengamati riwayat pesannya dengan Leo. Matanya menemukan panggilan masuk dari Leo kemarin, mungkin saat ia tertidur di bioskop. Apa kemarin Leo menelponya ? Lalu siapa yang mengangkatnya ?

Lia jelas jelas tidak ingat, mungkin Farel ?. Lia mengacak rambutnya frustasi mungkin ini yang membuat Leo mengatakan jika Lia sekarang lebih dekat dengan Farel, "Ah kok jadi ribet sih," Bisiknya

Ia ingat jika ini tengah malam dan seisi rumah sudah terlelap, tidak mungkin Lia berteriak bisa tiba tiba ramai kamarnya.

Lia melempar ponselnya dengan asal, ia berdiri meninggalkan ranjangnya. Ia duduk di kursi belajarnya yang menghadap jendela, mengambil lilin aroma yang di belinya beberapa hari yang lalu. Menyalakannya, berharap akan membantunya tidur.

Aroma rileks dari lilin tak kunjung membuatnya kantuk, ia bergerak mengambil kotak yang berisikan berbagai macam gelang. Dari mulai yang terbuat dari karet, manik manik, hingga terbuat dari kulit, gelang khas dari beberapa daerah wisata.

Lia mengambil salah satunya, gelang yang terbuat dari kulit dengan ukiran namanya di sana. Leo yang memberikan semua gelang gelang itu, saat ia pergi ke suatu tempat dan melihat orang yang berjualan gelang ia akan membelinya. Untuk memberikan rezeki pada pengrajin gelang katanya. Leo mulai memberi Lia gelang semenjak smp sampai sekarang, jadi kotak yang semulanya berukuran kecil sekarang sudah tidak muat membuat Lia memindahkan gelang gelangnya pada kotak yang lebih besar.

Jika di hitung mungkin ada lebih dari lima puluh buah gelang dengan warna yang berbeda beda, Lia suka memakainya, sesuai mood dan mencocokannya dengan baju yang di kenakannya. Lia memakai gelang yang sedari di pandanginya, mengangkat tangan yang di lingkari gelang cantik itu ke arah cahaya di luar jendela kamarnya.

Biasanya jika Lia mengenakan gelang ini Leo selalu bercerita "Ini adalah gelang paling mahal yang gue kasih ke lo, ongkos kirimnya aja ga akan setara sama traktiran ice cream selama satu bulan,"

ShoelocesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang